Ratusan Juta Uang di Rekening Lenyap, 10 Warga Tulungagung Jadi Korban Phising
Sebanyak 10 warga Tulugagung, Jawa Timur tiba-tiba kehilangan uang ratusan juta dalam rekening mereka.
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG -- Sebanyak 10 warga Tulugagung, Jawa Timur tiba-tiba kehilangan uang total ratusan juta dalam rekening mereka.
Setelah diusut, ternyata mereka adalah korban dari kejahatan phising atau pencurian perbankan.
Dari para korban ini pelaku berhasil menguras rekening ratusan juta rupiah.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono, 10 korban ini melapor sejak akhir April 2020.
Para korban ini berasal dari satu bank milik pemerintah.
"Modusnya, korban ditelepon karena mendapat hadiah atau poin dari bank itu," terang Yudo, Senin (11/5/2020).
Baca: KSAL Segera Pensiun, Ini Daftar 7 Perwira TNI AL yang Berpotensi Menggantikan
Baca: Fakta Baru Kasus Pemerkosaan Anak SMP di Gresik: Pelaku Masih Berkeliaran Hingga Tawaran Rp 1 M
Pelaku menelepon korban dan meminta angka yang ada di bagian depan dan belakang ATM.
Selain itu pelaku juga menanyakan nama ibu korban.
Setelah itu pelaku minta kode One Time Password (OTP) yang dikirim lewat SMS.
"Karena keterbatasan pengetahuan, korban kemudian memberikan kode OTP," sambung Yudo.
Korban baru sadar menjadi korban kejahatan, saat akan melakukan transaksi.
Ternyata seluruh saldo di rekening sudah kosong.
Dari penelusuran, diketahui saldo dari rekening korban dipindah ke berbagai dompet digital.
"Jadi bukan ditarik tunai, tapi dikirim ke dompet digital yang sekarang sangat banyak jenisnya," tutur Yudo.
Nomor telepon pelaku yang dipakai menghubungi korban ternyata berbeda-beda.
Diduga pelaku beraksi secara acak, menyasar pemilik rekening bank.
Mereka hanya butuh nomor telepon dan kepastian nama dari pemilik rekening itu.
"Dan rata-rata korban ini pemilik jenis rekening tabungan yang sama. Tabungan ini memang kebanyakan milik warga pedesaan," ungkap Yudo.
Baca: Pemerintah Inggris Perbolehkan Liga Inggris Bergulir lagi
Baca: AC Milan Bakal Beri Kepercayaan Penuh Kepada Ralf Rangnick
Karena itu Yudo mengingatkan kepada masyarakat, jangan melayani permintaan kode OTP.
Sebab kode OTP adalah kode terakhir yang memberi izin orang untuk melakukan transaksi.
Kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan pelaku.
"Kami juga sudah meminta keterangan pihak bank," pungkas Yudo. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 10 Warga Tulungagung Jadi Korban Phising, Rekeningnya Dikuras Habis, Begini Modus Pelaku