Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Kasih Naikoten Kupang Tak Ditutup Meski Seorang Pedagang Meninggal Akibat Covid-19

Pihak PD Pasar telah menerapkan protokol kesehatan di dalam pasar, seperti wajib menggunakan masker bagi penjual dan pembeli

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pasar Kasih Naikoten Kupang Tak Ditutup Meski Seorang Pedagang Meninggal Akibat Covid-19
Freepik
ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Pos Kupang F Mariana Nuka


TRIBUNNEWS.COM, KUPANG 
-- Seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kupang dinyatakan meninggal pada Selasa (12/5/2020) malam.

Menurut informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, pasien merupakan pedagang daging di Pasar Kasih Naikoten Kupang.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengungkapkan, pihaknya telah melakukan disinfeksi di area pasar tersebut. Namun, pasar tidak akan ditutup.

"Kita akan kaji. Yang penting pakai disinfektan dulu, cek semua lingkungan. Saat disemprot (disinfektan) memang aktivitas berhenti sementara, tapi tidak ditutup," jelas Jefri kepada wartawan, Rabu (13/5/2020) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang.

Sebagai mitra kerja dari Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Kupang, Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Kupang melakukan rapat koordinasi dengan para Kepala PD Pasar.

Rapat tersebut dilakukan untuk mengetahui langkah yang diambil oleh PD Pasar karena adanya satu pedagang di pasar yang meninggal karena Covid-19 di Kota Kupang.

Baca: Bangun Rumah Dinas Prajurit di Kupang, TNI AD Gunakan Produk Hasil Pemanfaatan FABA PLTU Bolok

Berita Rekomendasi

Anggota Komisi II DPRD Kota Kupang dari Fraksi Demokrat Djuneidi Kana menjelaskan, berdasarkan hasil rapat tersebut, pihak PD Pasar telah menerapkan protokol kesehatan di dalam pasar, seperti wajib menggunakan masker bagi penjual dan pembeli, selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan batasan jarak saat melakukan transaksi.

Namun, penutupan pasar atau pembatasan jam transaksi di pasar belum dilakukan karena harus adanya koordinasi dengan kepala daerah.

"Menurut saya, kita belum sampai pada tahapan menutup pasar secara total karena semua aktivitas jual beli dan konsumsi masyarakat berpusat di pasar.

Kalau kita melakukan itu, kita akan kerepotan dengan pendistribusian bahan makanan dan lain-lain. Jadi, harus ada pertimbangan.

Kalaupun diberlakukan pembatasan di pasar, kita harus pikirkan bersama supaya tidak terjadi kekurangan bahan makanan," urainya.

Selain itu, langkah cepat yang dilakukan oleh PD Pasar yaitu melakukan karantina mandiri terhadap 12 orang pegawai PD Pasar Kasih Naikoten yang sering melakukan kontak langsung dengan pasien meninggal Covid-19.

PD Pasar juga meminta beberapa pedagang lain yang pernah melakukan kontak langsung juga melakukan pemeriksaan rapid tes.

Hal lain yang dilakukan yakni koordinasi bersama pihak kelurahan, Babinsa, Babinkamtibmas, juga Pol PP dalam upaya memberi edukasi kepada para pelaku usaha dan pedagang maupun pembeli melalui upaya pendekatan tentang bahaya Covid-19 dan dampaknya.

Baca: Sukses sebagai Youtuber, Pasutri Ini Bangun Rumah Senilai Rp 4 Miliar

Djuneidi berpendapat, protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sangat efektif untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.

Pembatasan-pembatasan berupa karantina juga boleh dilakukan namun harus ada persiapan yang matang terkait fasilitas yang diberikan saat melakukan pembatasan tersebut.

"Masyarakat tetap melakukan apa yang telah dianjurkan oleh pemerintah, yakni jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, keluar rumah seperlunya saja, dan tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain," imbau Djuneidi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Intan Nuka)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Seorang Pedagang Meninggal Karena Covid-19, Pasar Kasih Naikoten Kupang Tak Ditutup

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas