FAKTA Perawat RS Royal Surabaya Meninggal saat Hamil 4 Bulan, Hasil Tes Swab Positif Corona
Perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari, meninggal dunia dalam keadaan hamil 4 bulan, Senin (18/5/2020).
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari, meninggal dunia dalam keadaan hamil 4 bulan, Senin (18/5/2020).
Sebelum gugur dalam tugasnya, Ari sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Ari Puspita Sari sempat mendapat perawatan di RS Royal Surabaya, lalu dipindah ke RSAL Dr Ramelan Surabaya.
Berikut fakta-fakta yang Tribunnews.com kutip dari berbagai sumber:
Tempat Bertugas
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya menyebut, Ari sudah lebih dari setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.
Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19.
"Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," ungkapnya, Senin.
Baca: Pilkada 2020 Sebaiknya Ditunda Hingga 2021 Jika Bulan Juni Tren Corona Makin Naik
Baca: Update Corona Global Selasa 19 Mei 2020: Total Sembuh 1,9 Juta, AS Catat 21.575 Lonjakan Kasus Baru
Baca: Update Corona Asia Tenggara 19 Mei 2020 Pagi: Singapura Catat 305 Kasus Baru
Sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspita Sari dilakukan tracing dan isolasi.
Dimakamkan Pihak RSAL Dr Ramelan
Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal, dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, Ari meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RSAL Dr Ramelan.
"Sebelumnya di sini (RS Royal), 3 hari terus dipindah RSAL Dr Ramelan 2 hari dan pagi tadi meninggal," katanya, Senin, dikutip dari TribunJatim.com.
"Yang memakamkan pihak RSAL karena protokolnya kan begitu kita mendampingi saja melihat dari jauh," jelasnya.
Ia memperkirakan, Ari sedang mengandung dengan usia kandungan empat bulan.
Hoax Suami Ari Meninggal
Humas RSAL Dr Ramelan, drg Aldiah mengklarifikasi bahwa kabar suami Ari meninggal di ruang ICU RSAL Dr Ramelan, itu tidak benar.
"Enggak meninggal hoax (berita bohong). Tadi itu pukul 13.30, dia (suami Ari) masih mendampingi waktu jenazah dimakaman di TPU Keputih," kata Aldiah, Senin, dikutip dari Surya.co.id.
RSAL Dr Ramelan Benarkan Positif Corona
Masih dikutip dari laman yang sama, Aldiah membenarkan bahwa dari hasil tes Swab PCR yang dilakukan RS Royal, menunjukkan bahwa Ari positif terinfeksi virus corona.
"Pas tanggal 15 masuk RSAL. Hasil swab diambil di RS Royal kan jadi sudah bisa diketahui hasilnya psoitif," katanya.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui pasti kapan hasil tersebut keluar.
Baca: Kenaikan Jumlah Kasus Mingguan Positif Corona di Kalsel Capai 60 Persen, Paling Banyak Klaster Gowa
Baca: Dengar Penjelasan Pihak Istana, Dokter Nilai Pemerintah Belum Paham Tangani Corona: Kita Tau Sendiri
Baca: Sederet Cerita Penjemputan Paksa Warga Positif Corona, Ancaman Pelukan hingga Petak Umpet
Aldiah memprediksi, tes Swab PCR biasanya 4-5 hari setelah pengecekan.
"Aku enggak tahu kapan keluarnya (hasil swab) tapi dirawat di RS Royal sejak 8 Mei."
"Kalau Swab itu kan pemeriksaan keluar 4-6 hari berarti kan bisa jadi sebelum masuk RSAL sudah keluar hasil positif itu," ujar dia.
Kata Gugus Tugas Covid-19
Dikutip dari TribunJatim.com, Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, belum diketahui apakah Ari meninggal karena Covid-19.
Sehingga, tracing ke keluarga Ari Puspita Sari belum dilakukan.
Baca: MUI Kecewa dengan Reaksi Berbeda Pemerintah Cegah Corona pada Kerumunan di Masjid & Mall
Baca: Nekat Buka Peti & Mandikan Jenazah Positif Covid19, 15 Warga di Sidoarjo Berakhir Positif Corona
Baca: Helmy Yahya Sebut Setelah Pandemi Corona Industri Pariwisata, Airlines, dan Hospitality Terancam
"Terkait perawat yang meninggal hari ini, sampai saat ini yang bersangkutan apakah terkonfirmasi Covid-19 atau tidak, itu belum ada."
"Jadi masih dicurigai itu Covid-19, tapi kalau status terkonfirmasi covid-19 itu belum ada, tracing juga belum ada," ungkap Kohar di Gedung Negara Grahadi, Senin (18/5/2020).
(Tribunnews.com, TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh, Surya.co.id/Tony Hermawan, Kompas.com/Achmad Faizal)