Antisipasi Kluster Covid-19 dari Pasar Tradisional, Pemprov Jatim Siapkan Sistem Ganjil Genap
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tekan kluster penyebaran Covid-19 dari pasar tradisional dengan terapkan sistem ganjil genap untuk pedagangnya.
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai langkah menekan klaster penyebaran Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan penataan pasar trasidional dengan sistem ganjil genap.
Hal tersebut dilakukan karena banyaknya kasus positif yang datang dari pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan jika pola ganjil genap ini dimaksudkan bukan untuk semua pedagang di pasar tradisional tersebut.
Bukan juga dengan semua pedagang di pasar tersebut diberi nomor ganjil dan genap.
Namun, ganjil genap yang akan dilakukan yakni mengelompokkan komoditas pedagang yang sama.
"Di suatu pasar misalkan ada penjual ayam. Penjual ayam itu lalu diberi nomor pastinya ada yang ganjil dan genap, lalu pedagang sayur, pedagang beras dan seterusnya," kata Drajat, saat dikonfirmasi, Rabu (20/5/2020).
Konsep pasar ganjil genap menurutnya mereplikasi pola pengoperasian pasar di Kota Malang.