Peristiwa Penembakan dalam 2 Hari di Papua: Korbannya 3, Tenaga Medis Tewas, Lainnya Luka-luka
Mereka dikabarkan diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB) di Distrik Wandai, Jumat (22/5/2020)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, INTAN JAYA - Terjadi lagi aksi penembakan di Provinsi Papua.
Kali ini korbannya dua tenaga medis Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baca: Dua Kakek di Sidoarjo Berkelahi, Jamin Tewas Ditebas Celurit oleh Sukses
Mereka dikabarkan diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB) di Distrik Wandai, Jumat (22/5/2020).
Menurut keterangan Kapolres Intan Jaya Yuli Karre Pongbala, pihaknya segera mengirim anggota ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
"Kami belum pastikan itu, karena kita belum melihat langsung," kata dia saat dihubungi.
Namun, berdasar informasi sementara, kedua korban diserang saat mengantar obat-obatan terakit Covid-19.
Lalu, korban juga diketahui mengantongi surat tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-10 dan Surat Perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Intan Jaya.
"Rencananya Sabtu (23/5) kami akan ke TKP untuk mengevakuasi korban," ujarnya, dilansir dari Antara.
Sementara itu, korban tewas diketahui bernama Eunico Somou, dan korban lainnya adalah Almalek Bagau.
"Saat ini kami dapat informasi satu orang sudah meninggal. Kemudian yang satu korban lagi masih di Pastoran dan kondisinya kritis," katanya, saat dihubungi, Jumat (22/5/2020) malam
Medan yang Berat
Yuli menjelaskan, informasi awal adanya penyerangan terhadap kedua korban diperoleh dari Pastoral Distrik Wandai.
Lalu, untuk mencapai ke lokasi penembakan, yang berada di Kabupaten Intan Jaya, membutuhkan waktu sekitar lima jam.
Menurut Yuli, lokasinya penembakan berada di kabupaten yang terletak di wilayah adat Meepago dan berada di kawasan Pengunungan Cartenz.
Satu-satunya akses yang bisa ditempuh ke lokasi tersebut hanya melalui transportasi udara dari Nabire atau Mimika.
Sementara itu, Bandar Udara Sugapa hanya bisa didarati pesawat perintis.
Pendaratan pun hanya bisa dilakukan dari pagi hingga siang hari.
Baca: Leher Dililit Ular Piton, Remaja di Klungkung Ini Pingsan dan Sempat Kejang-kejang
Lalu, jarak dari Distrik Sugapa menuju Distrik Wandai membutuhkan waktu tempuh sekitar tiga jam melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda dua.
Kondisi jalan menuju distrik yang belum beraspal tak bisa dilewati mobil, kecuali truk dan motor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Diserang KKB Saat Antar Obat-obatan, Tenaga Medis Satgas Covid-19 di Papua Tewas
Penembakan di Areal PT Freeport Indonesia
Seorang pria tergeletak dengan sejumlah luka terkena tembakan peluru di Jalan Tambang Mile 61,7 area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis (21/5/2020) sore.
Pria tersebut ditemukan oleh seorang sopir bus yang kebetulan melintas.
Baca: Khawatir Corona Meluas ke Papua, Bupati Mimika Minta Jokowi Tutup Sementara Freeport
Peristiwa bermula saat sopir bus sedang mengantar karyawan eksplorasi pukul 06.15 WIT.
Tiba-tiba ia melihat sesosok pria tergeletak di jalan.
Melihat hal tersebut, ia kemudian melaporkannya ke aparat keamanan.
Tak lama kemudian petugas medis bersama mobil ambulans dari Rumah Sakit Tembagapura tiba di lokasi kejadian.
Tindakan medis kemudian dilakukan kepada korban.
Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura untuk menjalani perawatan akibat luka tembak di bagian punggung, leher, dan bawah perut.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, korban dalam kondisi selamat, meski terdapat sejumlah luka tembak.
"Lukanya masih bisa ditangani. Mudah-mudahan sehat," kata Paulus kepada wartawan di Timika, Kamis sore.
Menurut Paulus, pihaknya masih menyelidiki insiden itu, apakah korban dihadang kelompok kriminal bersenjata atau ada motif lain.
Mengingat lokasi kejadian berada di area PT Freeport Indonesia, sehingga pihaknya akan mendalami apakah ada keterlibatan oknum aparat hingga bisa membawa warga yang non karyawan ke area perusahaan.
"Kami masih dalami apakah mereka memang dihadang oleh kelompok bersenjata atau siapa," ujar Paulus.
"Saya sudah dengar-dengar itu. Katanya ada oknum yang membantu. Kita akan akan coba usut," tambah Paulus.
Paulus pun mengingatkan warga yang biasa melakukan aktivitas pendulangan emas secara tradisional di area PT Freeport Indonesia, untuk tidak memasuki kawasan tersebut.
Baca: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah Disertai Niat dan Panduan Khutbah Shalat Id
Sebab, KKB saat ini sudah menyatakan area PT Freeport Indonesia merupakan area perang melawan aparat TNI-Polri.
"KKB itu sudah menyatakan area tersebut lokasi perang. Jadi pendulang jangan masuk area tersebut," kata Paulus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Warga Tergeletak dengan Luka Tembak di Jalan Tambang Area PT Freeport Papua