Kisah Bripda M Azmi Hadapi Penyerang Polsek Daha Selatan Tanpa Senjata, Ceburkan Diri ke Rawa
Kisah dramatis dialami Bripda Muhammad Azmi, anggota Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan saat mapolsek diserang
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, KANDANGAN - Kisah dramatis dialami Bripda Muhammad Azmi, anggota Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan saat mapolsek tempatnya bertugas diserang.
Bripda Muhammad Azmi salah satu anggota Polsek yang menghadapi langsung pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan yang menggunakan senjata tajam jenis samurai, Senin 1 Juni 2020.
Saat ditemui Banjarmasin Post (Grup Tribunnews.cm) di polsek, Azmi bersyukur dirinya selamat.
Padahal, saat kejadian penyerangan kondisinya sangat mengancam nyawanya dan satu rekannya Brigadir Djoman Sahat Manik Raja.
Menurut Azmi penyerangan oleh pelaku saat itu membuatnya dilematis, antara menolong dan menyelamatkan diri, sehingga akhirnya harus realistis.
Apalagi, sebelumnya dia menyaksikan almarhum Brigadir Leo Nardo Latupapua telah terkapar di depan pintu ruang SPKT.
"Sebelumnya, mendengar ada keributan. Kami kira ada warga yang mengamuk di luar. Karena biasa kalau ada penahanan tersangka pidana, kadang ada yang tak terima. Tapi yang kami lihat di luar, ada api berkobar, kami kira orangnya banyak,”ungkap Azmi.
Saat keluar ruangan bersama Sahat, dengan tujuan menolong rekannya Brigadir Leo Nardo, ternyata pelaku menyerang sambil menghunuskan samurai.
https://cdn2.tstatic.net/banjarmasin/foto/bank/images/pelayanan-di-ruang-spkt-polsek-daha-selatan.jpg
“Spontan kami pun menyelamatkan diri, karena kondisi kami dalam keadaan tangan kosong atau tak membawa senjata. Jika tetap mendatangani rekan kami yang sudah terkapar, nyawa kami juga terancam,” ungka Azmi.
Awalnya, Azmi berpikir akan menyelamatkan diri ke dalam kantor Polsek karena khawatir malah ada banyak masa di luar.

Karena sebelumnya, dikira ada sejumlah orang mengamuk di luar.
Saat melarikan diri, pelaku berisinial AR mengikuti dengan samurai terhunus.
Sementara Sahat, memilih ke ruang Intel dan menguncinya dari dalam. Sedangkan Azmi, ke ruang Binmas.
Khawatir pelaku mendobrak pintu ruang Binmas, spontan membuat Azmi melompat dari jendela dan menceburkan diri ke air dan sembunyi di bawah kolong.
Diketahui, kondisi ala di sekitar kantor Polsek dikelilingi air karena dibangun di atas lahan rawa.
Selanjutnya, Azmi berupaya mencari pertolongan.
Saat lompat dari jendela, telepon genggam ikut tercebur ke air, sehingga tak bisa dipakai untuk menghubungi siapapun.
Beruntung, ada anggota Polsek Daha Utara yang sudah ada di lokasi, menghubungi Polres HSS, dan Azmi pun langsung menepi.
Saat keluar, sudah banyak warga dan anggota barisan pemadam kebakaran memadamkan mobil patroli yang dibakar pelaku AR, yang ketahui warga Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS, Kalsel.
Menurut Azmi, ini pengalaman pertama dia menghadapi situasi mencekam sebagai anggota Polri.
Diketahui, Azmi terbilang anggota Polri muda. Ia baru satu bulan bertugas di Daha Selatan.
Sebelumnya bertugas di Satsabhara Polres HSS.
Terkait tahanan di sel polsek, saat kejadian tetap aman dan tak ada tahanan yang memanfaatkan situasi untuk melarikan diri.
Bendera Setengah Tiang
Sehari pasca penyerangan kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, kondisi kondusif.
Pelayanan di kantor Polsek Daha Selatan kembali berjalan seperti biasa.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, (Grup Tribunnews.com), Selasa (2/6/2020) garis polisi yang dipasang pasca insiden Senin 1 Juni 2020 kemarin sudah dilepas.
Terlihat bendera dikibarkan setengah tiang d halaman Mapolsek Daha Selatan
Kapolsek Daha Selatan Ipda Indra yang di temui di Mapolsek mengatakan, bendera setengah tiang ini sebagai tanda duka cita.

Indra mengatakan, turut berduka cita atas gugurnya salah satu rekan kerja, anggota Polsek atas insiden penyerangan yang menewaskan Brigadir Leo Nardo Latupapua, Kepala Unit SPKT oleh pelaku penyerangan berinisial AR.
Sementara itu, petugas pelayanan juga tetap standby di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polsek Daha Selatan, dan para anggota Polsek tetap bertugas seperti biasa.
Menurut Kapolsek, pelayanan sesuai tupoksi pelayanan terhadap masyarakat tetap jalan.
“Jika ada pelaporan masyarakat, baik pelanggaran maupun tindak pidana, laporan peristiwa atau laporan kehilangan tetap kami layani dan tindaklanjuti,”kata Kapolsek.
Hanya saja, penjagaan diperketat dan lebih ditingkatkan sebagai sikap kewaspadaan dan antisipasi terhadap segala bentuk gangguan maupun penyerangan.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Daha Selatan diserag orang tak dikenal.
Pelaku sebelum menyerang Leo Nardo terlebih dahulu membakar mobil patroli di halaman Mapolsek dengan senjata tajam jenis samurai.
Penyerangan ini membuat anggota Polsek itupun tewas di tempat kejadian dengan tubuh berlumur darah dan penuh mata luka.
Setelah membacok petugas berjaga di SPKT pelaku mengejar Bripda M Azmi dan Brigadir Djoman Sahat, Lanit Intel saat hendak menolong korban.
Keduanya berhasil menyelamatkan diri di ruang intel dan ruang unit Binmas.
Sedangkan pelaku saat hendak diringkus anggota POlres HSS yang berhasil dihubungi, tak mau menyerah dan akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan.
Menurut Keterangan Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, pelaku hanya satu orang. Pelaku merupakan warga Daha Selatan, atau satu kecamatan namun tak satu kampung dengan korban.
Belajar Radikalisme dari Internet
Kepolisian mengatakan Abdul Rahman (AR) pelaku penyerang Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan merupakan pelaku teror yang beraksi seorang diri.
"Pelaku ini lonewolf," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Selasa (2/6/2020).
Argo menjelaskan dari hasil penyelidikan Densus 88 Antiteror, Abdul Rahman mempelajari paham radikal secara otodidak dari internet.
"Dia mempelajari paham radikal dari internet, baca sendiri, pelajar sendiri. Lalu dia yang memprediksi sendiri penyerangannya," tambah Argo.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani/Tribunnews.com/Theresia Felisiani)
Artikel disarikan dari artikel banjarmasinpost.co.id dengan judul Kisah Bripda M Azmi Ceburkan Diri ke Rawa Saat Polsek Daha Selatan Diserang,