Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Mahasiswi UMM Ini Telah Dinyatakan Lulus Skripsi Meski Masih Semester 6

Mahasiswi UMM bernama Anggiana Putri Aliyanti menjadi bahan pembicaraan setelah ceritanya lulus skripsi meskipun masih semester 6.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Fakta-fakta Mahasiswi UMM Ini Telah Dinyatakan Lulus Skripsi Meski Masih Semester 6
Kolase TribunVideo
Fakta-fakta Mahasiswi UMM Telah Dinyatakan Lulus Skripsi Meskipun Masih Semester 6 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bernama Anggiana Putri Aliyanti menjadi bahan pembicaraan setelah ceritanya lulus skripsi meskipun masih semester 6.

Usut punya usut, Anggiana berhasil lulus skripsi sebelum waktunya lantaran dirinya mengikuti program penyetaraan skripsi.

Bagaimana cerita lengkap Anggiana?

Berikut Tribunnews.com sajikan fakta-faktanya.

Baca: Cerita EO yang Beri Paket Pernikahan Gratis untuk Mbah Gambreng, Alasannya Bikin Terenyuh

Berawal dari unggahan @ummcampus

Akun Instagram @ummcampus yang pertama kali membagikan cerita Anggiana bisa lulus skripsi di semester 6.

Anggiana diketahui kini tengah menimba ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP UMM) Program Studi Pendidikan Matematika.

Berita Rekomendasi

Humas FKIP UMM, Fida Pangesti, S Pd, MA menjelaskan perihal Anggiana dapat lulus skripsi meskipun belum pada waktunya.

Fida menyebut hal tersebut dapat terjadi lantaran Anggiana mengikuti program dari pihak kampus yaitu Karya Ilmiah Setara Skripsi (KISS).

KISS ini merupakan program turunan dari program utama yang dicetuskan Rektor UMM bertajuk UMM Pasti Lulus, Pasti Kerja.

"Program tersebut ditangkap oleh Bapak Dekan dengan baik dan memberikan kesempatan kepada kami di setiap fakultas untuk membuat inovasi baru."

"Sehingga tercetuslah program-program turunan lain yang memudahkan mahasiswa untuk bisa lulus skripsi tepat waktu bahkan bisa cepat."

"Nah di Prodi Matematika ini namanya program KISS," ucap Fida kepada Tribunnews, Selasa (9/6/2020).

Baca: Mbah Gambreng Viral, Ini 3 Kisah Orang Tua Nikahi Anak Angkatnya Sendiri, Ada Figur Ngetop Hollywood

Fida melanjutkan, program KISS memiliki sejumlah kategori yang dapat dipilih oleh para mahasiswa.

Kategori pertama berbasis karya ilmiah yang mewajibkan pemilihnya untuk membuat artikel terpublikasikan di jurnal nasional maupun internasional.

Sementara itu, kategori selanjutnya berupa prestasi di kejuaran maupun berbagai lomba.

"Misalnya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) atau menang lomba karya tulis ilmiah atau sejenisnya," imbuh Fida.

Fida melanjutkan, program mempercepat kelulusan skripsi mahasiswa ini tidak hanya dimiliki Program Studi Pendidikan Matematika.

Melainkan juga program studi di FKIP UMM lainya, seperti Pendidikan Bahasa Indonesia hingga Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Bahkan menurut Fida, program percepatan ini lebih beragam.

"Karya mahasiswa di prodi Bahasa Indonesia misalnya boleh berbentuk opini yang telah di terbikan di koran nasional. Diterbitkan 2 judul opini itu sudah lulus skripsi atau bebas skripsi."

"Bisa juga berbentuk pementasan drama, penerbitan buku, konten YouTube, hak kekayaan intelektual (HKI) maupun produk-produk yang berhubungan dengan kompetensi prodi masing-masing," kata Fida.

Baca: VIRAL Warganet Protes Ayahnya Divonis COVID, Disebut Salah Kaprah Artikan CVD, Ini Kata Dokter

Tahapan Pengajuan Program Percepatan Lulus Skripsi
Viral Mahasiswi Lulus Skripsi Sebelum Waktunya, Pihak Kampus Berikan Penjelasan
Viral Mahasiswi Lulus Skripsi Sebelum Waktunya, Pihak Kampus Berikan Penjelasan (https://www.instagram.com/ummcampus/)

Fida menjelaskan, pada dasarnya program untuk mengekuivalensi karya-karya mahasiswa dengan skripsi.

Meskipun terdengar mudah, Fida menegaskan mahasiswa yang ingin mengambil program penyetaraan perlu mengikuti sejumlah prosedur.

"Untuk program KISS misalnya, dari semester 4 baru boleh mendaftar. Karena di tahun awal kita lihat dulu mahasiswa ini memiliki potensi di bidang apa."

"Kita lihat juga personalnya, kooperatifnya. Ini akan kita validasi indikatornya sebelum mengikuti program ini."

"Apa memenuhi syarat administrasi atau tidak. Ketika oke ada pengumumannya," urai Fida.

Fida menambahkan, nanti ketika program berjalan, mahasiswa akan tetap mendapatkan pembimbing dari dosen-dosen yang dipilih sendiri oleh mahasiswa saat proses pendaftaran.

Baca: Fakta-fakta Video ASN Lakukan Pungli saat Pembuatan KTP, dari Viral dan Hukuman atas Perbuatannya

Lulus Skripsi, Anggiana Tetap Berkuliah

Fida menjelaskan, meskipun telah dinyatakan lulus skripsi, Anggiana masih harus berkuliah.

Ini dikarenakan Anggiana sendiri masih memiliki tanggungan beberapa mata kuliah yang belum terselesaikan.

"Anggiana ini tinggal 6 mata kuliah. Program ini istilahnya sistem menabung, jadi dia sudah tidak punya tanggungan skripsi, tapi tanggungan mata kuliah masih berjalan," ujarnya menerangkan.

Terakhir dengan adanya program penyetaraan diharapkan dapat menghilangkan momok menakutkan para mahasiswa terhadap skripsi.

Sehingga skripsi dapat dituntaskandengan program penyetaraan dan mahasiswa bisa lulus tepat pada waktunya

"Skripsi nggak pakek ribet," tandas Fida.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas