VIRAL Curhatan Seorang Anak yang Orang Tuanya Bercerai, Protes Ayahnya Selingkuh, Ini Pengakuannya
Viral curhatan seorang anak yang orang tuanya bercerai. Ia pun memprotes ayahnya yang selingkuh. Begini pengakuannya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Curhatan seorang anak yang kedua orang tuanya bercerai viral di media sosial.
Awalnya, anak yang kedua orang tuanya bercerai itu tampak mengunggah tangkapan layar yang berisi potongan percakapannya dengan sang ayah.
Dalam percakapan WhatsApp tersebut, ayahnya terlihat menelepon tiga kali namun tak ia angkat.
Kemudian, sang ayah pun berujar bahwa anaknya tersebut tidak sopan.
Baca: Kisah Driver Ojol yang Viral Dapat Kejutan: Mereka Ingin Saya Rasakan Kebahagiaan seperti Orang Lain
Lantas, sang anak langsung mengungkapkan isi hatinya.
Ia pun seolah memprotes ayahnya yang telah selingkuh dan meninggalkan dirinya serta ibunya.
"Maaf sebelumnya yang ga sopan itu siapa? yang dulu ninggalin aku sama mamah selingkuh terus nikah lagi. terus nelantarin aku sebagai anak ga dapet kasing sayang secara moril, mental, dan materil. dirampas kebahagiaan anak umur 4taun. kalau mau ketemu mah di rumah mbu aja kata mbu," tulis anak tersebut dalam pesan singkat yang dikirim pada ayahnya.
Kisah ini terungkap setelah anak tersebut, Pudep (21), mengutarakan curahan hatinya mengenai perceraian orang tuanya di media sosial Twitter, Rabu (17/6/2020).
"Akhirnya berani ngechat gini.
Butuh 14taun lamanya ngumpulin keberanian ini," ungkap Pudep melalui Twitternya.
Lebih lanjut, Pudep mengungkapkan, sebelumnya ia sempat menjenguk ayahnya yang baru selesai menjalani operasi.
Di rumah sang ayah, Pudep pun mengungkapkan seluruh isi hatinya yang selama ini mengganjal.
Pasalnya, ia mengatakan, dirinya selalu jadi pihak yang disalahkan, dianggap tak menghargai ayah dan ibu tirinya.
"padahal jelas2 ya anak tuh korban dari keegoisan orang tua, dia malah play victim bilang aku yang salah, watados banget gila????
aku gapernah main kerumah dia ya karena aku ga betah ga nyaman, perlakuan dia kaya ibu tiri yang di sinetron," ujar Pudep.
Pudep mengatakan, dengan mengungkapkan isi hatinya,ia berharap ayah dan ibu tirinya dapat memikirkan bagaimana cara untuk mengakhiri perselisihan antara mereka dengan dirinya dan ibunya.
Baca: VIRAL Nama Yulia Fera yang Tertulis dalam Bungkusan Pocong di Kudus, Ternyata Ini Sosoknya
Namun, Ayah dan ibu tirinya tersebut justru tak terima.
Padahal, menurut Pudep, ia juga manusia yang berhak untuk mengutarakan perasannya.
Ia pun mengaku marah dan sakit hati ketika harus merasakan kebahagiaannya direbut, tidak mendapat kasih sayang dari seorang ayah, dan dijauhi oleh ibu tirinya.
Bahkan, ia mengatakan, dadanya selalu terasa sesak setiap kali ia menangis saat mengingat masalah perceraian kedua orang tuanya.
Kendati demikian, Pudep mengatakan, ia selalu mencoba sebaik mungkin dalam menghadapi semua ini.
Ia pun mengaku sangat menyayangi ayah dan ibunya.
Hanya saja, Pudep masih merasakan sakit hati ketika ibunya diselingkuhi dan ditinggal pergi ayahnya.
Bahkan sang ibu juga diminta pulang ke rumah orang tuanya tanpa uang sepeser pun.
Lantas, tiga bulan setelah perceraian, Pudep mengungkapkan, ayahnya itu langsung menikah lagi.
Ia mengaku tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya menjadi ibunya.
Pudep juga menceritakan, ketika kecil, ibu tirinya kerap kali mengeluarkan kata-kata yang menyakitinya, bahkan masih ia ingat hingga saat ini.
Tak hanya itu, menurut Pudep, ibu tirinya tersebut juga sudah berulangkali mengambil foto bertiganya berasa ayah dan ibunya yang biasa ia taruh di dompetnya.
Kini, ia pun tak punya lagi foto kenangan saat keluarganya masih utuh.
Curhatan Pudep itu pun langsung menyedot perhatian warganet.
Bahkan, tak sedikit warganet yang memberinya dukungan untuk tetap semangat.
Hingga Jumat (19/6/2020), unggahannya tersebut telah dibagikan lebih dari 3,6 ribu kali dan disukai lebih dari 27 orang.
Pengakuan Pengunggah
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Pudep (21) membenarkan curhatan yang ia bagikan melalui Twitter pribadinya tersebut.
Pudep mengatakan, keluarganya mulai berantakan saat ia berusia 4 tahun.
Setelah bercerai, kedua orang tuanya pun tidak lagi saling berkomunikasi maupun bertemu.
"Pas aku (umur) 4 tahun, mereka udah berantakan."
"Gak pernah kontekan (komunikasi) dari pertama cerai, sampai sekarang
belum pernah ketemu juga," ungkap Pudep saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (19/6/2020) malam.
Pudep menyebutkan, setelah orang tuanya bercerai, ia masih kerapkali mengunjungi rumah sang ayah ketika ia masih duduk di bangku SD hingga SMP.
Baca: Viral Video Driver Ojol Kumpulkan Uang Berhari-hari untuk Beli Donat sebagai Hadiah Ultah Ibunya
Namun, hubungan mereka kemudian semakin merenggang.
"Iya (masih sering ke rumah ayah), kayak dulu pas masih SD sampai SMP-an lah aku suka main, disuruh papa, tapi makin lama jadi makin renggang, ditambah akunya gak betah."
"Daripada sakit hati, mending aku gak main ke sana aja, gitu" ujarnya.
Menurut Pudep, ibu tirinya sering memperlakukannya tidak baik.
Ia mengaku masih sangat mengingatnya meskipun dulu dirinya masih kecil.
"Si ibu tirinya tuh lowkey memperlakukan aku gak enak, banyak gak enaknya,
tapi aku full ingat 100 persen, aku masih kecil banget," kata Pudep.
Sementara itu, setelah ia memprotes sang ayah yang telah selingkuh dan meninggalkannya, Pudep mengatakan, ayahnya sempat meneleponnya berkali-kali namun tak ia respons.
Ayahnya pun kemudian berhenti menghubunginya.
"Nge-call terus-terusan pas aku chat gitu tapi gak aku respons, yaudah deh gak nge-chat aku lagi dia," ujarnya.
"Emang orangnya cuek banget papa aku," tambah Pudep.
Tanggapan Psikolog
Mengenai curhatan viral seorang anak yang kedua orang tuanya bercerai, Psikolog Keluarga www.praktekpsikolog.com di Bintaro, Jakarta Selatan, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, memberi tanggapan.
Menurut Psikolog yang juga berpraktek di Klinik Terapi Anak dan Dewasa YPPI di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut, setiap perceraian dan perselingkuhan akan membuat anak menjadi korbannya.
"Ya memang setiap perceraian, perselingkuhan, yang jelas anak menjadi korban," kata Adib pada Tribunnews.com, Kamis (18/6/2020) malam.
Adib menilai, beruntung Pudep mampu mengungkapkan perasaannya melalui tulisan yang ia bagikan di media sosial.
Menurut Adib, hal itu bisa membantu Pudep untuk memperoleh dukungan psikologis dari teman-temannya.
Pasalnya, Adib mengatakan, sebagian anak korban perceraian yang mengalami depresi dan kecemasan tidak mampu mengutarakan isi hatinya dan hanya memendamnya sendiri.
"Ya beruntung dia mau curhat di media sosial, paling tidak dia bisa dapat dukungan psikologis dari teman-teman yang lain, karena banyak juga yang tidak mau curhat tapi dia menjadi depresi, menjadi cemas," terang Adib.
"Biasanya mereka mengalami depresi dan kecemasan juga sih, tapi paling tidak dengan dia mau curhat panjang lebar di sosmed, barangkali bisa memperingan yang dia alami saat ini, itu sesuatu hal yang positif," tambahnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)