Dua Orang Melambaikan Tangan Meminta Pertolongan di Laut Sebelum Salah Satunya Meninggal Dunia
Saksi melihat ada 2 orang yang melambai-lambaikan tangan di laut meminta pertolongan.
Editor: Dewi Agustina
Dari pencairan, setidaknya dalam sehari Tim SAR gabungan melakukan pencairan sebanyak empat kali putaran.
Dan di putaran yang terakhir baru selesai mendarat. Korban diketahui atau ditemukan oleh seorang penjaga keramba.
Wilayah pencarian korban meliputi sekitaran pantai Candikusuma dan di areal kerambah, tepat posisi korban ditemukan.
"Jadi sudah putaran terakhir kami mencari. Terus si tukang kerambah terjun ngangkat korban dan dibawa ke pantai terus melapor ke kami," imbuh Sudiarsa.
Sementara itu, ayah korban, Made Astawa (46) mengaku, bahwa sudah meminta petunjuk ke 'orang pintar'.
Baca: Indonesia Satu-satunya Negara ASEAN yang Berani Menolak Ajakan Berunding China soal LCS
Menurut penerawangan 'orang pintar' itu, Dek Agus saat ini masih 'dipinjam' atau dibawa oleh Nyi Ratu.
Astawa tidak menjelaskan detil mengenai sosok astral Nyi Ratu itu sendiri.
Namun, sosok itu yang disebut sedang memegang kendali Dek Agus.
"Menurut orang pintar masih dipinjam atau dipegang untuk diajak sama Nyi Ratu. Disuruh menunggu dan mudah-mudahan besok (hari ini) bisa ditemukan. Biasanya paling lama tiga hari akan diketemukan," ucap Astawa kepada Tribun Bali, saat ditemui usai melakukan pencarian anaknya.
Astawa mengaku, selain upaya niskala atau Nunas Baos (meminta penunjuk) kepada orang pintar.
Secara sekala atau upaya pencarian juga terus dilakukan.
Dari pagi dirinya sudah melakukan pencarian bersama dengan anggota keluarga yang lain.
Bahkan, pada hari pertama, ia bersama dengan keluarga teman dan warga Banjar Berawantangi Desa Tukadaya Kecamatan Melaya juga sempat memainkan Baleganjur, Kamis (18/6/2020).
"Ya sudah ada Baleganjur. Itu dilakukan karena memang menurut kepercayaan Hindu Bali memanggil (korban) biar cepat keluar," jelasnya.