Gunung Merapi Sudah 15 Kali Meletus Eksplosif Sejak Tahun 2019
Berdasarkan siaran pers BPPTKG Yogyakarta, Gunung Merapi telah 15 kali meletus eksplosif sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Gunung Merapi telah meletus eksplosif sebanyak 15 kali.
Terakhir, letusan terjadi pada Minggu (21/6/2020) kemarin, pada pukul 09.13 WIB dan 09.27 WIB.
Letusan Gunung Merapi pada Minggu kemarin, tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik dan 100 detik untuk letusan kedua.
Arah angin saat erupsi mengarah ke barat menyebabkan hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Kulon Progo.
Berdasarkan siaran pers BPPTKG Yogyakarta, Gunung Merapi telah 15 kali meletus eksplosif sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Berdasarkan catatan kejadian-kejadian letusan, diketahui bahwa letusan eksplosif dapat terjadi secara tiba-tiba atau tidak didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik.
Dalam hal terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sebelum letusan, bentuknya beragam dan tidak konsisten sehingga tidak dapat dijadikan indikator akan terjadinya letusan eksplosif.
Namun demikian, bahwa peningkatan aktivitas vulanik meningkatkan pula peluang terjadinya letusan eksplosif.
Baca: Mengungkap Misteri Secarik Kertas Milik Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar
Baca: Bantah Tudingan Pelecehan Seksual pada 2014, Justin Bieber Akui Tengah Bersama Selena Gomez saat Itu
Adapun sebelum terjadi letusan eksplosif pada Minggu kemarin, terjadi peningkatan kegempaan sejak 8 Juni 2020 yang didominasi peningkatan jumlah gempa vulkano-tektonik (VTA).
Pada tanggal 20 Juni 2020 jumlah gempa VTA mencapai 18 kali.
Peningkatan gempa VTA sebelumnya terjadi pada Oktober 2019 - Januari 2020 dengan energi yang lebih besar namun tidak diiringi dengan letusan.
Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Bersama dengan munculnya gempa VTA sejak Oktober 2019.
Letusan-letusan eksplosif ini sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.
Ancaman bahaya sampai dengan saat ini masih sama yakni berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan < 3 kilometer berdasarkan volume kubah yang sebesar 200.000 M3 berdasarkan data drone 13 Juni 2020.
BPPTKG Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Selalu ikuti informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber resmi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sejak 2019, Sudah Terjadi 15 Kali Letusan Eksplosif Gunung Merapi