Viral Wanita Diremehkan karena Jerawat hingga Sebut Dirinya Menjijikkan, Ini Tanggapan Psikolog
Viral kisah wanita diremehkan pria karena berjerawat hingga sebut diri sendiri menjijikkan. Begini tanggapan psikolog.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Psikolog sekaligus Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, menanggapi beredarnya video viral wanita jengkel karena jerawat.
Wanita itu membagikan cerita saat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari teman pria.
Dalam curhatan yang dibagikan wanita tersebut, teman prianya itu tampak seolah meremehkannya karena persoalan jerawat.
Dia .
Bahkan, di akhir video, wanita itu menulis keterangan yang menyebut dirinya menjijikkan.
"Aku tahu kok seberapa menjijikkannya wajah aku ini, aku tahu," ujarnya, seperti yang dikutip Tribunnews.com dari videonya pada Senin (22/6/2020).
Baca: Viral Kisah Wanita Diremehkan Teman Prianya karena Berjerawat, Begini Tips Rawat Wajah dari Jerawat
Mengenai curhatan viral ini, Hudan melihat dari ilmu psikologi, menjelaskan hal tersebut terkait dengan citra diri, yaitu gambaran atau penilaian seseorang terhadap fisiknya sendiri.
Menurut Hudan, ada beberapa orang yang mengevaluasi dirinya secara positif namun ada pula yang mengevaluasinya secara negatif.
"Biasanya, orang ada yang evaluasinya positif, ada yang negatif, nah biasanya pembentukannya ini akan berefek pada kepercayaan diri seseorang," terang Hudan saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (22/6/2020) siang.
Hudan menambahkan, bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri akan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
Ia menjelaskan anak yang sedari kecil sering diejek fisiknya, akan menganggap ciri fisik yang menjadi ejekan tersebut sebagai bentuk fisik yang buruk.
"Biasanya itu citra tubuh atau bagaimana seseorang menilai fisiknya itu dibentuk oleh lingkungan, dalam arti orang tua atau orang dewasa yang mengasuh dia, itu yang membentuk."
"Jadi misalnya anak yang dari kecil dikatain gendut, hitam, atau kerempeng, lalu disertai oleh ekspresi misal dengan mengejek, nah itu akan diinterpretasi anak bahwa gendut itu jelek, kerempeng atau berkulit gelap itu buruk, karena terintegrasi itu ekspresi dan kata-kata orang dewasa," jelas Hudan.
Hudan menerangkan, hal ini dikarenakan anak mendengar, menangkap, dan memaknai setiap kata-kata ataupun perlakuan yang dia terima.