Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Jenazah Covid-19 Tertukar saat Tiba di Kuburan, Mayat Dimasukkan Lagi ke Ambulans

Jenazah tersebut dikabarkan tertukar dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit.

Editor: Sanusi
zoom-in Insiden Jenazah Covid-19 Tertukar saat Tiba di Kuburan, Mayat Dimasukkan Lagi ke Ambulans
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Suasana pemakaman jenazah di Surabaya yang sempat tertukar, Rabu (24/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video viral merekam detik-detik petugas rumah sakit (RS) kembali memasukan jenazah ke mobil ambulans.

Jenazah tersebut dikabarkan tertukar dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit.

Video berdurasi 1 menit 39 detik terkait jenazah tertukar itu pun terlanjur viral di media sosial WhatsApp (WA).

Peristiwa yang cukup menghebohkan warga ini terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Petugas yang berpakaian APD (alat pelindung diri) lengkap awalnya hendak memakamkan jenazah ke komplek pemakaman Pagesangan, Jambangan, Surabaya, Rabu (24/6/2020).

Bahkan, jenazah yang diketahui bernama Samsulhadi (63) sudah siap untuk dimasukan ke dalam lubang yang sudah disediakan.

Belakangan baru diketahui, ternyata jenazah tersebut tertukar.

Berita Rekomendasi

Sehingga, petugas berpakaian APD itu kembali membawa peti beserta jenazahnya naik kembali ke mobil ambulan dari lokasi kuburan yang sudah digali itu.

Menurut warga setempat, Edi membenarkan kabar adanya jenazah tertukar saat hendak dimakamkan.

Jenazah itu adalah tetangganya, bernama Samsulhadi (63).

Menurutnya, almarhum merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik sabun di Surabaya, yang tinggal di Jalan Pagesangan, Jambangan, Surabaya.

Selama ini, ia tinggal bersama istri, anak dan cucu-cucunya, di sebuah rumah di Jalan Pagesangan, Jambangan, Surabaya.

"Iya udah dimakamkan ini tadi," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di komplek pemakaman, Rabu (24/6/2020).

Meninggal Karena Sakit Jantung

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjatim.com, Samsulhadi (63) bukan merupakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Samsulhadi sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya yang berlokasi di Jalan A Yani 2-4, Wonokromo, Surabaya, Selasa (23/6/2020).

Ia dirawat lantaran menderita sakit jantung.

Samsulhadi masuk ke ruang perawatan sekira pukul 21.00 WIB.

Namun 30 menit kemudian, Samsulhadi telah menghembuskan nafas terakhir.

Direktur RSI Ahmad Yani Surabaya, dr Samsul Arifin membenarkan, insiden jenazah tertukar itu terjadi dalam penanganan tenaga medis di rumah sakitnya.

Ia mengakui, insiden tertukarnya jenazah itu murni sebagai kesalahan teknis yang dilakukan petugas pemulasaraan jenazah yang bertugas di rumah sakitnya.

"Jadi memang penyebabnya adalah kesalahan fatal dari petugas saya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Rabu (24/6/2020).

Petugas Rumah Sakit Minta Maaf

Direktur RSI Ahmad Yani Surabaya, dr Samsul Arifin menjelaskan, petugasnya mengabaikan sejumlah rangkaian prosedur teknis Standar Operasional (SOP) dalam proses pemulasaran jenazah.

"Tiap SOP itu setelah dimandikan, sebelum dimandikan, itu sudah ditandai nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan sebagainya," katanya.

"Mungkin karena terburu-buru barangkali, memberikan pelayanan, makanya tadi mengabaikan prosedur biasa, kan harus ada serah terima, (prosedur) yang harus dilalui," tambahnya.

Sore tadi, ungkap dr Samsul Arifin, pihaknya sudah mengirimkan perwakilan petugas rumah sakitnya untuk mendatangi kediaman keluarga jenazah.

Tujuannya untuk meminta maaf secara langsung, atas kesalahan teknis yang sempat terjadi dalam proses pemulasaran jenazah Samsulhuda, pascadirawat di RSI Ahmad Yani, Wonokromo, Surabaya.

"Semua sudah clear, saya sudah tugaskan petugas untuk datang ke pihak keluarga untuk minta maaf. Ya harus diakui yang salah adalah petugas saya," jelasnya.

Selain itu, ungkap dr Samsul Arifin, pihaknya juga telah memberikan surat peringatan (SP) secara tertulis kepada sejumlah petugas yang keliru mengantarkan jenazah.

"Sudah saya berikan peringatan keras tadi, saya kasih SP tadi, karena ya tidak mengikuti prosedur, karena membahayakan. Dan untungnya jenazah satunya, yang Pak Samsul, belum diambil keluarganya," pungkasnya.

(TribunnewsBogor.com/Tribunjatim.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas