Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Petugas yang Bikin Jenazah Covid-19 di Surabaya Tertukar

Edi, warga setempat membenarkan kabar adanya jenazah tertukar saat hendak dimakamkan.

Editor: Hendra Gunawan

"Sudah saya berikan peringatan keras tadi, saya kasih SP tadi, karena ya tidak mengikuti prosedur, karena membahayakan. Dan untungnya jenazah satunya, yang Pak Samsul, belum diambil keluarganya," pungkasnya.

3. Serangan jantung, dimakamkan secara Covid-19

Jenazah yang sempat tertukar saat dikebumikan di Kompleks Pemakaman Pagesangan, Jambangan, dipastikan pihak anggota keluarga meninggal karena serangan jantung.

Anak SH, yang berinisial SS, mengungkapkan bahwa ayahandanya itu meninggal dunia karena penyakit jantung yang telah diidap beberapa tahun lalu.

Sempat menjalani perawatan disebuah rumah sakit di Jalan A Yani, Wonokromo, Surabaya, pada Selasa (23/6/2020) malam.

Namun dalam hitungan menit, ternyata penyakitnya makin parah dan nyawa ayahandanya tak tertolong.

"Sakit jantung, meninggal dunia belum ada jam 22.00 WIB, ya sekitar jam 21.30 WIB," ujar wanita berkerudung itu saat ditemui Tribunjatim.com seusai prosesi pemakaman.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, kerabat atau sepupu SH, Amir Machmudi (53) menuturkan, pada Selasa (23/6/2020) malam, SH sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya, bahwa merasa tidak enak badannya.

SH sempat ragu untuk dirujuk ke rumah sakit, karena pertimbangan ini dan itu, yang enggan disampaikan Amir.

Namun karena tensi darahnya terus meninggi, lalu tubuhnya makin meriang. SH akhirnya mengiyakan ajakan sanak familinya untuk dirujuk ke sebuah rumah sakit di Jalan A Yani, Wonokromo, Surabaya.

"Itu cuma sebentar aja. Itu tensinya sudah tinggi. Sebenarnya, jadi badannya gak enak, minta di RS, lama lama dia gak enak, daripada salah akhirnya ke RS," ujar pria berkacamata itu pada Tribunjatim.com di lokasi pemakaman.

Sekira pukul 21.00 WIB, SH tibalah di sebuah ruang perawatan di rumah sakit tersebut, setelah diantar menggunakan sarana transportasi taksi online.

Belum sempat diberi penanganan medis secara kontinyu, ternyata selang 30 menit kemudian, SH mengembuskan nafas terakhir.

"Jadi kita cuma datang, belum sempat infus, tapi sempat buang air, begitu ditinggal ambil infus, 'lho kung kok turu'. Baru dipanggil perawat, ternyata enggak ada," pungkasnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas