Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dan Pukul Tenaga Medis, Pihak Keluarga Beri Penjelasan

HK, pasien positif Covid-19 meninggal dunia di RSUD dr Haulussy Ambon. Keluarga ambil paksa Jenazahnya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dan Pukul Tenaga Medis, Pihak Keluarga Beri Penjelasan
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - HK, pasien positif Covid-19 meninggal dunia di RSUD dr Haulussy Ambon. Keluarga ambil paksa Jenazahnya.

Mereka lantas memberi tanggapan mengenai tindakan ambil paksa jenazah HK.

Termasuk alasan mereka sampai mencegat ambulans dan mengambil paksa almarhum untuk dibawa ke rumah duka.

AK, anak pasien yang meninggal dunia itu, mengatakan pihak keluarga terpaksa mencegat ambulans dan mengambil paksa jenazah ayahnya, karena tidak puas dengan penanganan di RSUD dr Haulussy Ambon.

Baca: Warga Cegat Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Polisi Usut Penghasut Mereka

“Ayah saya diperlakukan di rumah sakit sangat tidak manusiawi. Penanganannya kacau dan itu yang membuat keluarga tidak terima,” kata AK kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6/2020).

Menurut AK, puncak kemarahan keluarga terjadi saat salah satu pasien Covid-19 yang dirawat bersebelahan dengan ayahnya memberi tahu sesuatu.

Foto seorang tenaga medis RSUD Ambon yang diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah keluarga yang mengambil paksa jenazah Covid-19 viral di media sosial facebook, Sabtu (27/6/2020)
Foto seorang tenaga medis RSUD Ambon yang diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah keluarga yang mengambil paksa jenazah Covid-19 viral di media sosial facebook, Sabtu (27/6/2020) (Facebook via Kompas.com)

Pasien lain tersebut mengatakan kepada keluarga bahwa sebelum pasien HK meninggal dunia, pasien terus mengeluh lapar dan meminta makanan.

Berita Rekomendasi

Baca: Kasus Covid-19 di Jawa Timur Tertinggi di Indonesia, Ini Penjelasan Gubernur Khofifah

Baca: Kisah Tragis Gadis Sidoarjo Jadi Tulang Punggung hingga Tewas Dibunuh karena Tak Mampu Bayar Utang

Namun, menurut pasien tersebut, tidak ada tenaga medis yang datang menyediakan makanan.

“Ada salah satu pasien yang bilang kepada kita di rumah sakit, kalau malam sebelum Bapak meninggal dunia itu, almarhum mengeluh lapar dan meminta makanan, tapi tidak diberikan. Itu yang membuat marah keluarga,” ujar AK.

Keluarga dan Kerabat Mengambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19
Keluarga dan Kerabat Mengambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 (Kontributor TribunAmbon.com/Fandy)

Selain itu, saat pasien HK meninggal dunia, jenazah hanya dibiarkan dalam kondisi memprihatinkan.

”Ada bercak-bercak darah di bagian mulut almarhum dan dibiarkan begitu saja. Itu juga yang bikin keluarga tidak terima, sehingga memutuskan untuk mengambil jenazah secara paksa dari ambulans,” ujar AK.

Pemukulan tenaga medis

Sementara itu, AK mengakui bahwa telah terjadi penganiayaan yang dilakukan pihak keluarga terhadap salah satu tenaga medis di rumah sakit tersebut.

Meski begitu, AK menjelaskan bahwa pemukulan dilakukan oleh dua saudara perempuannya.

Menurut AK, tidak benar apabila ada informasi yang menyebutkan bahwa tenaga medis itu dipukul oleh orang dalam jumlah banyak.

Baca: Viral Kisah Tenaga Medis di Ambon Diduga Dianiaya Keluarga Jenazah Pasien Corona

“Kalau soal itu memang saya tidak bisa membantah, bahwa kejadian itu benar terjadi. Tapi bukan dilakukan oleh massa.

Saat itu kita ada 5 orang datang, lalu adik perempuan saya yang terbawa emosi memang memukuli perawat itu," ujar AK.

Baca: Orang Gantung Diri di Kulon Progo Jadi Objek Foto dan Viral di Media Sosial, Polisi Menyayangkan

"Tapi bukan di kepala, tapi di tangan. Saya sendiri yang melerai dan meminta adik saya tidak melakukan itu,” kata AK.

Menurut AK, adiknya itu kesal dan memukuli perawat tersebut setelah mendengar pengakuan dari salah satu pasien bahwa Ayahnya mengeluh lapar sebelum meninggal dunia.

“Jadi karena Bapak saya tidak diperlakukan baik, tidak diurus di kamar jenazah dengan baik, adik saya marah di situ, lalu pukul tangan perawat itu. Lalu dia tarik APD sampai sobek, dia tidak tendang, saya ada di situ,” kata AK.

Baca: Dosen di Malang Alami Pelecehan, Menangis di Hadapan Suami Saat Ceritakan Kejadian Nahas Itu

Terkait insiden ini, AK mengaku telah mendapat surat panggilan dari pihak kepolisian. AK mengaku siap memberikan keterangan yang sebenarnya di hadapan polisi.

”Sudah ada surat panggilan dari polisi dan saya siap memberikan keterangan,” kata AK.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pulau Ambon AKP Gilang Prasetya mengaku pihaknya telah memeriksa tiga orang terkait kasus tersebut.

Baca: Dituduh sebagai Dukun Santet, Nenek 60 Tahun di Sampang Madura Jalani Sumpah Pocong tuk Menepisnya

Satu dari tiga orang yang diperiksa itu merupakan istri dari almarhum HK.

“Iya benar, sudah tiga orang yang diperiksa saat ini,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Keluarga Ambil Paksa Jenazah dan Pukul Tenaga Medis

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas