Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mbah Wardoyo Ingin Bertemu 6 Orang Anaknya, Tinggal di Panti Jompo setelah Alami Kecelakaan

Seorang kakek berusia 67 tahun bernama Wardoyo, ingin bertemu dengan keenam anaknya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kisah Mbah Wardoyo Ingin Bertemu 6 Orang Anaknya, Tinggal di Panti Jompo setelah Alami Kecelakaan
Facebook Paser Peduli Sesama
Kisah Mbah Wardoyo, tinggal di panti jompo dan cari enam anaknya 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kakek berusia 67 tahun bernama Wardoyo, ingin bertemu dengan keenam anaknya.

Kakek yang sering disapa dengan Mbah Wardoyo itu, saat ini tinggal di sebuah panti jompo di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Kisah Mbah Wardoyo itu dibagikan oleh Dody Ismanu, di grup Facebook Paser Peduli Sesama, Minggu (12/7/2020).

Berikut unggahan Dody Ismanu yang Tribunnews.com rangkum:

"Dua tahun sudah Mbah mengalami kecelakaan bus tujuan Kalteng-Kaltim.

Tidak ada yang tersisa dari kecelakaan naas itu, termasuk HP mbah, satu satunya media komunikasi dengan keluarganya.

Mbah wardoyo muda dikenal sebagai seorang seniman senirupa yang gemar melanglang buana kepenjuru Indonesia.

Berita Rekomendasi

Namun dimasa senjanya hanya satu pinta mbah, mbah ingin berkumpul kembali dengan anak anaknya.
Ambar Kusomowati, Teguh Raharjo, Joko Susilo, Siti Fatonah, Endang Wijayanti, Dan Sri Astuti adalah Keenam orang nama-nama anaknya.

Terakhir Mbah berkomunikasi dengan anak bungsunya Sri Astuti (Istri dari Supraptomo) berkediaman di Pekanbaru Riau.

Bagi yang mengenal Mbah Wardoyo atau salah satu dari anak-anak beliau tolong hubungi saya (Dody Ismanu /082323990800)," tulisnya.

Saat dihubungi Tribunnews.com, Dody merupakan orang yang cukup mengenal sosok Mbah Wardoyo.

Ketua Yayasan Paser Peduli Sesama itu, memang sering mengantar nasi atau sembako ke panti jompo tersebut.

Menurutnya, Mbah Wardoyo bisa berada di panti jompo, setelah ada peristiwa kecelakaan.

"Waktu itu beliau naik angkutan bus antar provinsi tujuan ke Kalimantan Utara."

"Tapi di perjalanan di gunung rambutan wilayah Batu Kajang, bus yang beliau naikin terbalik," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Senin (13/7/2020).

Setelah dibawa ke rumah sakit dan melakukan operasi, Mbah Wardoyo akhirnya tinggal di panti jompo.

"Mbah Wardoyo mengalami patah kaki dan dibawa ke rumah sakit umum di Kabupaten Paser."

"Setelah operasi, beliau dimasukkan ke panti jompo," terang Dody.

Baca: Viral di Medsos, Aksi Turis Pertaruhkan Nyawa Demi Foto Selfie di Atas Tebing Setinggi 150 Kaki

Baca: Viral Turis Tinggal di Sebuah Lapangan, Hanya Ada Tikar dan Tas, Ternyata Kehabisan Uang

Baca: VIRAL Kamar Kos Penuh Sampah Ketahuan Setelah Ditinggal Penghuni, Ada Botol Bekas hingga Pisau Cukur

Menurutnya, kakek tersebut berasal dari Solo, namun sebelumnya tinggal di Kalimantan Tengah.

Sementara, banyak anggota keluarganya yang tinggal di Sumatera.

Ia menambahkan, komunikasi terakhir antara Mbah Wardoyo dengan anaknya, terjadi empat tahun silam.

Dody pun membeberkan alamat dari dua anak Mbah Wardoyo yang diketahuinya.

"Anaknya Joko Susilo ada di Bengkulu Selatan, Kabupaten Manak."

"Ada juga di Bengkulu Utara, di daerah Arga Makmur, namanya Teguh Raharjo," terang dia.

mbah wardoyo
Mbah Wardoyo, kakek berusia 67 tahun yang mencari keenam anaknya

Ia menyebut, Mbah Wardoyo merupakan orang yang cerdas dan humoris.

Selain itu, menurutnya kakek yang pandai melukis itu juga sosok yang supel.

Saat tinggal di panti jompo, kakek tersebut hanya membersihkan halaman.

Sehingga, dirinya mengajak Mbah Wardoyo untuk melukis sebuah gerobak di yayasannya.

"Enggak ada kegiatan kalau di panti jompo, paling bersih-bersih halaman," katanya.

"Karena beliau cerita bisa melukis, saya ajak ke yayasan untuk melukis gerobak angkringan," lanjut Dody.

Baca: Cerita Giman Soal Rumahnya yang Viral Disebut Bisa Pindah Tempat: Bantah Mistis, Dibangun Bertahap

Baca: Viral Curhatan Netter Tak Bisa Klaim Asuransi, Perusahaan Tak Bisa Cairkan karena Beralasan Bangkrut

Baca: VIRAL Polisi Ini Bantu Belikan Bensin Pengendara Mobil, Kekeh Tak Mau Dibayar: Sudah Tugas Saya

Mengenai usaha yang dilakukannya untuk membantu kakek tersebut, Dody baru membuat unggahan di media sosial saja.

Namun, ternyata kisah Mbah Wardoyo ini sudah diketahui banyak orang sebelumnya.

"Dua tahun lalu ketika kecelakaan, Mbah Wardoyo jadi perbincangan di Kabupaten Paser, terutama di media sosial."

"Tapi tetap saja belum ketemu dengan anak-anaknya. Sekarang ini saya coba posting (kisahnya), dengan tujuan bisa ketemu," ungkap dia.

Pihaknya dan panti jompo sudah berusaha untuk mencari anak-anak Mbah Wardoyo.

Namun, hingga kini belum ada yang menghubungi pihaknya tentang keenam anak kakek tersebut.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas