Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batuk dan Ada Plester Bekas Suntikan, Penumpang Bus AKAP Jogja-Bekasi Diturunkan, Kini Meninggal

Pardi diturunkan di Wates sempat dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Batuk dan Ada Plester Bekas Suntikan, Penumpang Bus AKAP Jogja-Bekasi Diturunkan, Kini Meninggal
Visit Montenegro
ILUSTRASI bus sedang berjalan 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang bus AKAP dari Yogyakarta ke Bekasi bernama Pardi sempat batuk-batuk hingga akhirnya diturunkan.

Pardi sempat dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Naik bus tujuan ke Bekasi

Pardi diketahui naik bus dari Yogyakarta dengan tujuan Terminal Bekasi.

Namun, di dalam bus AKAP yang ditumpanginya, Pardi terus-menerus batuk.

Baca: Terpapar Corona saat Antar Anak Berobat, Ibu di Jabar Positif Covid-19

Selain itu, di bagian lengan lelaki itu ada tanda plester bekas luka suntikan.

"Kondisi pria itu lemas. Ada tanda kayaknya bekas dirawat atau cek kesehatan. Semacam tanda habis pengambilan sampling," kata Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga, Senin (20/7/2020).

Berita Rekomendasi

Petugas terminal dari kantor Dinas Perhubungan kemudian mengabarkan ke PMI supaya menjemput penumpang sakit itu. Pardi diturunkan di Wates.

Dijemput petugas PMI, dibawa ke RS

Selanjutnya, petugas PMI ber-APD menjemput Pardi dengan dua sepeda motor reaksi cepat dan tiga orang awak. Pardi pun segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Kita segera menangani sambil ajak komunikasi. TRC mengamankan lokasi sekitar," kata dia. Seusai insiden itu, petugas terminal menyemprot disinfektan di lokasi kedatangan Pardi.

Baca: Pemkab Pacitan Beri Selamat untuk Pasien Covid-19 yang Menikah di Wisma Atlet

Meninggal dunia bukan karena Covid-19

Setelah sempat menjalani perawatan beberapa hari di RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Pardi mengembuskan napas terakhir.

Sebelum meninggal, ia telah menjalani serangkaian tes. Penyebab kematiannya dipastikan bukan karena Covid-19.

"Ada (kasus kematian ini), tapi bukan karena Covid-19," ungkap Humas Tim Covid-19 RSUD Wates Albertus Sunuwata Tri Prasetya, Jumat (24/7/2020).

Rontgen pada dada dan gejala klinis batuk menunjukkan ada penyakit pada paru-parunya, tetapi bukan Covid-19. Hasil rapid test sebelum masuk rumah sakit pun dinyatakan non-reaktif. (Kompas.com/Dani Julius Zebua)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batuk Tiada Henti, Penumpang Bus Diturunkan di Tengah Perjalanan dan Meninggal Dunia"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas