Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Video Pendaki Gunung Lawu Telanjang Dada Sebelum Tewas, Ini Penjelasan Soal Hipotermia Berat

Relawan Tim SAR Solo, Ari Kristyono menjelaskan mengenai hipotermia berat dan cara menanganinya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Beredar Video Pendaki Gunung Lawu Telanjang Dada Sebelum Tewas, Ini Penjelasan Soal Hipotermia Berat
IstimewaYouTube/Udien Jagoan
Video yang merekam momen pria diduga Andi Sulistyawan mengalami halusinasi, sebelum ditemukan tewas di Gunung Lawu 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki bernama Andi Sulistyawan (18) ditemukan tewas di Gunung Lawu pada 6 Juli lalu.

Namun, sosoknya kembali ramai diperbincangkan setelah videonya sebelum tewas beredar di jagat maya.

Dalam video yang beredar, Andi terlihat bertelanjang dada di atas Gunung Lawu.

Padahal kala itu, kondisi di Gunung Lawu sangat dingin, yang terlihat dari tebalnya kabut.

Video yang viral pada pekan lalu menunjukan beberapa gelagat Andi yang dirasa janggal.

Seperti membungkus kayu bakar diatas Gunung dari pakaian yang dilepasnya.

Video yang merekam momen pria diduga Andi Sulistyawan mengalami halusinasi, sebelum ditemukan tewas di Gunung Lawu
Video yang merekam momen pria diduga Andi Sulistyawan mengalami halusinasi, sebelum ditemukan tewas di Gunung Lawu (IstimewaYouTube/Udien Jagoan)

Baca: Viral Pendaki Gunung Lawu Telanjang Dada sebelum Tewas, Alami Hipotermia Berat: Merasa Kepanasan

Bahkan saat ditanyakan untuk apa kayu bakar itu dikumpulkan, Andi menjawab dengan penuh tanda tanya.

Berita Rekomendasi

Kabarnya, video tersebut direkam sebelum Andi ditemukan tewas.

Sebab, Andi mengenakan celana panjang warna hitam dan bertelanjang dada, seperti yang terlihat dalam video.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti kebenaran dari video tersebut.

Lantas kondisi apa yang tengah dialami oleh sosok dalam video tersebut?

Mengapa sosoknya dapat melepas pakaiannya, padahal udara di atas Gunung sangatlah dingin?

Mobil ambulans telah disiagakan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (6/7/2020) sekira pukul 16.44 WIB.
Mobil ambulans telah disiagakan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (6/7/2020) sekira pukul 16.44 WIB. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca: Pendaki Gunung Lawu Sebelum Ditemukan Tewas, Lepas Pakaian dan Selimuti Kayu Bakar

Relawan Tim SAR Solo, Ari Kristyono turut memberikan pandangan mengenai peristiwa tersebut.

Menurutnya, apa yang dialami oleh sosok yang diduga kuat Andi ini, merupakan hipotermia berat.

Adapun, hipotermia merupakan kondisi penuruhan suhu secara drastis sampai di bawah normal.

Hipotermia bisa terjadi tidak hanya di gunung saja, di dalam rumah pun seseorang bisa mengalaminya.

"Misalnya di rumah pun, ada orang dalam kondisi kurang sehat, pakai AC terlalu dingin, atau terlalu lama berenang, itu juga bisa timbul hipotermia," ujar Ari kepada Tribunnews, Senin (27/7/2020).

Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu  ditutup sementara karena hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan jalur pendakian dari Cemoro Sewu
Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu ditutup sementara karena hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan jalur pendakian dari Cemoro Sewu (Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu)

Baca: Detik-detik Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Lawu, Korban Alami Lecet di Tangan dan Muka

Bila seseorang terkena hipotermia dan tidak segera ditangani, maka bisa berdampak fatal seperti meninggal dunia.

Oleh karena itu, antisipasi untuk mengetahui gejala hipotermia sangat diperlukan.

Lalu apa saja gejala umum dari hipotermia?

Ari menjelaskan, gejala umum dari hipotermia adalah merasa kedinginan atau menggigil.

Selain itu, mengantuk yang tidak wajar hingga terlalu lama berpikir pun bisa jadi gejala.

Sebab, semakin atas mendaki Gunung, maka oksigen yang ada bisa semakin tipis.

Para pendaki yang turun dari Gunung Lawu via jalur pendakian Candi Cetho, Sabtu (16/11/2019)
Para pendaki yang turun dari Gunung Lawu via jalur pendakian Candi Cetho, Sabtu (16/11/2019) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Baca: Jenazah Andi Sulistyawan Pendaki Gunung Lawu yang Tewas Berhasil Dievakuasi

Aktivis yang telah lama berkecimpung dalam bidang SAR ini juga membeberkan tips untuk mengecek kesadaran penderita hipotermia.

"Gejala awal sekali untuk mengecak kesadaran, hitung mundur dari 20 ke 1."

"Kalau terkena hipotermia pasti tidak akan lancar," terang Ari.

Lantas bila seseorang terkena hipotermia berat, maka ia akan mengalami kepanasan atau disebut paradoxial undressing.

Seperti yang dilakukan oleh sosok Andi dalam video tersebut.

Ari menuturkan, dirinya pernah melihat langsung adanya seseorang yang mengalami hal seperti itu.

Ilustrasi penanganan hipotermia.(The NOLS Blog)
Ilustrasi penanganan hipotermia.(The NOLS Blog)

"Kalau penurunan sudah lebih dari 35 derajat celcius, penderita bisa merasakan dari dalam tubuh seperti panas."

"Hanya dia yang merasakan, banyak kasus di Gunung justru ditemukan tidak pakai baju."

"Orang bilang kesurupan, padahal itu hipotermia yang parah," tutur Ari.

Sehingga, Ari menyarankan agar para pendaki yang ingin menaiki Gunung, benar-benar membawa perlengkapan yang dibutuhkan.

Hal ini untuk mengantisipasi agar kasus yang menimpa Andi, tidak terjadi kembali.

"Minimal harus bawa tensimeter, termometer dan hipotermia blanket (emergency blanket)."

"Tujuannya kalau ada gejala seperti itu harus segera ditangani," pungkas Ari.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas