Ibu Hamil yang Positif Covid-19 di Surabaya Dikarantina di Asrama Haji, Jumlahnya Ada 11 Orang
Mereka adalah ibu hamil yang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 dari hasil swab test
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 11 ibu hamil di Surabaya diisolasi khusus di Asrama Haji Sukolilo.
Mereka adalah ibu hamil yang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 dari hasil swab test yang dilakukan Pemkot Surabaya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, mereka yang positif itu sementara ditempatkan di Asrama Haji Sukolilo, dengan menempati satu blok khusus yang diperuntukkan untuk ibu hamil.
Baca: Mappilu-PWI Ingatkan Petahana Tak Gunakan Bantuan Covid-19 untuk Kepentingan Pilkada 2020
"Dari 187 yang gelombang pertama itu, hasilnya sudah keluar 50, sebelas orang positif, terus dibawa ke Asrama Haji Sukolilo," kata Febri saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Rabu (29/7/2020).
Febri menjamin, selama menjalani masa karantina, mereka diperhatikan asupan gizinya. Selain itu, para ibu hamil tersebut didampingi dokter spesialis kandungan serta dokter umum. Mereka juga terus dikontrol rutin oleh Dinas kesehatan.
"Pendampingan dari dokter kandungan, di Asrama Haji juga ada dokter umum yang memantau kesehatan mereka," terang Febri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, mereka diberi pendampingan dokter obgyn itu lantaran untuk memastikan para ibu hamil dalam kondisi baik.
Baca: Ini Tantangannya Bagi Dokter Tim Persita Soal Virus Covid-19 yang Tak Terlihat
"Karena kita tidak berani memberikan obat tanpa sepengetahuan dokter obgyn, setiap satu minggu sekali dokter datang untuk melakukan pemeriksaan,” terang Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Para ibu hamil itu memang dikelompokkan sesama ibu hamil usia kehamilan 37 minggu selama diisolasi. Sudah ada empat kamar yang saat ini terisi di blok khusus itu. Sedangkan untuk keluarganya, lanjut Feny, langsung diswab pula.
Kemudian, menjelang persalinan atau ketika sudah melewati masa karantina 14 hari, ibu hamil tersebut akan dites swab kembali. Tujuannya selain untuk memastikan kesembuhan, juga untuk merujuk dimanakah ibu hamil itu melahirkan.
Baca: Ikuti Tes Swab Bareng Bupati, Enam Camat di Pati Positif Covid-19
"Supaya mengarahkan kalau pasien sudah negatif bisa melahirkan dimana pun. Kalau belum akan dirujuk ke rumah sakit khusus,” ujar Feny.
Bagi ibu hamil yang saat ini tengah menunggu hasil swab, Febria meminta agar melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Ia juga berpesan agar ibu hamil diminta untuk tidak stres dan menjaga imunitas tubuhnya.
Baca: Cerita Aida Saskia Hibur Relawan Covid-19 di Wisma Atlet
Selama pandemi Covid-19 ini, Pemkot Surabaya memang menggelar swab test pada ibu hamil dengan usia kandungan 37 minggu. Ini bakal terus dilakukan hingga pandemi selesai. Itu dilakukan rutin selama hari Selasa.
Misalnya Selasa (28/7/2020) kemarin, swab test yang digelar di Gor Pancasila itu menyediakan kuota sekitar 300 orang. Yang ikut dilaporkan sebanyak 241 orang.
Hasilnya memang tidak langsung keluar. Tak ayal perasaan degdegan menunggu hasil itu pun dirasakan oleh para ibu hamil yang dilakukan swab itu.
Hal itu pula yang dialami oleh Riesta Ayu Oktarina. Dia adalah salah seorang peserta yang kemarin ikut swab test di Gor Pancasila. Hingga saat ini dia masih menunggu hasil dari tes yang ia lakukan itu.
"Belum keluar hasilnya," kata dia saat dihubungi.
Sebelum hasil itu keluar dia hanya bisa berharap semoga hasilnya memuaskan. Berbekal doa itulah, dia ingin segala hal di kehamilan keduanya ini dilancarkan.
"Bismillah aja, semoga dilancarkan," ujar warga Kebraon tersebut. (Yusron Naufal Putra)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 11 Ibu Hamil yang Terpapar Covid-19 di Surabaya Diisolasi Dalam Blok Khusus di Asrama Haji