Total Kerugian 50 Korban Penipuan Berkedok Arisan Kurban di Cianjur Mencapai Rp 3,6 Miliar
Selain meminta keterangan pada sejumlah pihak yang mengaku menjadi korban, penyidik juga meminta keterangan dari penyelenggara arisan kurban.
Editor: Dewi Agustina
Hendra mengatakan, ia sebagai reseller paket dan mempunyai 100 anggota.
Kebanyakan anggotanya mendaftar untuk paket umrah, hewan kurban, dan peralatan rumah tangga.
"Dua tahun ke belakang lancar, ada yang berangkat umrah, ada yang dapat motor N Max, dan ada yang dapat hewan kurban," kata Hendra.
Hendra mengatakan, yang membuat tergiur adalah arisan domba hanya Rp 15 ribu per bulan dan setahun dapat satu ekor domba, paket umrah hanya Rp 500 ribu per bulan dan setahun sudah berangkat umrah.
"Korban ditawarkan investasi dengan iming-iming Rp 15 ribu per bulan dapat satu domba selama satu tahun," katanya.
Hendra mengatakan, awal terciumnya gelagat tak jelas pada Ramadan kemarin.
Banyak paket yang tak cair sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
"Mulai muncul alasan Covid-19, katanya umrah tak bisa karena Covid-19, lalu paket lainnya juga menyusul tak jelas," kata Hendra.
Ia mengatakan, sepengetahuannya perjanjian dengan ketua tanggal 31 Juli akan melunasi semua paket, makanya para reseller mendatangi rumah penanggungjawab.
"Kami tunggu sampai pukul 12 malam kalau tak ada kami akan tempuh jalur hukum," katanya.
Baca: Bos Arisan Beromzet Ratusan Juta Rupiah Kabur, Polisi Segel Lima Bangunan dan Empat Mobil
Dugaan korban penipuan beragam arisan mulai dari umrah, motor N Max, dan hewan kurban diduga berjumlah ribuan.
Hal tersebut dikatakan para reseller yang menjadi korban.
Setiawan (35) warga Sukaraja, Sukabumi mengatakan, sang penanggungjawab membentuk 80 orang ketua.
Satu ketua bisa memegang sampai puluhan reseller.