Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya 112 Tahun Dilumpuhkan setelah Terkam Warga, BKSDA Terhalang Adat saat Hendak Lakukan Evakuasi

Buaya berusia 112 tahun tewas setelah dilumpuhkan akibat menerkam seorang warga. Menurut kepercayaan buaya tersebut harus dibiarkan mati sendiri.

Editor: Miftah
zoom-in Buaya 112 Tahun Dilumpuhkan setelah Terkam Warga, BKSDA Terhalang Adat saat Hendak Lakukan Evakuasi
bangkapos.com / Fery Laskari
Buaya Sungai Kayubesi yang mati diangkut menggunakan alat berat untuk dimakamkan, Rabu (5/8/2020) 

Apalagi Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi yang memintanya menangkap buaya yang dimaksud.

"Karena buaya ini yang sering ganggu warga, makanya kita tangkap," kata Mang Ademi merasa yakin buaya yang ia taklukan pernah menerkam warga bernama Abdullah alias Dullah (30), warga lokal.

Keyakinan Mang Ademi pada buaya tersebut sebagai pemangsa antara lain parameternya, terlihat karena buaya ini sudah tak bergigi lagi (ompong).

"Giginya ompong karena diperkiraan sudah sering menerkam orang. Buaya ini diperkirakan berasal dari arah Sungai Baturusa. Masih ada satu lagi buaya yang akan kita pancing, karena diperkirakan bakal mengganggu manusia," kata Mang Ademi.

Mengenai sugesti spiritual pada buaya buruannya, Ademi menyebut bahwa secara kasat mata, buaya ompong yang ia tangkap bukan buaya biasa.

"Buaya ini bukan buaya biasa, ini buaya igon urang atau buaya 'peliharaan' orang (penjelasan ini berdasarkan versi pawang -red)."
"Kita terpaksa tangkap karena menggangu warga," kata Mang Ademi.

Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi alias Rosidi (50) ditemui pada kesempatan yang sama, Selasa (4/8/2020) mengatakan, sudah tiga kali buaya menungggu warga di Desa Kayubesi. Karena itu pula Kades meminta bantuan pawang menaklukan buaya agar warga tidak resah.

Berita Rekomendasi

"Sejak beberapa tahun terakhir buaya sering ganggu manusia. Mungkin habitatnya rusak karena banyaknya perusahaan kelapa sawit, sehingga makanannya punah. Selain itu, ada anggapan buaya yang ditangkap ini bukan buaya biasa, tapi buaya "peliharaan orang' ..orang luar. Ini bukan buaya kodok, karena ukurannya cukup besar. Kalau buaya kodok biasanya pendek, sedangkan ini ukuranya besar, panjang 4,8 meter (sebelumnya Sekdes Kayubesi, Junaidi sebut buaya kodok -red)," tambah Kades. (Bangkapos.com/ferylaskari)

(Bangkapos.com/Ramandha/Fery Laskari))

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul "BKSDA Bangka Belitung Terhalang Adat Ketika Ingin Amankan Buaya Kodok Kayu Besi"

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas