Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gilang Pelaku Fetish Bungkus Kain Jarik Dikeluarkan dari Unair, Orangtua Pasrah

G yang sebelumnya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya itu disebut sudah melanggar etik dan mencoreng nama baik Unair.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Gilang Pelaku Fetish Bungkus Kain Jarik Dikeluarkan dari Unair, Orangtua Pasrah
Twitter.com/@m_fikris
Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual fetish kain jarik dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya. 

TRIBUNNEWS.COM - Gilang atau G pelaku fetish bungkus kain jarik akhirnya dikeluarkan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

G yang sebelumnya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya itu disebut sudah melanggar etik dan mencoreng nama baik Unair.

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo menjelaskan, sebelum dikeluarkan, pihak kampus telah meminta keterangan pelaku dan orangtuanya.

Baca: Mahasiswa Pelaku Pelecehan Seksual Fetish Kain Jarik di-DO, Dinilai Mencoreng Nama Baik Kampus Unair

Baca: Kasus Pelecehan Fetish Kain Jarik, Keluarga Terduga Pelaku Minta Maaf, Ini Kata Unair Soal Sanksinya

"Pihak wali mahasiswa menyesali perbuatan putranya dan menerima apapun keputusan pihak kampus," ucap Suko saat dikonfirmasi, Rabu (5/8/2020).

Tindakan G dianggap mencoreng nama baik Unair sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Pertimbangan lainnya, pihak kampus juga memperhatikan pengaduan sejumlah korban yang merasa dilecehkan dan direndahkan martabatnya oleh G.

"Jika memang memenuhi unsur kriminal, kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum," ujar Suko.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, sebuah utas tautan berisi curhat seorang mahasiswa viral di media sosial Twitter sejak Kamis (30/7/2020).

Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual fetish kain lurik dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya.
Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual fetish kain lurik dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya. (Twitter.com/@m_fikris)

Pemilik akun mengaku korban predator "Fetish Kain Jarik" oleh seorang mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (Unair) berinisial G.

Peristiwa itu terjadi saat korban menjadi peserta mahasiswa baru.

Korban dan pelaku berkuliah di kampus yang berbeda.

G tiba-tiba mem-follow akun Instagram korban dan dari situ keduanya intens berkomunikasi.

G meminta korban bersedia dibungkus dengan kain jarik selama tiga jam layaknya jenazah manusia yang meninggal dunia.

G beralasan hal itu untuk riset. Korban bersedia menuruti kemauan G.

Dalam twitnya, korban juga menyertakan foto dan video saat dia dibungkus kain jarik, serta percakapan antara dirinya dan G.

"Katanya buat riset tulisan dia," tulis akun @M_fikris dalam utas tautan tersebut.

Dalam twitnya, korban juga melaporkan aksi G ke ke institusi tempat G berkuliah.

"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melalukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," tulis pemilik akun @M_fikris.

Setelah twit tersebut viral, mulai muncul twit dari akun lainnya yang mengaku menjadi korban G. Unair membuka posko pengaduan bagi para korban.

Hasilnya, ada 15 orang yang mengaku menjadi korban G.

Namun, mereka enggan mengungkap identitas. Selain Unair, Polda Jatim membuka posko pengaduan korban pelecehan seksual fetish kain jarik.

Masyarakat yang pernah menjadi korban bisa melaporkan langsung dengan mendatangi SPKT Polda Jatim atau menghubungi nomor telepon atau WhatsApp 082143578532. (Kompas.com/Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Fetish Kain Jarik, Pelaku Dikeluarkan dari Kampus, Orangtua Pasrah"

 
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas