TRIBUNNEWS.COM - Bunga Salsabila, 11 tahun bocah SD asal Boyolali akhirnya bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah video curhat atau ngudorosonya viral beberapa waktu lalu. Datang membawa nasi jagung pulangnya malah diberi laptop oleh Gubernur.

Banyaknya tugas sekolah saat proses belajar daring dikeluhkan para siswa. Tak terkecuali Bunga Salsabilla. Bedanya, jika teman lain hanya berani curhat dengan teman atau orang tuanya, Bunga justru ngudoroso persoalan itu kepada orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Di akun instagramnya, Bunga curhat soal tugas sekolah yang menumpuk itu dan mention ke akun instagram Ganjar. Bunga bahkan ingin bertemu Ganjar, agar bisa menyampaikan keluh kesahnya secara langsung.

Bunga menerangkan, selama belajar online, ia jarang didampingi orang tuanya. Kedua orang tua Bunga sibuk bekerja. Padahal, ia seringkali bingung dengan pelajaran atau tugas yang diberikan guru.

Ganjar pun mendengarkan keluh kesah bocah SD itu dengan baik. Ia pun mencoba menenangkan sembari meminta Bunga berani untuk menyampaikan keluhan itu langsung pada gurunya di sekolah.

"Kamu harus berani ngomong sama gurumu. Kalau tidak bisa atau guru tidak menjawab pertanyaanmu, nanti ditegur pak Gub," kata Ganjar.

Melihat kecerdasan dan keberanian dari Bunga, Ganjar menghadiahi bocah SD tersebut sebuah laptop.

"Anaknya pintar, cerdas. Dia hebat, karena di akun youtube atau instagramnya, penuh dengan video soal makanan tradisional dan berbahasa Jawa halus. Lanjutkan ya, tetep semangat belajar. Pak Gubernur kasih kamu hadiah laptop buat belajar," imbuh Ganjar.

Sebagai informasi, Bunga bukanlah bocah SD biasa, namanya sudah terkenal karena kerap membuat vlog di Instagram maupun YouTubenya tentang makanan tradisional dengan bahasa Jawa Kromo Inggil.

Bahkan, video unggahannya tentang kulineran pernah direpost oleh Ganjar Pranowo dan mendapatkan viewer yang cukup banyak dan komentar positif dari warganet.

Di dalam video tersebut, ia menceritakan beratnya tugas sekolah yang menumpuk, dan besar harapannya dapat bertemu Ganjar untuk menyampaikan keluh-kesahnya itu secara langsung.

"Saya bingung pak, bosan rasanya. Saya berharap Bapak sampaikan ke guru saya untuk tidak banyak memberi tugas," ujar Bunga.