Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Digerebek Bareskrim, Karaoke Venesia BSD Sempat Matikan Lampu Depan Agar Tutupi Aktivitas

Menurut Dicky, Venesia BSD Karaoke sempat mematikan lampu depan agar bisnis karaokenya seolah tutup dan tidak ada aktivitas.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
zoom-in Digerebek Bareskrim, Karaoke Venesia BSD Sempat Matikan Lampu Depan Agar Tutupi Aktivitas
net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Dicky Patria Negara mengatakan bisnis hiburan Venesia BSD Karaoke yang digrebek kepolisian sempat berusaha menutupi aktivitasnya.

Menurut Dicky, Venesia BSD Karaoke sempat mematikan lampu depan agar bisnis karaokenya seolah tutup dan tidak ada aktivitas.

Namun berdasarkan laporan masyarakat, tempat itu aktif dikunjungi oleh pelanggan.

Baca: Karaoke Venesia BSD Digerebek Polisi: Sita Rp 730 Juta hingga 47 Pemandu Lagu Diamankan

Baca: Karaoke Venesia BSD Digerebek, 47 Wanita Penghibur Dites Covid-19

"Bisa dikatakan tidak terang-terangan karena mengcover lampu depan mati semua. Terkesan tutup tapi ada aktivitas," kata Dicky dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).

Setelah digrebek, kata Dicky, ternyata kepolisian menemukan adanya dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau prostitusi di dalam karaoke tersebut.

Hal tersebut terlihat dari sejumlah barang bukti yang didapatkan oleh pihak kepolisian.

"Ketika kita tindak memang ada dugaan adanya porstitusi atau perdagangan orang. Tapi masih kita dalami. Karena saat kita tidak sedang tidak dalam hubungan. Sejauh ini semua cukup umur. Barbuk yang diamankan berupa kupon, adanya uang, ada peralatan wanita maupun seperti kondom," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif kepada sejumlah pihak yang diamankan di tempat tersebut.

Sebaliknya, pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan kegiatan serupa ke depannya.

Selain untuk menindak TPPO, kepolisian juga meminta bisnis hiburan menghormati perintah pemerintah terkait pencegahan penularan virus Corona. Apalagi, DKI Jakarta masih menerapkan PSBB masa transisi.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menggerebek bisnis hiburan Venesia BSD Karaoke di Jalan Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (19/8/2020) malam.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo mengatakan pihaknya menemukan adanya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus eksploitasi seksual di tempat tersebut.

Tempat karaoke itu diketahui telah beroperasi sejak awal Juni 2020 sampai dengan saat ini.

"Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri menemukan terkait TPPO bermoduskan eksploitasi seksual pada masa pandemi Covid-19," kata Sambo saat dihubungi, Rabu (19/8/2020).

Sambo mengatakan total ada sebanyak 47 orang perempuan yang dipekerjakan oleh Venesia BSD Karaoke. Kepada kepolisian, mereka mengaku didatangkan langsung dari tiga provinsi berbeda.

"Perempuan yang bekerja di Venesia BSD karaoke berasal dari Jakarta, Jawa Barat & Jawa Timur sebanyak 47 orang," jelasnya.

Dalam operasinya, bisnis karaoke itu mematok bayaran paling murah sebesar Rp 1,1 juta untuk menyediakan perempuan yang bisa melayani berhubungan badan.

"Venesia BSD Karaoke Executive menyediakan perempuan untuk dapat berhubungan badan dengan tarif Rp 1.100.000 sampai dengan Rp 1.300.000 per voucher," ungkapnya.

Menurut Sambo, pihaknya telah mengamankan 13 orang terkait kasus tersebut. Di antaranya, 7 orang mucikari, 3 orang kasir, 1 supervisor, 1 orang manager operasional dan 1 orang general manager.

"Kami telah mengamankan 13 orang di tempat tersebut. Para korban beserta saksi-saksi yang diamankan dengan bus ke Bareskrim Polri," tukasnya.

Dalam kasus ini, polri mengamankan kwitansi 2 bundel, voucher ladies 1 bundel, uang 730.000 uang bookingan ladies mulai dari 1 Agustus 2020 dan 3 unit mesin edc.

Selain itu, pihaknya juga mengamankan 12 kotak alat kontrasepsi merk Durex, 1 bundel form penerimaan ladies, 1 bundel absensi ladies, komputer 3 unit, mesin penghitung uang, printer hingga 14 Baju Kimono Jepang sebagai kostum pekerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas