Puncak Kemarau di Lampung Diperkirakan Terjadi Agustus hingga September
Potensi puncak kemarau di Lampung itu dipengaruhi penguatan angin Monsun Australia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Lampung sedang dilanda musim kemarau. Namun tahun ini kemarau yang terjadi merupakan kemarau basah. Sehingga kerap terjadi hujan di waktu-waktu tertentu.
Hampir setiap sehabis hujan di musim ini, sebagian besar akan diikuti oleh kenaikan suhu.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung, Rudy Haryanto mengatakan kenaikan suhu seusai hujan turun merupakan kejadian yang wajar.
"Setelah hujan, awan yang sebelumnya menutup langit akan habis. Sehingga sinar matahari bisa langsung menyinari bumi," kata dia, Sabtu (22/8/2020).
"Jadinya, suhu di permukaan bumi bisa meningkat," jelasnya.
Baca: Fakta Unik Fenomena Embun Beku Dieng saat Memasuki Musim Kemarau
Rudy mengatakan puncak kemarau tahun ini terjadi pada Agustus ini hingga September nanti.
Ia menyebut potensi puncak kemarau di Lampung itu dipengaruhi penguatan angin Monsun Australia.
"Untuk kemarau masa waktunya relatif masih sama dengan sebelumnya. Hanya untuk tahun ini ada sebuah perbedaan mencolok," kata dia.
"Bedanya ada di tipe. Tahun ini kita mengalami kemarau basah," ucapnya.
Sehingga meskipun berstatus kemarau, masih terdapat kemungkinan akan terjadi turun hujan dalam intensitas ringan.(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Puncak Kemarau di Lampung Diprediksi Agustus hingga September
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.