Semburan Lumpur Panas di Blora Kubur 17 Ekor Kerbau Hidup-hidup, hingga Kini Belum Ditemukan
Peristiwa semburan lumpur Kesongo terjadi di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Semburan lumpur panas di Blora mengubur 17 ekor kerbau pada Kamis (27/8/1010) dan hingga Jumat (28/8/2020) belum ditemukan.
Peristiwa semburan lumpur Kesongo terjadi di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
"Jadi kemarin, yang berhasil diselamatkan hanya 1 ekor kerbau dan 17 ekor kerbau yang terkubur lumpur panas mengandung gas dimungkinkan mati karena hingga saat ini tak ditemukan," kata Kapolsek Jati AKP Bajuri saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat.
Baca: Upaya Pencarian Belasan Kerbau yang Terkubur Lumpur di Kesongo Blora Belum Bisa Dilakukan
Menurut Bajuri, kepolisian bersama TNI, Perhutani dan BPBD sejak kemarin terus melakukan pemantauan serta penjagaan.
Police line dan papan peringatan kepada warga supaya menjauh juga sudah terpasang.
"Dikhawatirkan semburan muncul lagi," kata Bajuri.
Sementara itu Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan, setelah dilakukan pendataan total kerbau yang terkubur akibat semburan lumpur Kesongo berjumlah 17 ekor.
Upaya pencarian dan penyelamatan belasan ekor kerbau yang terkubur lumpur Kesongo belum bisa dilakukan menyusul lokasi masih berpotensi menyembur dan berbau gas.
Baca: Semburan Gas Berlumpur Mirip Bledug Kuwu di Blora adalah Mud Volcano, Pernah Terjadi di 2013
Sementara empat orang warga Gabusan yang keracunan gas sudah pulih.
"Belasan ekor kerbau tersebut milik warga Desa Gabusan. Di antaranya Supri, Sukimin, Parjono, Marno, Parjo, Samin dan Kadis. Empat orang warga Gabusan yang keracunan sudah sehat dan dipulangkan ke rumah,," kata Parsidi.
Untuk diketahui kawah lumpur panas Kesongo di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menyembur dahsyat, Kamis (27/8/2020) pagi.
Ledakan lumpur di Petak 141 RPH Padas BKPH Trembes tersebut bahkan getarannya terasa hingga radius 1 kilometer.
Kawasan Kesongo sendiri adalah keunikan fenomena alam setempat berupa hamparan tanah luas yang terkadang muncul semburan lumpur menyerupai fenomena Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Parsidi mengatakan, semburan lumpur kesongo kali pertama muncul pada pagi sekitar 05.30 WIB dengan bunyi dentuman yang memekikkan telinga. Getarannya terasa hingga ke permukiman dalam radius 1 kilometer.
"Ini yang paling tinggi semburannya dan keras suara dentumannya. Pertama semburan hingga belasan meter dan kemudian mereda," kata Parsidi.
Babinsa Gabusan, Serka Jatmiko menyampaikan, dalam peristiwa itu empat orang warga Desa Gabusan dilaporkan keracunan.
Mereka diduga keracunan akibat menghirup gas dari semburan lumpur Kesongo saat sedang menggembala kerbau di dekat lokasi semburan.
"Empat warga, Marno, Sukimin, Kadis dan Warino diduga keracunan gas dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," kata Jatmiko.
Tak hanya itu, sambung dia, sebanyak 19 ekor kerbau milik warga juga dilaporkan terjebak hingga terkubur lumpur kesongo.
Saat kejadian, belasan ekor kerbau tengah digembalakan di dekat lokasi semburan lumpur kesongo.
"Baru satu ekor ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Jatmiko. (Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 17 Ekor Kerbau Terkubur Kawah Lumpur di Blora Belum Ditemukan"