Teror Tomcat di Indramayu, Warga Tak Bisa Tidur Nyenyak, 11 Orang Sudah jadi Korban
Setiap malam, warga Desa Pabean Udik, Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu dihantui rasa takut.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM - Teror tomcat melanda warga Desa Pabean Udik, Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Akibat teror tersebut setiap malam warga tidak bisa tidur nyenyak.
11 orang kini telah menjadi korban.
Mereka berjaga mengantisipasi agar tomcat-tomcat tidak lagi menyerang, khususnya kepada anak-anak.
"Ada 11 orang yang jadi korban, 7 orangnya anak-anak. Rasanya perih banget enggak bisa diungkapin kata-kata, sakit, kaku muka tuh, nyerangnya di bagian muka," ujar salah seorang warga, Rantinih (20) saat ditemui Tribuncirebon.com di kediamannya, Selasa (1/9/2020).
Rantinih menceritakan, awal mulanya tomcat itu hanya muncul di rumahnya saja.
Namun, setiap hari jumlahnya semakin banyak hingga menyerang dua rumah tetangga sebelahnya, total hingga saat ini ada 3 rumah yang diserang.
Tomcat-tomcat itu biasa bermunculan setiap pukul 12 malam hingga menjelang subuh.
Baca: LBM Eijkman Targetkan Vaksin Merah Putih Masuk Tahap Pengujian pada Hewan dalam 2-3 Bulan ke Depan
Baca: Makin Aneh, Babi Hutan Ini Tak Mau Tidur kalau Tak Diberi Bantal dan Selimut
Kejadian tersebut terus berulang mulai Kamis (27/8/2020) lalu sampai dengan sekarang.
"Awalnya pagi-pagi bangun tidur terus keluar mau nyapu ada banyak tomcat, kejadian dari hari Kamis, jumlahnya ada ribuan," ujarnya.
Rantinih mengatakan, dirinya sempat melakukan perlawanan dengan rutin menyemprotkan obat nyamuk semprot agar tomcat-tomcat itu mati.
Hanya saja, upaya yang ia lakukan tidak berbuah hasil.
Meski banyak tomcat yang mati, namun serangga itu tetap saja terus berdatangan.
Saat ditemui, wajah Rantinih pun terlihat bentol-bentol.
Ia juga sesekali menggaruk-garuk wajah dan bagian tubuh lainnya yang gatal.
Masih diceritakan Rantinih, setelah melaporkan kejadian yang menimpanya itu, pemerintah desa menyarankan agar mematikan lampu di malam hari agar tidak mengundang tomcat datang.
"Tadi malam coba dimatikan tapi alhmadulillah meski tetap ada tapi jumlahnya enggak sebanyak kemarin," ujarnya.
Warga berharap, pemerintah bisa segera melakukan upaya agar serangan tomcat tidak semakin meluas.
Di lokasi setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu juga melakukan asesemen di rumag Rantinih dan tetangganya yang terdampak.
Mereka juga mengambil beberapa ekor tomcat untuk dianalisis.
Tim Kaji Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Ismail Husni mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penyemprotan saat tomcat-tomcat itu bermunculan.
"Untuk tindakan selanjutnya kita sudah melakukan analisis bagaimana tindakan emergency yang akan diambil dan akan segera melakukan tindakan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Setiap Malam Warga Pabean Udik Indramayu Tak Bisa Tidur, Dihantui Teror Tomcat, Jumlahnya Ribuan"