Menabung 10 Tahun, Seorang Pengamen Berhasil Daftar Haji Bersama Ibu, Berangkat Subuh Pulang Malam
Slamet Effendy, warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, menabung 10 tahun untuk berangkat haji bersama ibunya.
Editor: Miftah
"Saya ingin berangkat haji sama ibu. Semoga pihak terkait bisa bantu saya," harap Slamet.
Menurut Yuyun, tetangga yang juga mengantarkan Slamet daftar ke Kemenag, Slamet memiliki kekurangan dan ditinggal untuk selamanya oleh ayahnya karena sakit.
Namun, itu tak menghalangi niatnya untuk daftar haji.
Pria berusia 30 tahun itu mengamen dari pagi hingga jam 10 malam untuk mendaftarkan dirinya serta ibunya haji.
"Dia ngamen dari pagi sampai jam 10 malam, pulang cuma makan lalu berangkat ngamen lagi," ujar Yuyun via telepon.
Yuyun mengatakan, ia mengantarkan Slamet mendaftar haji karena Slamet putus sekolah sejak SD dan tidak bisa membaca maupun menulis.
Perangkat desa setempat, kata Yuyun, sempat mau mengantar Slamet ke Kemenag naik mobil.
Tapi, Slamet tidak mau tanpa alasan, dan memilih minta diantar Yuyun.
Yuyun yang sehari-hari menjual bakso, tanpa berpikir panjang mengantar Slamet ke Kemenag naik motor.
Sejak kecil, lanjut Yuyun, Slamet bercita-cita haji bareng ibunya.
(Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nabung 10 Tahun, Pengamen Daftar Haji Bersama Ibunya"