Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Persiapan Penilaian Tengah Semester secara Daring, SMP Negeri 8 Surakarta Laksanakan Simulasi

Persiapan PTS daring, SMP Negeri 8 Surakarta gelar simulasi PTS pada Selasa (15/9/2020).

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Persiapan Penilaian Tengah Semester secara Daring, SMP Negeri 8 Surakarta Laksanakan Simulasi
Facebook SMP Negeri 8 Surakarta
Persiapan PTS daring, SMP Negeri 8 Surakarta gelar simulasi PTS pada Selasa (15/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - SMP Negeri 8 Surakarta baru saja menggelar simulasi Penilaian Tengah Semester (PTS) daring pada Selasa (15/9/2020).

Simulasi PTS daring tersebut diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMP Negeri 8 Surakarta, mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB.

Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta, Sri Suprapti menjelaskan, simulasi PTS daring digelar guna memastikan kesiapan pelaksanaan PTS semester gasal tahun ajaran 2020/2021 secara daring.

"Tujuannya adalah untuk memastikan kesiapan PTS secara daring yang akan dilakukan pada hari Senin, 21 September sampai dengan tanggal 28 September 2020," jelas Prapti dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com pada Rabu (16/9/2020).

Baca: Zulhas Minta Anggota Dewan Sediakan Wifi Gratis Buat Anak-anak Sekolah dan Para Guru

Menurut Prapti, pelaksanaan simulasi PTS daring tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Google Forms.

SMP Negeri 8 Surakarta pun telah menyiapkan Tim IT yang memadai untuk mendukung berjalannya PTS.

Adapun mata pelajaran yang diujikan dalam simulasi PTS daring, Selasa lalu, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

BERITA REKOMENDASI

"Kita ambil acak saja, oleh karena itu mapel IPS tidak ada kaitannya dengan pilihan mata pelajaran yang mudah atau sulit bagi peserta didik tetapi berkaitan dengan kesiapan sekolah saja," jelasnya.

Prapti menyebutkan, berdasarkan keterangan Operator PTS SMP Negeri 8 Surakarta, Rekyan Pamusthi, S.Pd, terdapat 7 siswa di kelas 9 yang nilai pada simulasi PTS daringnya belum masuk.

Menurutnya, hal ini lantaran para siswa mengirim tugasnya melebihi batas waktu yang ditentukan.

Rekyan Pamusthi, S.Pd
Operator PTS SMP Negeri 8 Surakarta, Rekyan Pamusthi, S.Pd

Sementara itu, Prapti mengatakan, Operator PTS Kelas 7 dan 8, Hesti Setyaningsih, S.Kom., menyebut ada 42 siswa di kelas 7 dan 35 siswa di kelas 8 yang nilainya belum masuk.

Menurutnya, hal itu terjadi karena sejumlah faktor.


"Kemungkinan itu terjadi karena salah masuk tautan, tidak ada kuota data, mengabaikan tugas atau menyepelekan, kurang persiapan, tidak belajar sehingga waktu habis, mengerjakan soal dan mencari jawaban melalui Google," kata Prapti.

Hesti Setyaningsih, S.Kom
Operator PTS Kelas 7 dan 8, Hesti Setyaningsih, S.Kom.

Prapti mengatakan, tidak ada keluhan dari orang tua atau wali murid dari pelaksanaan simulasi PTS daring.

Namun, mengingat adanya sejumlah siswa belum tercatat nilainya karena terlambat mengumpulkan, Prapti menilai perlu adanya kerja sama dari orang tua siswa untuk mengingatkan anak-anaknya agar mempersiapkan PTS sebaik mungkin.

"Minimal mengingatkan untuk tetap belajar dengan rajin. Tidak hanya menyerahkan atau menggantungkan pada Mbah Google saja," ujarnya.

Terlebih, Prapti menuturkan, saat ini para peserta didik di SMP Negeri 8 telah menerima pinjaman buku materi dari sekolah.

Baca: Kemendikbud Minta Sekolah Libatkan Orang Tua dalam Pecahkan Masalah Pembelajaran

Oleh karena itu, menurut Prapti, lebih baik para siswa memanfaatkan buku-buku tersebut untuk persiapan PTS dibanding mencari jawaban di Google ketika PTS berlangsung.

"Selain hanya bergantung pada Mbah Google, juga menghabiskan waktu hanya untuk mencari dan mencari saja."

"Padahal waktu yang digunakan dalam PTS daring ini ada batas waktu yang sudah ditentukan. Kalau hanya mencari terus menerus dan waktu habis itu artinya hanya membuang-buang waktu saja, nilai nol, maka yang rugi adalah dirinya sendiri," tuturnya.

Selain itu, Prapti pun mengingatkan supaya para siswa SMP Negeri 8 Surakarta menggunakan kuota data yang dimiliki untuk pembelajaran daring.

"Hindari untuk bermain game karena dengan bermain game secara berlebihan akan berdampak negatif pada mata," kata Prapti.

"Menatap komputer, laptop, atau layar ponsel secara berlebihan, dapat membuat mata letih, berair, atau sakit, bahkan bisa menyebabkan mata minus, yang mengharuskan anak mengenakan kaca mata, sampai kerusakan saraf mata," sambungnya.

Sementara itu, terkait kendala yang terjadi pada simulasi PTS daring tersebut, Prapti memastikan, hal itu telah dievaluasi dan mampu diatasi.

"Sehubungan ada sedikit peserta didik yang masih ada kendala setelah dievaluasi kemudian dapat kita atasi," tuturnya.

Lebih lanjut, Prapti mengatakan, pihak sekolah berharap dapat menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua murid.

Baca: Satu Sekolah Keagamaan di Sukabumi Jadi Klaster Covid-19, Gara-gara Orangtua Bebas Jenguk Murid

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd. pun berharap peserta didik dan wali murid dapat memperhatikan pelaksanaan PTS daring yang akan digelar mulai Senin (21/9/2020) mendatang.

"Semoga semua peserta didik dan orang tua memperhatikan proses PTS ini sehingga guru dapat melakukan penilaian baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik," kata Triad dalam rilis.

"Jangan sampai ada peserta didik yang kurang memperhatikan hal ini," sambungnya.

Triad pun menekankan, bahwa pembelajaran daring bersifat wajib bagi peserta didik.

Sementara itu, Prapti menyampaikan, pembelajaran jarak jauh dan PTS daring di masa pandemi Covid-19 ini diharapkan tidak membebani para siswa.

Ia juga mengingatkan kembali pada para peserta didik di SMP Negeri 8 Surakarta untuk terus mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 secara ketat.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas