Fakta Lengkap Kronologi Pembunuhan Rani yang Hamil Muda di Langkat
Pelaku justru membunuh orang yang memberinya tumpangan, karena ingin menguasai sepeda motor milik mama muda yang berusia 23 tahun
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Seorang mama muda, Rani Anggraini (23) menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mirisnya Rani ternyata telah memberikan pertolongan kepada pelaku yang bernama Gabriel Zefaya Ginting(20).
Tak dinyana, niat menolong itu ternyata berakhir tragis.
Pelaku justru membunuh orang yang memberinya tumpangan, karena ingin menguasai sepeda motor milik mama muda yang berusia 23 tahun tersebut.
Setelah menghabisi nyawa Rani Anggraini, pelaku membawa jasad korban ke areal perkebunan dan menutupinya pakai pelepah daun sawit kering.
Kejahatan Gabriel Ginting berhasil terendus. Ia kini telah ditahan di Polres Binjai.
Berikut fakta-faktanya dan Kronologisnya:
1. Pengakuan pelaku
Kepada awak media di Mapolres Binjai --- yang kebetulan tempat kejadian perkara masih bagian wilayah hukum Polres Binjai, walaupun terletak.di wilayah pemerintahan Kabupaten Langkat--- Gabriel Ginting mengaku sudah punya niat mencuri sepeda motor korban.
Gabriel menyebutkan awalnya meminta pertolongan jasa tumpangan kepada korban, Rani Anggraini.
Saat itu, korban dengan ikhlas membonceng pelaku karena alasan satu arah tujuan.
"Pas kejadian aku itu jalan, pas lihat dia dari kejauhan saya balik arah, saya setop dia."
"Saya minta tolong numpang sampai Simpang Pasar 8."
"Itu lah dia bilang cuma sampai Afdeling. Saya pun naik, lalu saya piting lehernya sekuat tenaga sampai lemas-selemasnya," ujar pelaku yang dikabarkan masih berstatus pengantin baru tersebut.
Lebih lanjut dikatakan pelaku, saat memiting korban, tangan kirinya juga meninju kepala korban hingga nyaris tak sadarkan diri.
Usai itu, korban terbaring dan kepalanya dihantam dengan batu sebanyak tiga kali di pinggir jalan.
"Abis dari situ, saya seret ke dalam ladang. Pas di situ saya hantam lagi kepalanya pakai batu lebih besar ada tiga kali. Abis itu saya punya obeng di kantong celana, saya cucuk lehernya empat kali. Obeng memang saya bawa. Emang sudah niat. Ini baru pertama kali," ungkap pelaku.
Baca: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Terkubur di Lantai 3 Gedung, Berawal dari Gundukan Bertabur Bunga
Setelah membawa kabur motor korban, pelaku pergi ke daerah Lincun Binjai.
Di lokasi inilah pelaku menggadaikan motor Honda Beat korban sebesar Rp 1,5 juta.
"Aku gak ada uang buat kebutuhan sehari-hari. Sudah niat mau curi motor. Habis kejadian aku bawa ke Lincun gadai motor Rp 1,5 juta," terangnya.
2. Pelaku dihadiahi timah panas
Diketahui, Gabriel Zefaya Ginting (GBZ) dihadiahi timah panas (ditembak) oleh Petugas Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai.
Gabriel merupakan pelaku tunggal pidana pencurian sepeda motor dengan kekerasan (curas) yang mengakibatkan hilangnya nyawa Rani Anggraini yang ditemukan di tumpukan pelepah sawit.
Pelaku merupakan warga Dusun VII, Desa Lau Mulgap, Selesai, Langkat.
"Pelakunya tunggal, satu orang ditangkap di Jalan Anggur, Binjai Barat. Sementara motifnya murni tindak pencurian sepeda motor. Kami tangkap enam jam setelah dapat kabar dari masyarakat," kata Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama, Jumat (25/9/2020).
AKP Yayang yang mendapat informasi masyarakat, memerintahkan Kanit Pidum Iptu Hotdiatur Purba dan anggota untuk melakukan pengejaran.
Baca: Sosok Mayat Terbaring di Gubuk Pinggir Jalan Raya di Jember, Ada Bekas Luka Operasi di Perut
Saat penyelidikan diketahui pelaku berkeliaran menggunakan sepeda motor korban yang dibawa kabur.
"Saat hendak ditangkap tersangka melawan. Sudah diperingati, tapi tidak dihiraukan, sehingga ditindak tegas dengan tembakan mengenai kaki kiri dan kanannya," kata AKP Yayang.
Gabriel Ginting kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Kota Binjai untuk diberi perawatan medis.
Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting mengatakan bahwa hasil interogasi tersangka melakukan penganiayaan seorang diri.
Pengakuan pelaku kepada polisi, aksi kejam ini baru pertama kali dilakukannya.
Tersangka menusuk korban dengan obeng pada bagian kepala atas dahi, lalu menghantam kepala korban dengan batu hingga tewas bersimbah darah.
"Setelah meninggal, jasadnya dibuang ke areal perkebunan kelapa sawit. Tersangka disangkakan Pasal 365 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkasnya.
3. Penemuan jenazah
Sebelumnya, jenazah Rani Anggraini ditemukan di bawah tumpukan daun sawit kering oleh seorang pengedara motor yang tengah melintas.
Korban sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah dengan kondisi terlentang di areal perkebunan Afdelling II PT Langkat Nusantara Keping, Selesai, Langkat, Kamis (24/9/2020) pagi.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus warna merah dan celana jeans biru.
Korban berperawakan berpotongan rambut sebahu, dengan tinggi badan sekitar 150 centimeter, bekerja sebagai seorang sekretaris di perusahaan peternakan ayam telur di Desa Tanjung Merahe.
Tim inafis Polres Binjai menemukan pada tubuh korban luka koyak 5 cm di bagian kening, luka 8 cm di telinga kanan dan batok kepala kondisinya remuk diduga hantaman benda tumpul.
Jasad Rani awalnya ditemukan oleh Dedi Syahputra (41), karyawan perkebunan kelapa sawit PT LNK Afdeling I Desa Padang Brahrang.
Saat itu, Dedi hendak berangkat kerja dengan mengendarai sepeda motor seperti biasanya sekitar pukul 08.00 WIB.
Di pertengahan jalan motornya mendadak mogok tanpa sebab.
Mesin motornya selama ini terawat dan tidak bermasalah, sangat berbeda kali ini.
"Motor saya itu mendadak mogok. Saya juga heran, mogok dekat lokasi itu. Saya curiga kok bisa ada bercak darah bercecer dan sendal jepit, sama hape. Ya gak nyangka ada mayat awalnya," katanya.
Baca: Hilang setelah Pamit Hendak Isi Daya HP, Pemuda Ini Ditemukan Sudah jadi Mayat, Wajahnya Penuh Luka
Dedy merasa ada yang janggal di lokasi itu, dan mencoba menyusuri jejak-jejak dan bercak darah di sekitar lokasi yang menempel di rerumputan perkebunan hingga ke satu tumpukan pelepah daun sawit kering.
"Jenazah rupanya yang saya temukan, kondisinya ditutupi dengan tumpukan pelepah kelapa sawit. Saya gak yakin, pas saya angkati daun-daun kering itu ternyata jenazah perempuan bersimbah darah," katanya
Kondisi jenazah mengenakan celana hitam dan kaos merah ditutupi tumpukan pelepah sawit.
Temuan mayat inipun dilaporkan Dedi, kepada atasanya Darma Sembiring (50).
Selanjutnya mereka mendatangi lokasi dan menghubungi Bhabinkantibmas Aiptu Ardiansyah.
"Polisi datang langsung memasang police line. Dari warga bilang kalau dia warga sini, sekretaris peternakan ayam," ujar warga.
4. Suami korban berharap, pelaku dikenakan dengan pasal yang seberat-beratnya dengan hukuman mati karena sudah merencanakan pembunuhan
Suami korban, Nurwahyuda (27) syok mengetahui istrinya sudah tidak bernyawa.
Sejak malam hari, Nurwahyuda sudah merasa cemas karena istrinya tidak pulang-pulang ke rumah.
"Sudah semalaman tidak pulang, biasa sekitar pukul 17.00 WIB, istri selalu pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Beat BK 4525 RAQ. Istri saya memang selalu melintasi jalan perkebunan Afdeling II," ungkapnya.
Suami korban juga sempat bertanya ke peternakan milik Aliong, tempat istrinya mengais rezeki.
Saat itu, rekan-rekan korban memberi tahu bahwa yang bersangkutan sudah pulang seperti biasanya
"Sedih kali rasanya, saya gak menyangka, kok bisa tega pelaku melakukan tindakan itu kepada istri saya," ujarnya.
Nurwahyuda berharap, pelaku diberikan hukuman dengan pasal yang seberat-beratnya dengan hukuman mati karena sudah merencanakan untuk membunuh korbannya, istri saya," ungkapnya. (Dyk/tribun-medan.com)