Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Suami Bunuh Istri Muda Lalu Digantung agar Dikira Bunuh Diri, Anak Sempat Bantu Angkat Mayat

Pembunuhan itu terjadi di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, pada 11 Agustus 2020.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fakta Suami Bunuh Istri Muda Lalu Digantung agar Dikira Bunuh Diri, Anak Sempat Bantu Angkat Mayat
Serambinews.com/Budi Fatria
Satreskrim Polres Bener Meriah menggelar rekonstruksi dugaan pembunuhan terhadap istri muda, Rini (35), di Mapolres Bener Meriah, Jumat (25/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru pada kasus pembunuhan istri muda oleh suaminya di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Pembunuhan itu terjadi di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, pada 11 Agustus 2020.

Polres Bener Meriah menggelar rekonstruksi pembunuhan Rini (35) oleh NS (40) pada Jumat (25/9/2020).

Baca: Suami Cekik Istri Muda hingga Tewas, Anak Bantu Gantung Korban di Truk agar Dikira Bunuh Diri

Baca: Ayah Kaget Lalu Teriak Lihat Putranya Tewas Gantung Diri, Diduga Stres Pisah dari Istri dan Anaknya

Berikut fakta selengkapnya:

1. Awal penemuan jasad

Dikutip Tribunnews.com dari Serambinews.com, jasad Arini atau Rini ditemukan tergantung di bak truk milik suaminya yang terparkir di depan rumah pada pukul 04.00 WIB.

Awalnya, tetangga Rini bernama Ibadurahman melihat Rini berlutut di samping truk pada 12 Agustus 2020.

Berita Rekomendasi

Pada keesokan harinya, saksi penasaran lantaran korban masih berada dalam posisi yang sama.

Ibadurahman yang hendak ke ladang memutuskan pulang dan mengajak sang istri, Faridah, untuk mengecek korban.

Faridah dan Ibadurahman syok melihat Rini ternyata terlilit tali dan tergantung di dinding truk.

Kedua saksi langsung menghubungi aparat Polsek Bukit dan jenazah dievakuasi ke RSUD Muyang Kute Bener Meriah untuk divisum.

Warga berkerumun di depan rumah Arini di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Rabu (12/8/2020).
Warga berkerumun di depan rumah Arini di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Rabu (12/8/2020). (Tangkapan layar YouTube Serambi on TV)

Baca: Beri Tumpangan, Ibu Hamil Malah Ditinju dan Dihantam Batu oleh Orang yang Ditolong hingga Tewas

Baca: Pulang-pulang Menangis, Bocah Kelas 2 SD yang Disuruh Ibu Beli Kopi Malah Diperkosa di Hutan

2. Motif pembunuhan

Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Rifki Muslim SH menjelaskan motif pembunuhan itu pada 13 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, pembunuhan terjadi karena korban meminta suaminya mengembalikan uang Rp 37 juta serta 2 buah handphone.

Selain itu, Rini juga meminta pisah ranjang dari suaminya itu.

Hal itu menimbulkan cekcok pada malam hari dan terus berlanjut hingga pagi hari dan terjadilah pembunuhan itu.

3. Rekonstruksi

AKBP Siswoyo menjelaskan, rekonstruksi bertujuan untuk melengkapi berkas penyidikan yang nantinya akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Bener Meriah.

“Rekonstruksi ini juga untuk mencocokkan data-data yang ditemukan oleh penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah," ungkapnya, dikutip dari Serambinews.com.

Diketahui, ada 14 adegan reka ulang yang diperagakan, mulai dari cekcok hingga adegan menggantung mayat korban.

“Dalam kegiatan rekonstruksi ini kita juga menghadirkan pihak keluarga korban, pengacara dan JPU Kejari Bener Meriah untuk menyaksikan rekonstruksi ini,” ujar Iptu Rifki.

Adapun reka ulang diperankan oleh tersangka NS, istri pertama yang berinisial MN (44), serta anaknya DGP (20).

Baca: Ramai-ramai Perkosa 2 Gadis SMP, 5 Remaja Mabuk Ditangkap Polisi, 2 Masih Buron

Sementara korban Rini diperankan oleh Bripka Munawar.

Kronologinya, Rini dan NS cekcok mulut dan disaksikan oleh istri tua dan anaknya yang saat itu diminta datang oleh NS.

Rini dan NS mulai main tangan di mana Rini memukul suaminya dengan sebilah kayu.

NS yang hendak membalas pun dicegah oleh saksi.

Keduanya lalu berebut kunci mobil truk lantaran Rini tak terima ponselnya diambil sang suami.

Rini mengambil sebilah pisau yang kemudian direbut oleh DGP dan dilempar ke dalam bak truk.

Setelah perebutan itu, NS mengajak pergi istri tua dan anaknya dengan motor berbonceng tiga.

Rini mengejar ketiganya, meminta ponselnya dikembalikan.

NS berhenti lalu turun dari sepeda motor dan kembali ke rumah dengan berjalan kaki.

Rini menyusul NS, diikuti DGP dan sang ibu yang diminta menunggu di pinggir jalan.

Dari ambang pintu rumah, DGP melihat sang ayah mencekik Rini di dalam kamar hingga tewas.

Tersangka lalu memanggil DGP dan meminta bantuannya untuk mengangkat jasad korban ke samping truk.

NS kemudian mengikat leher Rini dengan jilbab dan mengaitkan ke sisi bak truk agar terkesan seperti bunuh diri.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Serambinews.com/ Budi Fatria)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas