Kontroversi Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Berharap Hasil Swab Test Keluarganya Negatif
Wasmad berharap, usai hajatan yang digelarnya semua tetap aman. Selain itu hasil swab test keluarganya negatif Covid-19.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo meminta maaf kepada masyarakat terkait penyelenggaraan konser dangdut dalam hajatan pernikahan anaknya di Lapangan Tegal Selatan, Kota Tegal.
"Yang pertama saya meminta permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya. Utamanya juga untuk seluruh aparat penegak hukum dan pemerintahan," kata Wasmad Edi Susilo usai menjalani swab test di kediamannya, Jumat (25/9/2020).
Wasmad menjelaskan, selaku sohibul hajat, ia jauh-jauh hari tepatnya setahun lalu, telah merencanakan hajatan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Ia sudah merencanakan pelaksanaan hajatan pada awal September 2020.
Menurut Wasmad, sebelum penyelenggaraan, ia sudah mengurus perizinan mulai dari RT, RW, kelurahan, hingga ke Polsek Tegal Selatan.
Hasilnya pengajuan perizinannya itu lolos.
Undangan pun kemudian sudah tersebar.
Baca: Buntut Konser Dangdut di Tegal yang Tidak Dibubarkan, Kapolsek Kini Dinonaktifkan
Wasmad mengatakan, pada hari H hajatan tetap dilaksanakan namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi mulai dari undangan kami sudah tulis, tamu wajib melaksanakan protokol kesehatan. Kemudian undangan yang masuk dari awal itu sudah disterilisasi. Tempat cuci tangan kita siapkan, juga hand sanitizer, dan cek suhu di pintu masuk," jelasnya.
Wasmad mengatakan, setelah undangan masuk pintu teratak, tempat duduk sudah ditata dengan jarak.
Kemudian saat pengantin ada di pelaminan, tidak ada undangan yang bersalaman langsung.
Semua berjarak kurang lebih lima meter.
Wasmad berharap, usai hajatan yang digelarnya semua tetap aman.
Selain itu hasil swab test keluarganya negatif Covid-19.
Wasmad meminta masyarakat tetap tenang.
"Mudah-mudahan usai hajatan saya, semuanya aman. Saya meminta maaf dan mengaku khilaf," ungkapnya.
Warga Menikmati Konser Dangdut
Sementara itu, sejumlah warga memadati Lapangan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, untuk menyaksikan konser dangdut, Rabu (23/9/2020) malam yang digelar oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal.
Pantauan di lokasi, penonton acara musik tidak menjaga jarak satu sama lain.
Bahkan mereka terlihat berimpitan.
Kebanyakan dari penonton pentas dangdut itu juga terlihat tidak mengenakan masker.
"Tidak apa-apa. Kan saya sehat," kata Saputra (23), yang sengaja datang bersama belasan temannya di Lapangan Tegal Selatan.
Baca: Ungkap Alasan Tidak Bubarkan Konser Dangdut, Kapolsek Tegal Selatan Dinonaktifkan, Diperiksa Propam
Berbeda dengan Saputra, ada pula warga yang tetap menggunakan masker dan melihat pentas dari kejauhan.
"Saya memilih melihat dari layar yang dipasang di panggung. Karena ngeri juga kan kasus corona sedang melonjak," kata Kusnaenah (47), penonton yang datang bersama suaminya.
Menurut Kusnaenah, acara itu digelar sejak siang hari.
Informasi itu didapat, karena suaminya mendapat undangan hajatan.
"Kata suami tadi siang juga tampil dangdutnya, tapi saya baru bisa nonton malam hari," ujarnya.
Acara pernikahan dan sunatan ini sempat viral di media sosial karena digelar di tengah pandemi.
Sejumlah foto atau poster pentas dangdutan tersebut juga beredar di media sosial.
Unggahan gambar acara ini bahkan sempat direspons Gubernur Ganjar Pranowo.
Setelah mendapatkan laporan adanya konser dangdut di tengah pandemi, Ganjar langsung menelepon Wali Kota Tegal Dedi Yon Supriyono.
Dedi yang tak mengetahui acara itu digelar hingga malam meminta maaf pada Ganjar.
Gubernur mengatakan tak melarang acara pernikahan.
Hanya saja, harus dibatasi dan tak dilakukan dengan mengumpulkan massa.
"Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin. Kalau itu bisa dibatasi, enggak kita larang. Ayo beradaptasi," kata Ganjar.
"Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggung jawab. Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," sambungnya.
Berdasarkan data Covid-19 di corona.tegalkota.go.id, total ada 183 kasus positif Covid-19.
Rinciannya 120 merupakan warga Kota Tegal, dan 63 lainnya warga luar Kota Tegal.
Total dari jumlah itu total ada 17 orang meninggal dunia.
9 di antaranya warga Kota Tegal, dan 8 lainnya warga luar Kota Tegal.
Baca: Polemik Konser Dangdut Hajatan Wakil Ketua DPRD, Wali Kota Tegal Akui Tak Tahu Ada Panggung Megah
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Siti Halamah mengungkapkan, kasus Covid-19 di Kota Tegal memang sedang meningkat.
Bahkan Rabu (23/9/2020) pagi, tim Dinas Kesehatan kembali melakukan tracing dan tes swab massal.
Selain kepada puluhan anggota kepolisian, juga ke 15 orang dari pihak sekolah dasar, dan puluhan lain dari kasus terkonfirmasi positif sebelumnya (tribun network/thf/Kompas.com)