Pencurian Celana Dalam Wanita Terjadi di Cianjur, Ulangi Peristiwa 4 Tahun Lalu
Warga pun semakin dibuat kaget karena kondisi pakaian untuk menutup area intim itu kotor dan terdapat bekas cairan diduga sperma yang sudah mengering
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Warga Kampung Pangarengan, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur risau dengan aksi pencurian celana dalam.
Sepekan terakhir sudah ada beberapa celana dalam wanita yang sedang dijemur di pekarangan rumah raib dicuri.
Belakangan diketahui jika celana dalam tersebut dibuang pelaku di sembarang tempat. di jamban umum, teras rumah hingga di atap genting.
Warga pun semakin dibuat kaget karena kondisi pakaian untuk menutup area intim itu kotor dan terdapat bekas cairan diduga sperma yang sudah mengering.
"Jijik melihatnya. Sama warga langsung dibakar celana dalamnya takut mengundang penyakit," kata seorang warga yang menjadi korban pencurian celana dalam yang tak mau namanya disebut kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (28/9/2020).
Perempuan paruh baya itu berharap, kasus ini cepat terungkap dan pelaku bisa segera diamankan.
Baca: Bocah SD Pulang Sambil Menangis dan Celana Berlumuran Darah, Ternyata Diperkosa Tetangga
"Warga sini khususnya ibu-ibu jadi was-was. Bukan soal hilangnya, karena harganya (celana dalam) tak seberapa lah. Tapi kita takut pelaku berbuat lebih jauh lagi," ucapnya.
Ketua RT setempat Agus Kurnia menyebutkan, kasus tersebut bukan yang pertama kali.
Namun, pernah terjadi sekira empat tahun lalu.
"Tidak hanya di sini, tapi di kampung sebelah juga dulu pernah. Lama tak ada lagi, eh sekarang kejadian lagi. Seminggu yang lalu ada lima (celana dalam) yang hilang," kata Agus.
Menurut Agus, pelaku sengaja mencuri celana dalam untuk maksud tertentu.
Baca: Celana Dalam Miliknya Laku Rp 50 Juta, Sejak Itu Rezeki Dinar Candy Terus Mengalir dari Endorse
Diduga pelakunya laki-laki. Tapi belum tahu siapa, kita intai belum juga dapat. Dia seperti tahu situasi lingkungan sekitar," ujar dia.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan perangkat RW, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk menyikapi kejadian yang cukup meresahkan tersebut.
"Semoga cepat terungkap. Kasihan ibu-ibu merasa terteror dengan kejadian ini," ucapnya.