Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahu Istri Akan Pergi karena Corona, Suami Dapat Firasat lewat Film Tenggelamnya Kapal van der Wijck

Seorang warganet bernama Muh Ihsan Harahap Daeng Rate membagikan kisahnya saat ditinggal istri tercinta, Amirah Lahaya karena terpapar virus corona.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Tahu Istri Akan Pergi karena Corona, Suami Dapat Firasat lewat Film Tenggelamnya Kapal van der Wijck
Kolase Tribunnews (https://twitter.com/ihsanjie)
Tahu Istri Akan Pergi karena Corona, Suami Dapat Firasat lewat Film Tenggelamnya Kapal van der Wijck 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warganet bernama Muh Ihsan Harahap Daeng Rate membagikan kisahnya saat ditinggal istri tercinta, Amirah Lahaya, karena terpapar virus corona.

Cerita tersebut Ihsan bagikan melalui thread di akun Twitter pribadinya, @ihsanjie.

Hingga Minggu (4/10/2020), thread tersebut telah disukai lebih dari 95 ribu kali dan di-retweet sebanyak 30 ribu pengguna Twitter lainnya.

Kepada Tribunnews, Ihsan mengatakan, istrinya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit non Covid-19 sejak Jumat (11/09/2020).

Hingga seminggu kemudian keluarlah hasil tes swab Amirah yang menyatakan positif terpapar virus mematikan ini.

Ihsan juga mengaku sudah mendapatkan firasat akan ditinggal selama-lamanya oleh istrinya.

Firasat tersebut saat keduanya menonton film Film Tenggelamnya Kapal van der Wijck.

Baca: Kesaksian Dokter Wisma Atlet, Pasien Covid-19 Lebih Cepat Sembuh saat Suasana Hati Enjoy

Berita Rekomendasi

"Saat masih di-opname di RS non-covid, dia ingin menonton adegan ketika Zainuddin dan Hayati berbincang di akhir film, di mana Hayati membacakan surat perpisahannya."

"Seolah itu pesan dia sendiri ke padaku bahwa sebentar lagi kita akan berpisah," ucap Ihsan, Minggu (4/10/2020).

"Kami selesai menonton film itu pada pukul 10.00 pagi. Tidak lebih dari 15 menit kemudian dokter menelpon saya. Dokter mengatakan hasil swab kemarin positif," lanjutnya.

Kemudian pada Jumat (18/9/2020) sore hari, Amirah dipindahkan ke Rumah Sakit Sayang Rakyat, Sulawesi Selatan yang khusus merawat pasien Covid-19.

Semenjak di rumah sakit ini, Ihsan berpisah dengan Amirah lantaran dirinya diminta melakukan isolasi mandiri.

Ihsan melanjutkan ceritanya, keesokan harinya, dirinya mendapatkan kabar jika sang istri dipindahkan ke ruang ICU.

"Memang kadar trombosit, leukosit, dan lain-lain terus turun semenjak diopname di RS sebelumnya," ucapnya.

Meskipun dalam perawatan intensif, Ihsan dan Amirah masih menjalin komunikasi dengan baik.

Bahkan pada Minggu (20/9/2020) yang merupakan hari ulang tahun Ihsan yang ke-28, Amirah memberikan ucapan selamat kepada Ihsan.

Baca: Ringankan Beban Warga, Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sambangi Kepulauan Seribu

"Namun kondisi istri saya terus menurun. Dan tiga hari kemudian dia telepon saya untuk meminta izin untuk dipasangkan ventilator karena saturasi oksigen di tubuhnya tinggal 74%. Padahal normalnya minimal 95%," kata Ihsan.

Alat bantu pernapasan tersebut sempat membuat baik kondisi Amirah.

Beberapa menit kemudian saturasi oksigen di tubuh Amirah terus menurut sedikit demi sedikit.

"Tidak berapa lama, seorang perempuan menelpon saya, dia perawat di ruangan ICU. 'Ibu sudah tidak ada, pak'. Di situlah duniaku tiba-tiba gelap, langit runtuh, tanah yang dipijak amblas ditelan bumi," kenang Ihsan.

Ihsan kemudian diminta datang segera ke RS Sayang Rakyat untuk mengurus jenazah istrinya itu.

Mulai proses memandikan, mengafani, hingga mengimami sholat jenazah Amirah.

Ihsan memang sengaja turun langsung dalam proses ini sesuai wasiat yang diberikan Amirah kepadanya.

"Saya bangga karena aku menunaikan wasiat saya. Tanganku sendirilah yang membersihkan jenazahnya, membelai wajahnya terakhir kalinya," lanjutnya.

Baca: Update Covid-19 Global 4 Okober 2020: Indonesia Urutan ke-3 Negara di Asia dengan Kematian Tertinggi

Malam harinya sekitar pukul 22.30, Ihsan bersama rombongan berangkat menuju pemakaman Pemprov Sulsel di Macanda, Gowa.

Pemakaman ini dikhususkan untuk korban keganasan Covid-19.

Ihsan mengaku sudah mengikhlaskan kepergian istri tercintanya itu.

Bagi Ihsan, Amirah bukan hanya seorang istri dan ibu dari anaknya, namun juga seorang guru kehidupan baginya.

"Orang yang membuat pribadi dan hidup saya jauh lebih baik. Dalam hidupnya, tidak pernah sekalipun ia tidak mendukung saya. Ia menyemangati saya, mendoakan saya, mencita-citakan kebaikan untuk saya dan menjaga nama baik saya," ujar Ihsan.

Baca: Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh Meninggal Dunia, Satgas: Kondisi Positif Covid-19

Pesan Ihsan untuk Masyarakat

Ihsan juga memberikan pesan kepada masyarakat terkait dengan viral thread miliknya.

Menurutnya, nilai penting dari kejadian ini adalah mencintai pasangan dan memberikan dukungan.

Khususnya, bagi mereka yang sedang berjuang juga dalam melawan keganasan Covid-19.

"Pesan saya, berikan dukungan, buat mereka terus gembira. Pokoknya motivasi mereka dan kasih hal positif kepada mereka," tutur Ihsan.

Pria yang berdomisili di Makassar, Sulawesi Selatan ini juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak meremehkan pandemi Covid-19.

"Pandemi bukanlah hal yang baru, bukan hoaks dan bukan konspirasi," tegas Ihsan.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas