Wali Kota Risma Ingin Ubah Pemukiman Kumuh Nyaman Ditinggali dan Dapat Akses Ekonomi
Pemerintah Kota Surabaya telah membentuk kampung tangguh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyatakan ingin mengubah pemukiman kumuh menjadi tempat tinggal yang nyaman dan juga mendapat akses ekonomi.
Hal itu dia sampaikan saat Surabaya kembali terpilih menjadi tuan rumah Hari Habitat Sedunia 2020 dengan tema “Housing for All: A Better Urban Future”.
"Ada pengalaman-pengalaman sukses dari beberapa panelis yang disampaikan pada besok sehingga kita bisa belajar penanganan pandemi Covid-19 di kawasan kumuh. Kita bisa belajar dari masukan para panelis dan strateginya,” ujar Risma dalam konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).
Risma bilang, di pertemuan itu pihaknya juga membahas mengenai perbaikan dan pemberdayaan kampung.
Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya telah membentuk kampung tangguh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca: Pengamat Prediksi Pasangan yang Diusung PDIP di Pilkada Surabaya akan Dapat Efek Elektoral Risma
Dia menambahkan di perkotaan pun terdapat kasus masalah perumahan yang bakal juga dibahas di Hari Habitat Sedunia 2020.
"Data yang ada bahwa 50 persen di perkotaan punya masalah perumahan. Persoalannya itu ketersediaan. Bagaimana generasi milenial mendapat akses perumahan. Daya beli masih rendah berada di luar, biaya hidup itu hampir 50 persen untuk transportasi, sebetulnya bagaimana bisa menabung menambah biaya kesehatan, hari tua, dan sebagainya. Itu akan dibahas," imbuh dia.
Risma mengatakan, anggaran kegiatan ini telah disiapkan dari tahun lalu.
Pihaknya juga mengurangi anggaran untuk perayaan Hari Habitat Sedunia akibat pandemi Covid-19.
"Ini sudah kita rancang tahun lalu, bukan tambah anggara, kita malah mengurangi. Semua sudah kita siapkan," tuntasnya.
Diperhatikan Dunia
Sebelumnya, Risma mengaku bangga Surabaya dipilih lagi untuk menjadi tuan rumah perayaan Hari Habitat Dunia.
Artinya, apa yang sudah dikerjakan oleh semua stakeholder di Surabaya, mulai dari masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan media sudah on the track.
“Terus terang saya bangga sekali, Surabaya sudah bisa dibaca di PBB sana, Surabaya sudah diperhatikan dunia," aku Risma.
"Ini bukan event saya, tapi ini event kota,” katanya melansir Surya.
Menurutnya, menjadi tuan rumah adalah pencapaian seluruh warga Surabaya.
Sebab, proses menjadi tuan rumah ini harus melewati bidding dengan berbagai kota lainnya di seluruh dunia.
Apalagi, banyak sekali kota di berbagai dunia yang ingin menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Habitat Dunia ini.
“Alhamdulillah Surabaya bisa menang dan terpilih menjadi tuan rumah,” kata dia.