UU Cipta Kerja
Unjuk Rasa di Seram Bagian Timur Berlangsung Damai, Polisi dan Demonstran Salat Berjemaah
Demo berjalan lancar. Tidak ada gas air mata, saling serang, dan lempar baru.
TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dari unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di beberapa wilayah yang diwarnai kericuhan.
Di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, aksi unjuk rasa d depan kantor bupati setempat, berlangsung damai, Sabtu (10/10/2020).
Tidak ada gas air mata, saling serang, dan lempar baru.
Sejumlah polisi yang mengamankan jalannya aksi tersebut bahkan membagi-bagikan air mineral kepada para demonstran.
Begitu pun saat aksi unjuk rasa memasuki waktu salat zuhur.
Para pendemo ikut salat berjamaah bersama Kapolres dan sejumlah anggota polisi yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
Baca: Akhirnya, Polisi Tangkap Dua Orang yang Diduga Lempar Batu dari Atap DPRD Medan saat Demo
Baca: Ngaku Bukan Istri Polisi, Wanita Rambut Merah Traktir Mahasiswa di Tengah Demo UU Cipta Kerja
Baca: Kapolda Sumut Pastikan yang Melempar Batu Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Bukan Polisi
Salat zuhur berjamaah di depan kantor bupati itu diimami oleh Penjabat Bupati Seram Bagian Timur, Hadi Sulaiman.
“Demo di sini berjalan lancar dan damai, tidak ada lemparan batu dan tembakan gas air mata tidak ada bentrokan,” kata Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Andre Sukendar kepada Kompas.com via WhatsApp.
Baca: Bukan Fasilitas Rusak, Ini yang Paling Dikhawatirkan Ganjar Imbas Demo UU Cipta Kerja di Jateng
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini dimulai dari jalan Protokol Bula, dari situ para mahasiswa langsung bergerak menuju kantor bupati setempat.