Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menilik Gubuk Lokasi Pembunuhan Bocah dan Pemerkosaan Ibu Muda di Aceh Timur, Ada Darah di Bantal

Kasus pembunuhan bocah 9 tahun oleh pelaku pemerkosaan di Aceh Timur menjadi sorotan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Menilik Gubuk Lokasi Pembunuhan Bocah dan Pemerkosaan Ibu Muda di Aceh Timur, Ada Darah di Bantal
Istimewa/Serambi Indonesia
Polisi melakukan Olah TKP di rumah Dina, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. 

Rumah korban, sebut anggota DPRA ini, sangat miris hanya berukuran 3x4 meter dan berkonstruksi kayu yang mulai lapuk.

Baca juga: Kisah Tragis Bocah SD Tewas Saat Lindungi Ibu dari Pemerkosa, Korban Dibacok Lalu Dibuang ke Sungai

Kamar dan dapur masak menyatu, serta rumah tersebut berada di tengah hutan kecil, dengan di sisi kanannya terdapat areal kebun sawit.

Saat ke lokasi, Iskandar menemukan kondisi rumah sangat memprihatinkan, sehingga sangat mudah bagi pelaku masuk ke dalam rumah.

"Pintu rumah tidak ada pengaman hanya memakai tali, sehingga pelaku malam itu mudah sekali menyusup ke dalam rumah korban," ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi rumah juga masih terlihat berantakan dan masih tampak bercak darah anak korban yang dibacok pelaku.

Sebab, saat pelaku merudapaksa ibunya, almarhum Rg dan ibunya tidur bersama di ranjang kayu yang hanya setinggi 20 cm dari atas lantai tanah.

Gambaran dalam rumah itu, jelas Al Farlaky, memperlihatkan begitu dramatis kejadian tengah malam tersebut, di mana kedua korban dibuat tak berdaya.

Berita Rekomendasi

"Bercak darah masih terlihat di bantal, di pintu juga masih ada. Keterangan warga, korban sempat diseret," katanya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Aceh Timur, Pelaku Tenteng Samurai Saat Hendak Ditangkap Polisi

Menurut ibu korban, pelaku menghabisi almarhum saat di dalam rumah.

Saat itu, almarhum Rg hendak membantu ibunya dari cengkraman pelaku.

Tapi pelaku dengan keji langsung menyabetkan parang ke arah tangan Rg, lalu dikejarnya lagi dan memarangnya lagi di bagian rahang dan bagian tubuh lainnya.

Dalam kasus ini, Iskandar Farlaky menilai, harus cepat hadirnya peran pemerintah untuk memberikan pendampingan terhadap korban.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aceh dan Pemkab Aceh Timur, pintanya, harus segera memberikan pendampingan serta mengirimkan konsuler kepada korban yang mengalami trauma berat akibat kejadian ini.

"Kita sudah melihat kondisi ibu korban yang masih di rawat di RS di Langsa ditemani suaminya. Kondisi fisik beliau memang sudah terlihat membaik, luka ditangannya mulai mengering,” ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas