Isu Tsunami Bikin Warga Dusun Sine Tulungagung Sukabumi 4 Kali Mengungsi
Sebelumnya ada warga di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung yang empat kali mengungsi karena isu tsunami.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Heboh isu tsunami membawa dampak tersendiri bagi warga.
Utamanya warga di wilayah dengan risiko paling terdampak jika tsunami benar terjadi.
Terlebih sudah ada kajian potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa yang dikeluarkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
Teranyar para pedagang di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang merasakan dampaknya.
Sebelumnya ada warga di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung yang empat kali mengungsi karena isu tsunami.
Pedagang di Palabuhanratu Menjerit
Dampak dari hebohnya kajian potensi tsunami dirasakan oleh para pedagang di Palabuhanratu.
Mereka menjerit karena turunnya omzet penjualan.
Hal ini diamini oleh Dedi, pedagang es kelapa di Alun-alun Palabuhanratu.
Baca juga: Gara-gara Isu Tsunami 20 Meter, Omzet Pedagang di Wilayah Pesisir Sukabumi Turun 25 Persen
Dedi mengaku omzet atau penghasilannya menurun sekitar 25 persen akibat hebohnya kajian tersebut.
"Jadi bukan dari Covid, ada Covid mah bagus, pas ada heboh kajian tsunami menurun, menurun sekitar 25 persen, karena orang luar yang mau kesini juga kemungkinan takut, makanya sepi dan omset menurun," ujarnya, Kamis (15/10/2020).
Menurutnya, hal ini kembali terulang setelah adanya isu tsunami di Palabuhanratu pasca wilayah Sumur, Banten diterjang tsunami beberapa tahun lalu.
"Ini jadi kayak pas dulu ada isu tsunami sehabis tsunami di Banten," katanya.
Warga berbondong-bondong mengungsi ke gardu pandang, Dusun Sine kosong