Kogabwilhan III Menyayangkan KKSB Bawa Sentimen Agama Dalam Aksinya
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa menyayangkan KKSB membawa sentimen agama dalam aksi-aksinya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa menyayangkan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) membawa sentimen agama dalam aksi-aksinya.
Ia juga melihat ada kecenderungan korban dari pihak KKSB dikaitkan dengan tokoh agama setelah peristiwa di Hitadipa.
Sebagaimana diketahui TNI dan KKSB saling tuding terkait tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani di distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.
Di luar kasus Hitadipa, kata Suriastawa, terdapat tiga kasus yang oleh KKSB dikaitkan dengan tokoh agama.
Baca juga: Kogabwilhan III: 3 Prajurit TNI Terluka Ditembaki KKSB di Distrik Serambakon
Suriastawa mengungkapkan hal itu termasuk tanggal 19 Oktober lalu dimana menurutnya KKSB melakukan intimidasi yang masif untuk mengibarkan bendera bintang kejora sambil berkumpul di rumah-rumah ibadah.
Untuk itu dia mengingatkan KKSB tidak bermain-main dengan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Suriastawa mengatakan, TNI-Polri sangat menghormati tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di manapun, termasuk di Papua.
"Tidak ada keuntungan berseberangan dengan tokoh-tokoh ini, apalagi membunuhnya. Justru TNI dan Polri sangat membutuhkan kerjasama para tokoh ini karena dengan pengaruhnya yang sangat besar kepada masyarakat, dan seharusnya dapat menjadi contoh tauladan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam kepatuhannya pada hukum Indonesia," kata Suriastawa dalam keterangannya pada Senin (26/10/2020).
Baca juga: Polri Bakal Tindak Tegas Oknum Brimob yang Diduga Jual Senjata ke KKB Papua
Terkait informasi yang menyebutkan anggota KKSB yang tewas dalam operasi penindakan tim gabungan TNI-Polri di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya hari Senin (26/10/2020), Rubinus Tigau, merupakan tokoh agama di wilayah tersebut, Suriastawa mengatakan Tigau telah diintai sejak lama.
Selain itu tim gabungan TNI-Polri, kata Suriastawa, juga melakukan berdasarkan informasi yang akurat bahwa Tigau aktif dalam aksi KKSB.
"Sasaran sudah diintai lama, selain didasarkan info akurat bahwa yang bersangkutan aktif dalam aksi KKSB, hal ini juga diakui oleh pihak keluarga dan saksi lain," ucap Suriastawa.
Sebelumnya diberitakan seorang anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang bermarkas di Kampung Jalai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua bernama Rubinus Tigau tewas dalam operasi penindakan oleh tim gabungan TNI-Polri pada Senin (26/10/2020).
Suriastawa mengungkapkan dua orang lainnya ikut diamankan dalam kegiatan tersebut dan satu di antaranya mengaku sebagai adik Tigau.
Selain itu tim gabungan juga telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya dokumen struktur organisasi KKSB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya.
Barang bukti lain yang turut diamankan dalam operasi tersebut di antaranya sepucuk senjata rakitan, parang, beberapa busur dan anak panah, uang sebesar Rp69 juta, serta dua buah ponsel.
"Penindakan dimulai pukul 05.30 WIT oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan berhasil menewaskan satu orang KKB atas nama Rubinus Tigau dan mengamankan dua orang lainnya yang salah satunya mengaku adik dari Rubinus Tigau. Darinya diperoleh keterangan bahwa Rubinus Tigau memang aktif dalam aksi KKSB selama kurang lebih satu tahun terakhir," kata Suriastawa dalam keterangannya pada Senin (26/10/2020).
Suriastawa mengungkapkan atas permintaan pihak keluarga, Tigau dikubur di tempat.
Dalam proses pemakamannya, kata Suriastawa, Tim Gabungan TNI Polri juga membantu menggali kubur.
"Saat pemakaman, pihak keluarga mengakui bahwa korban selama ini aktif dalam aksi KKSB," kata Suriastawa.
Operasi penindakan tersebut, merupakan hasil pengembangan pasca penghadangan Tim Gabungan Pencari Fakta oleh KKSB pada 9 Oktober 2020 lalu.
Dari hasil pengembangan dan pengumpulan informasi dari masyarakat, diperoleh informasi akurat bahwa satu di antara kelompok KKSB bermarkas di Kampung Jalai Distrik Sugapa.
Tim gabungan juga telah melakukan pengintaian terhadap markas KKSB di Kampung Jalai distrik Sugapa sejak Rabu (21/10/2020).
Dari hasil pengintaian, tim berhasil mengdentifikasi sebuah honai yang diduga kuat sebagai salah satu pos KKSB.
Selain itu, juga diperoleh informasi dari masyarakat bahwa KKSB beberapa kali meminta jatah dana satu desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum desa.
"Pada penindakan ini, terdapat seorang anak atas nama Meinus (6) yang mengalami luka di bagian pinggang kiri akibat rekoset (peluru nyasar). Meinus kemudian dievakuasi ke bandara Bilorai, Intan Jaya. Selanjutnya dibawa ke Timika untuk perawatan medis lebih lanjut dengan didampingi dua orang keluarganya," tambah Suriastawa.