Update: Guguran Awan Panas Dari Gunung Sinabung Terjadi Siang Tadi Pukul 13.24
Dalam erupsi tersebut, ia mengatakan amplitudo guguran awan panas Gunung Sinabung tercatat 100 mm dan berdurasi 158 detik
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara hingga kini masih tinggi.
pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guguran awan panas Gunung Sinabung terjadi pada Sabtu (7/11/2020) sekitar pukul 13.24 WIB.
Sebelumnya, pada Kamis (4/11/2020) salah satu gunung paling aktif di dunia itu meluncurkan awan panas.
Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung Pada Senin Malam, Tinggi Kolom Abu Mencapai 1.500 Meter
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, dari lokasi pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guguran awan panas Gunung Sinabung terjadi sekitar pukul 13.24 WIB.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan guguran awas panas mengarah ke timur-tenggara dengan jarak luncur 1.500 meter.
Baca juga: Gunung Sinabung Erupsi Lagi Malam Tadi, Kini Status Siaga, Berikut 3 Imbauan BNPB
"Embusan angin juga mengarah ke timur-tenggara Gunung Sinabung," ujarnya.
Dalam erupsi tersebut, ia mengatakan amplitudo guguran awan panas Gunung Sinabung tercatat 100 mm dan berdurasi 158 detik.
Untuk itu, Amen mengimbau warga untuk tidak memasuki zona merah Gunung Sinabung.
"Hal ini karena aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi dan sewaktu-waktu dapat erupsi," katanya.
Baca juga: Gempa dan Turunkan Guguran Lava Makin Sering Terjadi Gunung Sinabung Kabupaten Karo
Tidak hanya itu, pihaknya juga minta kepada masyarakat untuk menjauhi zona merah dengan jarak radius 5 km ke arah sektor Timur Tenggara, dan 4 km ke arah Timur Utara dari Puncak Gunung Sinabung.
“Saat ini Gunung Sinabung masih dalam status siaga, masih berpotensi erupsi dan meluncurkan awan panas," pungkasnya.
(Muhammad Fadli Taradifa/tribunmedan.id)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Aktivitas Gunung Sinabung Masih Tinggi, Kepala Pos Pantau Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah