BPPTKG Yogyakarta Sebut Potensi Letusan Gunung Merapi Tak Akan Sebesar Erupsi 2010
Potensi erupsi masih sama, yaitu kemungkinan erupsi efusif seperti 2006, namun disertai eksplosivitas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memprediksi potensi letusan Gunung Merapi kali ini tak akan sebesar erupsi Merapi di tahun 2010.
Ini didasarkan pemantauan serta data-data dan parameter yang selama ini terus dipantau oleh BPPTKG Yogyakarta, mulai sisi aktivitas Merapi, guguran, intensitas gempa dan lain sebagainya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menuturkan potensi ancaman bahaya Gunung Merapi hingga kini masih sama, yakni jarak terjauh 5 kilometer.
Selain itu, potensi erupsi masih sama, yaitu kemungkinan erupsi efusif seperti 2006, namun disertai eksplosivitas.
Dari data yang ada hingga kini prediksi erupsi yang akan terjadi tidak akan sebesar erupsi 2010.
Baca juga: Pengungsi Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo Sleman 198 Orang
Sebab, menjelang erupsi 2010 deformasi Gunung Merapi mengalami peningkatan secara eksponensial setiap hari.
Berbeda dengan yang terjadi saat ini yang sejak Juni 2020 deformasi menunjukkan pemendekan 1 cm/minggu.
"Peningkatan deformasi 2010 eksponensial setiap hari. Jadi misal hari ini 1 cm, besok 2 cm, lalu besoknya 4 cm, 8 cm, dan seterusnya. Kalau sekarang sejak Juni itu bisa 1 cm/minggu.
Jadi peningkatannya tidak signifikan. Pemendekan EDM sampai data saat ini kemungkinan seperti erupsi 2010 tidak terjadi," paparnya dalam konferensi pers bersama BNPB serta BPBD DIY dan BPBD Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020).
Hanik Humaida juga menyebutkan sampai saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan.
Baca juga: Warga Dusun Gowok Sabrang Beraktivitas Normal Meski Sering Mendengar Suara Gemuruh Gunung Merapi
Meski demikian, tidak pula ditemukan peningkatan yang signifikan dari parameter-parameter yang ada terkait aktivitas Merapi hingga kini.
"Tingkat aktivitas Merapi masih tinggi, belum ada penurunan. Tapi belum ada peningkatan yang signifikan juga. Jadi bisa dikatakan stabil tinggi," ujar Hanik.
Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, lanjut Hanik, telah terjadi beberapa kali guguran dengan jarak luncur cukup jauh hingga 3 km dan yang terbaru 2 km.
"Ini indikator adanya desakan magma dari dalam," imbuhnya.
Hanik menerangkan, guguran ini adalah guguran yang wajar terjadi saat aktivitas Merapi meningkat.
Guguran ini, jelas Hanik, adalah guguran lava lama yang ada di tebing-tebing kawah Gunung Merapi.
Adapun kubah lava baru hingga saat ini belum muncul.
Daerah Rawan Bahaya
Sejak 5 November 2020, BPPTKG Yogyakarta telah menetapkan Gunung Merapi berstatus Siaga (level III).
Dengan status tersebut, BPPTKG Yogyakarta pun menyimpulkan prakiraan daerah bahaya, yang meliputi :
1. Kabupaten Sleman (DIY), Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
2. Kabupaten Magelang (Jawa Tengah), Kecamatan Dukun, meliputi Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).
3. Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah), Kecamatan Selo, meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).
4. Kabupaten Klaten (Jawa Tengah), Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).
Hanik menambahkan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata pun juga direkomendasikan agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Di samping itu, pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Potensi Letusan Gunung Merapi Tak Akan Sebesar Erupsi 2010, Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.