Banjir Rendam Sembilan Desa di Kendal, Dua Warga Menjadi Korban
Banjar dipicu kenaikan debit air Bendung Kedung Pengilon DAS Blorong hingga mencapai titik puncak Tinggi Muka Air 220 sentimeter imbas hujan deras
Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/11) malam.
Hal itu kemudian memicu terjadinya kenaikan debit air Bendung Kedung Pengilon DAS Blorong hingga mencapai titik puncak Tinggi Muka Air (TMA) 220 sentimeter.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, naiknya debet air tersebut kemudian menyebabkan terjadinya banjir dengan TMA 40-100 sentimeter di sembilan desa akibat limpasan air.
Adapun sembilan desa tersebut masing-masing adalah Desa Rejosari, Desa Ngampelwetan, Desa Ngampelkulon, Desa Sudipayung dan Desa Jatirejo di Kecamatan Ngampel.
Kemudian Desa Tunggulsari, Desa Kertomulyo, Desa Sidorejo dan Desa Tosari di Kecamatan Brangsong.
Baca juga: Terseret Banjir di Kendal, Jasad Nadia Ditemukan Tak Jauh dari Ayahnya
Menurut laporan hingga Jumat (20/11), banjir yang melanda 5 desa di Kecamatan Ngampel sudah berangsur surut, sedangkan di wilayah Kecamatan Brangsong masih belum menunjukan adanya penuruan TMA.
"Kecamatan Ngampel, desa yang terdampak banjir sudah berangsur surut, sedangkan yang di Kecamatan Brangsong kondisi masih stabil belum ada penurunan yang signifikan,” sebut Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Kendal melalui pesan tertulis.
Atas bencana alam tersebut, dua pengendara motor dilaporkan menjadi korban akibat terseret arus banjir. Keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kendal, Basarnas Kendal, TNI dan Polri serta masyarakat.
Baca juga: Diterjang Banjir, Rumah Sukisno Tinggal Dinding Dapur
Selain itu, banjir juga menyebabkan sedikitnya 5 unit rumah rusak ringan dan 4 lainnya terdampak. Sementara itu, kerugian materil, jumlah korban terdampak dan informasi mengenai pengungsian masih dalam proses pendataan.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah di Provinsi Jawa Tengah hingga Sabtu (21/11).
Adapun untuk wilayah Kabupaten Kendal, BMKG melaporkan wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang meliputi Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Singorojo, Kaliwungu, Brangsong, Pegandon, Gemuh, Weleri, Patebon, Kendal, Rowosari, Kangkung, Ringinarum, Ngampel dan Kaliwungu Selatan.
Melihat dari hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangaj Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah agar meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Perempuan Asal Kendal Dilaporkan Hilang oleh Keluarganya, Ternyata Nyasar di Kota Kediri
Selain itu BNPB juga merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat kapasitas jajarannya dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu berbasis pengurangan risiko bencana.
Dalam hal ini, bencana alam yang dapat terjadi dan dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, angin kencang dan tanah longsor perlu dicegah dan diantisipasi dengan baik agar kemudian tidak menimbulkan korban jiwa.