Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Berhubungan Badan, Pria Ini Nekat Bunuh Teman Dekat setelah Ditagih Utang Rp 11 Juta

Seorang pria bernama Agus Subakti tega membunuh teman dekatnya Emy Listiani gara-gara menagih utang sebesar Rp 11 juta.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sempat Berhubungan Badan, Pria Ini Nekat Bunuh Teman Dekat setelah Ditagih Utang Rp 11 Juta
Tribunjateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Agus (kaus putih) pelaku pembunuhan Emy Listiani di jalan Pramuka, Gunungpati, tiba di Polrestabes Semarang, Senin (16/11/2020) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Agus Subakti tega membunuh teman dekatnya Emy Listiani.

Pembunuhan itu bermula saat korban menagih utang pelaku sebesar Rp 11 juta.

Keduanya sempat melakukan hubungan badan sebelum akhirnya korban dibunuh oleh pelaku.

Peristiwa itu terjadi indekos pelaku yang terletak di Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Hal ini terungkap saat gelar perkara dan konfrensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).

Kapolrestabes Semarang,Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan korban dan pelaku sudah berteman lama serta memiliki hubungan spesial.

Namun terungkap korban pernah meminjamkan uang kepada pelaku.

Berita Rekomendasi

"EL (Emy Listiani) meminta uang kepada korban tetapi AS saat itu tidak memiliki uang karena tidak memiliki uang AS (Agus Subakti) memilih jalan pintas membunuh korban,"ujar dia.

Baca juga: Cinta Terlarang Emy Berakhir Tragis, Sang Cowok Tak Terima Rahasia Mereka Terbongkar

Baca juga: Rokok Jadi Petunjuk Pembunuhan di Semarang, Agus Habisi Emy Karena Akan Lapor Istri Berselingkuh

Sebelum terjadi pembunuhan, kata Kapolrestabes pelaku menghubungi korban untuk bertemu.

Keduanya sempat membicarakan hal tersebut yakni uang yang dipinjam pelaku sebesar Rp 11 Juta.

"Kemudian mereka berdua bertemu dikos-kosannya pelaku. Mereka sempat berbincang dan sempat melakukan hubungan badan,"ujar dia.

Menurut Kapolrestabes, setelah korban dan pelaku melakukan hubungan badan, EL menanyakan kembali menanyakan uang itu.

"Setelah itu AS mencekik lehernya (korban) hingga meninggal dunia,"tutur dia.

Setelah itu, lanjutnya, pelaku membuang korban di TKP jalan Pramuka.

Kejinya pelaku membawa korban dengan memasukkan Emy ke dalam sleeping bag.

"Korban ditekuk dan diikat dari kaki hingga atas. Pinggang menjadi kecil, kemudian dimasukkan ke dalam Sleeping bag," jelas dia.

Pelaku membawa korban ke TKP dengan menggunakan sepeda motor milik pelaku menggunakan Beat warna putih.

Agus juga merampas perhiasan dan handphone (ponsel) milik korban.

"Pelaku sempat mengambil handphone dan kalung milik korban. Handphone dan kalung korban dijual oleh pelaku,"ujar dia.

Diterangkannya, pelaku diketahui seorang pelatih panjat tebing.

Sebelum kembali ke kos, pelaku sempat panjat tebing terlebih dahulu.

Kemudian, ujar Kapolrestabes, pelaku kembali ke kosnya mengambil motor korban Beat warna merah putih. Motor milik korban lalu dibuang ke TKP.

Pelaku pembunuhan Emy Listiani, Agus Subakti digelandang di Mapolrestabes Semarang
Pelaku pembunuhan Emy Listiani, Agus Subakti digelandang di Mapolrestabes Semarang (Rahdian Trijoko Pamungkas/Tribun Jateng)

"Pelaku kembali ke kosannya menggunakan ojek online (ojol),"ujar dia.

Kapolrestabes menuturkan keesokan harinya pelaku dari kosnya memutuskan menuju ke NTB menggunakan kapal.

"Jadi supaya kelihatannya seperti Laka lantas korban dipakaikan helm dan jaket."

"Jadi saat menerima laporan dari masyarakat seolah-olah di TKP seperti Laka lantas,"imbuhnya.

Ia membenarkan korban sebentar lagi menikah, namun korban tidak menikah dengan pelaku yang merupakan teman spesialnya.

"Korban memang sebentar lagi akan menikah. Tapi tidak dengan melaku,"imbuhnya.

Ancam Laporkan Hubungan Gelap

Adanya ancaman akan dibeberkannya hubungan gelap membuat pelaku Agus Subakti nekat membunuh serta membuang korban Emy Listiani di Jalan Pramuka Gunungpati Semarang.

Agus mengatakan telah mengenal Emy Listiani sejak 1,5 tahun yang lalu.

Dirinya mengenal Emy di tempat wisata dan berlanjut hubungan asmara.

"Saya guru panjat tebing di Kabupaten Semarang. Awal cuma hobi lalu disuruh ngajar," ujar dia saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).

Terungkap Agus ternyata sudah beristri dan memiliki satu anak di Nusa Tenggara Barat.

"Selain itu korban mengancam akan melaporkan hubungan ini (asmara) ke istri," tutur dia.

Ia menuturkan utang dengan korban sebesar Rp 11 Juta. Dirinya meminjam uang sejak sebelum pandemi Corona.

"Saya utangnya sebelum pandemi Corona,"katanya.

Baca juga: Sebelum Bunuh Kakak, Pedagang Bakso Ngaku Juga Habisi Nyawa Teman, Dipaksa Hubungan Intim Sejenis

Rokok dji Sam Soe Jadi Petunjuk

Rokok Dji Sam Soe menjadi petunjuk pengungkapan dugaan pembunuhan Emy Listiani saat ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Pramuka Kecamatan Gunungpati.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan kecurigaan pembunuhan semakin kuat ketika ditemukan rokok Dji Sam Soe milik pelaku.

Kemudian di motor korban terdapat tali tambang.

"Tali itu digunakan untuk apa kami tidak tahu, mana mungkin seorang wanita menggunakan tali,"ujar dia, saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).

Selanjutnya, kata Kombes Aulia, handphone milik korban hilang, sedangkan uang, dompet milik korban masih ada.

"Saat kami menanyakan posisi yang bersangkutan, korban baru saja pulang tempat kerjanya dan temannya melihat korban menggunakan handphone."

"Tapi kenapa kok tidak ada. Itu menjadi kecurigaan kami bukan laka lantas. Kondisi motor mati,"tutur dia.

Dikatakannya, korban mengalami luka di bagian belakang kepala.

Menurut pengakuan pelaku, korban jatuh saat akan dimasukkan pelaku ke dalam sleeping bag.

"Nah kalau Laka lantas kenapa tidak ada luka tapi lukanya di belakang,"ujar dia.

Tidak hanya itu, kata Kapolrestbes, saat dilakukan visum luar ditemukan cairan di kelamin korban.

Pihaknya menduga bahwa kematian korban bukan dikarenakan karena kecelakaan lalu lintas melainkan pembunuhan.

"Menurut pengakuan tersangka pembunuhan sekitar pukul 18.30-19.00 Kamis (12/11) atau sehari sebelum ditemukan di jalan Pramuka,"ujarnya.

Baca juga: Bunuh Pacar Gelap, Pria Ini Panik Selingkuhan Singgung Utang, Ancam Bongkar Hubungan Itu ke Istrinya

Anehnya pagi harinya setelah korban dibunuh Emy masih menghubungi ibunya.

Kapolrestabes mengatakan bahwa yang menghubungi ibu korban adalah pelaku.

"Jadi yang menghubungi ibunya adalah pelaku," ujarnya.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dengan Kejari Kota Semarang terkait penanganan perkara tersebut.

Hal ini dikarenakan tempat pembunuhan di rumah kos yang berada di Kabupaten Semarang.

Namun demikian jasad korban ditemukan awal di Gunungpati kota Semarang.

"Ini yang perlu sampaikan TKP pembunuhan ada di Ungaran dimana di luar yuridiksi Polrestabes Semarang.

Tapi kami sudah menyampaikan ke Polres Semarang dan Kejari Kota Semarang.

Kejari Kota Semarang siap menerima berkas walaupun TKPnya di luar kota Semarang,"ujar dia.

Ia menuturkan secara teknis dimungkinkan Kejari Kota Semarang akan melimpahkan perkara itu ke Kejari Kabupaten Semarang. Selain itu saksi-saksi banyak berada di Kota Semarang.

"Saksi-saksi yang ada banyak di Kota Semarang,"tukasnya.

Baca juga: Detik-detik Juana Bunuh dan Kubur Kakaknya di Kontrakan Depok, Korban Dihantam Tabung Gas Saat Tidur

Diberitakan sebelumnya, mayat wanita ditemukan di pinggir jalan Pramuka Kecamatan Gunungpati, Jumat (13/11/2020).

Informasi warga sekitar mayat malang tersebut diduga korban pembunuhan.

Korban diketahui bernama Emy Listiyani warga kampung Ngabean RT 4 RW 4 Gunung Pati.

Korban mengenakan jaket berwarna merah tampak tergeletak di pinggir kebun.

Pantauan Tribun jateng terlihat motor korban Honda Beat berwarna merah H 3684 DQ tergeletak di pekarangan yang ada di lokasi tersebut.

Selain itu tampak juga rokok merek Dji Sam Su tergeletak di pinggir jalan.

Keluarga korban, Tiara Listiani menuturkan sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, korban menghubungi ibunya tidak pulang ke rumah sehabis kerja.

Namun korban tidak memberitahukan keberadaanya.

"Semalam korban telepon katanya tidak pulang, tapi tidak tahu kemana," ujarnya.

Pagi harinya, kata dia, korban kembali menelpon ibunya bahwa akan berangkat kerja.

Korban bekerja di daerah Susukan Kabupaten Semarang.

"Korban ngabari lagi ke ibunya pukul 07.00 bahwa mau berangkat kerja," tuturnya.

Dia mengetahui korban meninggal dunia di Jalan Pramuka setelah diberitahu tetangganya melalui via whatsapp.

Dirinya ditunjukan motor korban yang telah tergeletak di pekarangan.

"Saya dikirimi foto motornya dan plat nomor motor korban.

Tapi saya tidak ingat nomor polisinya ingatnya tahun motornya saja,"ujarnya.

Tiara yakin bahwa jenazah itu adalah saudaranya setelah mendapat kiriman video korban.

Dirinya melihat dalam video tersebut ciri-ciri jaket dan helm yang masih menempel di mayat tersebut sama dengan dikenakan saudaranya.

"Korban itu biasanya mengenakan jaket merah dan helm berwarna merah.

Pada video itu sama yang dikenakan korban,"ujar dia.

Ia menuturkan korban dikenal dengan orang yang tertutup.

Namun rencananya korban akan menikah pada bulan depan.

"Korban bulan depan menikah. Tunangannya sekarang nangis di rumah korban," tukasnya.

(TribunJateng.com, Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tagih Utang Rp 11 Juta Nyawa Melayang, Pelakor Emy Dibunuh Agus di Kos Ungaran Selepas Bercinta

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas