Keluarga Korban Pembunuhan di Lorong Jambu Palembang Kecewa, Sebut 2 Orang yang Terlibat Masih Bebas
Keluarga korban berharap, kedua pelaku yang bebas ini bisa diproses hukum karena keduanya ini juga ikut ketika mendatangi rumah korban saat kejadian.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Masih ingat dengan pembunuhan Sujono di Jalan Kadir TKR Lorong Jambu Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang, Selasa (21/7/2020) pukul 18.30 lalu?
Meski kasus pembunuhan masih berlanjut, pihak keluarga korban merasa kecewa dengan proses hukum yang menjerat pelaku. Hal ini, diungkapkan keluarga korban saat ditemui di rumahnya, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Istri korban Ningsih (53), ia sangat kecewa dengan proses hukum yang diberikan kepada pelaku sehingga ia berharap kepada aparat penegak hukum agar para pelaku semuanya dijebloskan ke dalam penjara.
"Pelaku Robi yang hanya menjalani proses dan Minggu depan akan menjalani sidang perdana.
Sedangkan ayah si Robi yakni Mustofa dan kakaknya Toni bebas melenggang.
Baca juga: Setelah Bunuh Istri di Depan Anak, Pria Ini Kirim Foto Jenazahnya ke Mertua
Padahal, dua orang ini juga ikut mendatangi rumah kami," katanya.
Ia berharap, kedua pelaku yang bebas ini bisa diproses hukum karena keduanya ini juga ikut ketika mendatangi rumah korban saat kejadian.
Terlebih, Mustofa yang menjadi ayah Robi ini menjadi provokator untuk membunuh korban Sujono.
Akan tetapi, dalam proses hukumnya Mustofa dan juga Toni malah tidak terkena jerat hukum.
"Kami bisa tahu kalau Mustofa ini bebas, karena sempat bertemu dengan kakak ipar di Pasar 16 Ilir. Dia yang ikut juga, malah bisa bebas. Ini yang kami sesalkan," ungkapnya.
Baca juga: Baliho Rizieq Setinggi 2 Meter di Palembang Juga Diturunkan Karena Langgar Etika Sosial dan Hukum
Saat kejadian, menurut Ningsih ia menyaksikan sendiri suaminya tewas dibacok Robi.
Saat itu, ia berupaya menghalangi Mustofa dan Toni agar tidak mendekati suaminya.
Ternyata, Robi berhasil lolos dan membacok korban hingga tewas.
Ketiga pelaku ini, menurut Ningsih sudah beberapa kali mendatangi rumahnya.
Mereka sengaja mencari korban Sujono untuk dihabisi.
Hingga puncaknya, kejadian pembacokan tersebut terjadi sampai korban tewas.
"Di sini, nama suami saja dicemarkan. Suami saya, tidak tahu menahu tentang kakak perempuannya itu hamil. Tetapi, disini, suami saya yang menjadi tumbal mereka. Nama baik keluarga kami jadi rusak dari fitnah yang mereka sebar," katanya.
Sedangkan menurut anak ketiga korban Fitri (22), saat kejadian itu ia respek mengambil ponsel dan merekam pembacokan terhadap ayahnya hingga tewas.
"Ayah saya sampai meninggal ini, gara-gara anak perempuan Mustofa yang memfitnah. Padahal, anaknya itu hamil dengan orang lain tetapi ayah saya yang dituduhnya. Kami sudah tahu dan dapat siapa pria yang menghamili kakaknya si Robi itu," ungkapnya.
Baca juga: Setelah Bunuh Istri di Depan Anak, Pria Ini Kirim Foto Jenazahnya ke Mertua
Fitri mengungkapkan, empat bulan kasus pembunuhan terhadap ayahnya berjalan, hanya ada satu pelaku yang diproses hukum.
Dari itulah, mereka meminta agar penegakan hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya terhadap para pelaku.
"Sudah terungkap, setelah empat bulan anak yang dikandung kakak perempuan Robi itu ada bapaknya. Kami dapat fotonya, pria itu menggendong anak yang dulu dikandung kakaknya si Robi," ungkap Fitri.
Dari sinilah, keluarga besar Sujono meminta agar nama baik Sujono dibersihkan dari fitnah yang disebar kakak perempuan Robi. Karena, apa yang diungkapkan Robi saat tertangkap dahulu semuanya tidak benar.
Pembacokan yang dilakukan Robi bersama ayahnya, karena mereka tidak senang dengan korban dan keluarganya. Sehingga para pelaku ini menyebar fitnah bila korban Sujono sudah menghamili kakak perempuan Robi tanpa mau bertanggung jawab.
"Kami minta para pelaku ini semuanya diproses hukum. Ayah saya sudah meninggal, kenapa masih ada pelaku yang bisa bebas. Dengan ini kami juga menyampaikan, bila apa yang disampaikan Robi itu fitnah. Disini, kami ingin membersihkan nama baik keluarga kami," pungkasnya.
Seperti diketahui Sujono (56) jadi korban pengeroyokan satu keluarga di Tangga Buntung.
Baca juga: Remaja yang Dituduh Bunuh 2 Pria di Wisconsin, Bebas dari Penjara, Bayar Uang Jaminan Rp 28,3 M
Ia tewas setelah dikeroyok tiga orang pelaku yang merupakan satu keluarga di Jalan Kadir TKR, Lorong Jambu, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Selasa (21/7/2020) pukul 20.00 WIB tepat di depan rumah korban.
Mendapatkan informasi tersebut, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji bersama jajarannya langsung bergerak ke lokasi dan berhasil mengamankan dua dari tiga pelaku yang berinisial TI dan MS.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Anom Setiyadji didampingi Kasat Reskrim AKBP Nuryono mengatakan pembunuhan tersebut berawal dari ribut mulut antara istri korban, yang bernama Ningsih dengan kakak perempuan pelaku bernama Atik.
Keributan diduga masalah perselingkuhan antara korban dan Atik.
Kemudian sekira pukul 20.00 WIB, korban dari masjid hendak pulang ke rumahnya.
Saat itu juga datang ketiga pelaku berinisial, TI (33), RB (20) dan MS (68), yang tak lain adalah tetangganya.
"Para pelaku ini membawa senjata tajam, antara lain tombak dan parang, kemudian pada saat itu dilerai, akan tetapi pelaku RB mengejar korban sampai ke dalam rumah diikuti TI yang merupakan adik korban," ujar Anom, Rabu (22/7/2020).
Diketahui ketiga pelaku masih memiliki hubungan keluarga.
"Saat itu kedua pelaku terlebih dahulu diamankan warga kemudian kita langsung membawanya ke Polrestabes Palembang guna penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Anom menegaskan ahir-ahir ini ada peningkatan perselisihan antar warga.
"Maka dari itu kita akan melakukan upaya untuk membubarkan kalau ada masyarakat yang sedang kumpul-kumpul sambil membawa miras agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi dan dapat dicegah," tutupnya.
Disaksikan Putri Korban
Menurut keterangan saksi mata yang juga putri korban bernama Fitriani, korban bernama Sujono (56 tahun) tewas dibacok tiga orang yang merupakan satu keluarga, yakni Mustofa (68 tahun), Toni (33 tahun) dan Robi (20 tahun)
"Ayah dibacok tiga orang saat sedang berada di rumah depan," kata Fitriani saat ditemui di rumah duka, Rabu (22/7/2020).
Mendengar ada keributan, Fitriani yang sedang berada di rumah belakang, langsung berlari menuju ke depan rumah.
Ia melihat ketiga pelaku berusaha membacok korban menggunakan parang.
Fitriani dan ibunya sempat akan melerai, namun dihalau pelaku menggunakan parang.
"Saya bilang ke mereka 'kalau kalian berani melukai ayah saya, saya merekam. Saya laporkan polisi'," ujar Fitri.
Namun ketiga pelaku tak menghiraukan perkataan Fitri dan menghujamkan tusukan dan sabetan parang ke tubuh korban.
Menurut Fitri, ayahnya sempat berusaha melarikan diri, namun tak berhasil.
"Satu pelaku pegang tangan ayah, dua pelaku lainnnya ngebacok pakai parang dan pisau," ungkap Fitri sambil berurai air mata.
Setelah korban tak berdaya, ketiga pelaku masuk ke dalam rumah.
Sementara keluarga membawa korban ke Rumah Sakit A.K. Gani, namun korban menghembuskan nafas terakhir di perjalanan.
"Ayah meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Fitri. (M. Ardiansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Keluarga Sujono yang Dibunuh Lorong Jambu Kecewa, 2 Orang Diduga Terlibat Melenggang di Pasar 16,