Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Jam Lava Meluncur dari Gunung Semeru, Begini Kondisi di Sekitarnya

Video detik-detik lava meluncur selama 3 jam beredar. Aktivitas letusan lava dari Gunung Semeru ini terjadi pada pukul 01.23 WIB hingga 04.33 WIB.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 3 Jam Lava Meluncur dari Gunung Semeru, Begini Kondisi di Sekitarnya
Instagram.com/tnbromotenggersemeru
Ilustrasi semburan lava pijar di Gunung Semeru pada malam hari 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Video detik-detik lava meluncur selama 3 jam beredar. 

Berdasarkan informasi yang didapat SURYA.CO.ID (Tribunnews.com Network), aktivitas letusan lava dari Gunung Semeru ini terjadi pada pukul 01.23 WIB hingga 04.33 WIB.

Dalam kondisi ini, pihak BPBD Lumajang mengimbau supaya warga tetap tenang namun waspada.

Di sisi lain, warga di sekitar Gunung Semeru terpaksa harus meninggalkan rumah sebab hujan abu Gunung Semeru kini telah melanda pemukiman warga.

Berikut update Gunung Semeru meletus dan kondisi terkini di Kabupaten Lumajang.

1. Video Detik-detik lava meluncur dari kawah Gunung Semeru

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mendatangi pos pantau Gunung Semeru yang ada di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Selasa (1/12/2020).

Berita Rekomendasi

Thoruqul Haq menguraikan detik-detk Gunung Semeru meletus:

Senin (30/11/2020) pukul 23.55 WIB, aktivitas Gunung Semeru terpantau normal.

Selasa (1/12/2020) pukul 01.23 WIB, awan panas terlihat hingga jarak 1 kilometer.

Pukul 1.45 WIB, aktivitas itu meningkat secara signifikan.

Pukul 02.00 WIB mengeluarkan letupan berkali-kali hingga pukul 4.33 WIB.

Hampir tiga jam awan panas sampai akhirnya guguran disertai letusan awan jaraknya sampai 11 kilometer sampai daerah Curah (Besuk Kobokan).

Pukul 4.33 WIB aktivitas Gunung Semeru mengalami penurunan, hingga Selasa (1/12/2020)siang.

"Saya memantau dari pos memang betul reda tapi bukan berarti bisa dijamin reda. Karena pada tahun 1994 Semeru meletus terus mereda tapi selang dua hari meletus kembali," pungkasnya.

Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020).
Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020). (surya.co.id/tony hermawan)

2. Selama 3 jam muntahkan lava panas

Saat Gunung Semeru Meletus, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mendatangi pos pantau Gunung Semeru yang ada di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Selasa (1/12/2020).

Bupati Thoriq menjelaskan bahwa, aktivitas Gunung Semeru sebelum meletus terpantau normal pada pukul 23.55.

"Jadi normal seperti hari-hari biasa, tetapi mulai pukul 01.23 mulai awan panas terlihat hingga berjarak 1 kilometer," ujar Thoriq, Selasa (1/12/2020).

Namun pada pukul 1.45 aktivitas itu meningkat secara signifikan. Hingga akhirnya setelah mengeluarkan letupan berkali-kali hingga 4.33.

"Jadi hampir tiga jam awan panas sampai akhirnya guguran disertai letusan awan jaraknya sampai 11 kilometer sampai daerah Curah (Besuk Kobokan)," imbuhnya.

Namun kata Thoriq, mulai pukul 4.33 aktivitas Gunung Semeru mengalami penurunan, hingga saat ini.

"Saya memantau dari pos memang betul reda tapi bukan berarti bisa dijamin reda," katanya.

3. Sebelumnya meletus pada Sabtu

Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan lava pijar, pada Sabtu (28/11/2020).

Guguran lava pijar itu terjadi pada sekitar pukul 05.30 WIB.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, guguran lava pijar itu mengarah hingga 300-400 meter dari puncak.

"Luncura lava pijar itu Lava pijar itu mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, jadi masih jauh dari pemukiman warga," ujar Wawan, Sabtu (28/11/2020).

Kata Wawan, Gunung Semeru memuntahkan lava panas karena mengalami peningkatan magma dari dalam gunung.

Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan material vulkanik berupa lava pijar itu keluar.

"Jadi selama dua puluh empat jam terakhir (27/11), Gunung Semeru mengalami 2 kali letusan, guguran 3 kali, hembusan 7 kali, vulkanik dalam 2 kali, tektonik lokal satu kali dan tektonik jauh 3 kali," jelasnya.

Ia mengungkapkan status Gunung Semeru masih dalam level II atau waspada.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif.

"Kami minta masyarakat untuk tetap tenang tapi selalu waspada," pungkasnya.

Truk dan alat besar milik penambang pasir di Sungai Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang, diterjang lahar Gunung Semeru, Selasa (1/12/2020).
Truk dan alat besar milik penambang pasir di Sungai Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang, diterjang lahar Gunung Semeru, Selasa (1/12/2020). (Surya.co.id/Tony Hermawan)

4. Muntahkan lava panas

Dari Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pasirian pada Senin pagi (30/11), guguran lava panas itu terlihat jelas.

Guguran lava panas itu terlihat mengarah ke Besuk Kobokan.

Yanto penduduk setempat mengatakan, jika malam hari magma yang keluar dari kawah Jonggring Saloko itu terlihat menyala seperti lava pijar.

"Kelihatan kayak api-api," ujar Yanto, Senin (30/11/2020).

Kendati demikian, kata Yanto aktifitas warga setempat masih berlangsung normal, meski kawasan Prunojiwo hanya berjarak 7 kilometer dari kaki Gunung Semeru.

Pantauan di Curah Kobokan aktifitas penambang pasir juga masih berjalan seperti biasanya.

Hari satu di antara penambang mengatakan, para pekerja akan berhenti beraktifitas jika Gunung Semeru mengeluarkan lahar dingin.

"Kalau ada hujan deras kita berhenti karena khawatir banjir lahar dingin," ungkapnya.

Dirinya mengatakan warga saat ini tidak merasa khawatir sebab luncuran lava panas itu berguguran masih dalam zona aman.

"Kalau sirine bunyi baru lari ke jalur evakuasi," pungkasnya.

5. Kondisi terkini di Lumajang: Warga berbondong-bondong mengungsi

Seluruh warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru, diperintahkan untuk mengungsi.

Warga diminta untuk segera menyelamatkan diri sebab Gunung Semeru baru saja mengalami awan panas letusan, pada dini hari tadi.

Aisyah warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo mengatakan, terpaksa sementara waktu harus meninggalkan rumah sebab hujan abu Gunung Semeru kini telah melanda pemukiman warga.

"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, Selasa (1/12/2020).

Menurut kesaksiannya, sebelum hujan abu terjadi pada sekitar pukul 02.00 dirinya mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.

"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.

Sementara itu, terpantau di Desa Supiturang ribuan warga juga terlihat panik.

Terlihat beberapa warga ada yang berboncengan motor hingga menumpang mobil pik ap untuk mencari tempat yang lebih aman.

Akibatnya kepadatan masyarakat di sejumlah ruas jalan tak terhindarkan.

Sementara itu, menurut dari data BPBD Kabupaten Lumajang ada dua kecamatan yang terdampak akibat awan panas letusan Gunung Semeru.

Keduanya adalah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, seluruh warga dari dua kecamatan itu akan dievakusi di Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.

"Kami jadikan satu biar lebih mudah kontrolnya kesehatan dan kebutuhan logistik pengungsi," katanya.

Sementara itu karena dikhawatirkan Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang masih bertahan di rumah diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (Arum Puspita)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Gunung Semeru Meletus: Video Detik-detik Lava Meluncur dan Kondisi Terkini di Lumajang, 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas