Enam Kali Sukses Bawa Narkoba Dalam Jumlah Besar, Abdu Tewas Ditembak Saat Bawa 30 Kg Sabu
Polrestabes Medan berhasil mengagalkan peredaran 30 Kg Sabu yang dibawa Abdu Rahman (25) dari Palembang pada Selasa
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Petualangan Abdurahman akhirnya berakhir, polisi menembak dadanya saat berusaha melawan ketika ditangkap.
Bersama dengan jasad sang kurir, Polrestabes Medan berhasil mengamankan 30 Kg Sabu yang dibawa Abdu Rahman (25) dari Palembang pada Selasa Malam 1 Desember 2020.
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Dalam paparannya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (2/12/2020) mengatakan, Abdu Rahman ditangkap di Lobby Hotel Inna Darma Deli Jalan Balai Kota, Kecamatan Medan Barat.
"Pada hari Selasa 1 Desember 2020 sekira Pukul 20.00 WIB, petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka Abdu Rahman di Lobi salah satu hotel di Medan Barat dan saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa 30 bungkus besar sabu seberat 30.000 Gram," kata Kapolda ada temu Pers di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Abdu Rahman (25) adalah warga Jalan Banten No 199 Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Bawa Sabu 26 Kg, Kurir Narkoba di Divonis Hukuman Mati
Baca juga: Remaja 15 Tahun di Mataram 16 Kali Bobol Brankas untuk Beli Sabu, Kini Ditangkap Polisi
Sedangkan Pemilik sabu 30 Kg tersebut masih DPO.
Kasus ini terungkap atas pengembangan kasus sebelumnya. Yakni, dari 3 orang tersangka sebelumnya yang telah ditangkap polisi mendapati 4,8 ons shabu pada 17 November 2020.
Lalu, dimulai dari penangkapan tanggal 17 November 2020, pada 25 November 2020 polisi menindak kasus shabu 1 Kg yang juga satu jaringan.
"Kasus ini berdasakan pengembangan kasus yang dilakukan oleh Polrestabes Medan.
Dimulai dari penangkapan tanggal 17 November 2020 kepada ketiga tersangka ini. Dimana memiliki alat bukti 4,8 ons sabu.
Lalu kita kembangkan tanggal 25 November berkembang kita bisa sigap melakukan penindakan untuk 1 kg.
Waktu itu saya perintahkan Kapolrestabes Medan untuk tidak segera dirilis karena akan kembangkan yang lebih besar," pungkasnya.
Dari keterangan tersangka sebelumnya yang kini telah ditahan, polisi memperoleh informasi kalau sabu tersebut dari pria dikenal dengan sebutan Mr Black.
Hingga saat ini Mr Black masih DPO.
Polisi pun, kata Martuani Sormin menyampaikan bahwa jaringan ini merupakan jaringan baru, yaitu Malaysia-Aceh-Medan.
Lalu, petugas pun megejarnya.
"Selanjutnya petugas melakukan pengejaran ke Jalan Medan-Binjai seputaran Sei Semayam," ungkapnya.
Dalam hal ini, Abdu Rahman menjemput sabu dari Aceh yang hendak dibawa ke Palembang.
Namun di dalam perjalanan, tersangka Abdu Rahman malah melakukan perlawanan.
Dia merampas senjata api petugas yang tentu membahayakan, dan petugas memberondong dadanya dengan senjata.
"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pertolongan pertama dan dalam perjalan tersangka Abdu tidak terselamatkan lagi dan oleh Dokter RS Bhayangkara dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.
Menurut Martuani Sormin, modus ini merupakan modus baru dan tersangka datang menaiki pesawat dari Palembang membawa koper kosong. Tujuannya, memang untuk menjemput sabu.
"Jadi ini modus baru dimana pelaku Abdu Rahman ini menaiki pesawat dari Palembang ke Medan dengan membawa koper kosong untuk menjemput barang. Ini baru terjadi modusnya," tuturnya.
Hingga pengungkapan berhasil, kata Martuani praktik ini sudah keenam kalinya dilakukan Abdurahman.
Dalam menjalankan aksinya, Abdu Rahman memiliki 6 identitas samaran.
Sedangkan pemilik Shabu saat ini masih DPO, namun polisi telah mengantungi identitas tersangka yang karib dikenal Mr Black samarannya.
"Sejuh ini, polisi telah mengantungi identitas tersangka,"ujar Martuani.
(Arjuna Bakkara/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ternyata Kurir Sabu yang Ditembak Mati di Medan Jaringan Baru Bandar Narkoba Malaysia-Aceh-Medan