Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Banggai Laut Ingin Perubahan Berdasarkan Hasil Survei MSI

Lembaga Media Survei Indonesia (MSI) melakukan survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Masyarakat Banggai Laut Ingin Perubahan Berdasarkan Hasil Survei MSI
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Media Survei Indonesia (MSI) melakukan survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan hasil survei terungkap sebanyak 84.5 persen mengatakan peserta survei sangat/cukup percaya ajang Pilkada dapat memberikan dampak bagi kehidupan.

Sebanyak 8,2 persen peserta survei tidak/kurang percaya. Sedangkan, sisanya tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Debat Kedua 3 Pasangan Pilkada Tangsel, Pakar: Tak Ada yang Menonjol, Nilainya Antara 60-70 Saja

“Sebagian besar warga berharap kontestasi pilkada melahirkan pemimpin yang bisa memperbaiki kehidupan,” kata Manajer Riset MSI Samsul Alam, dalam keterangannya Jumat (4/12/2020).

Sebanyak empat pasangan akan bersaing di Pilkada Kabupaten Banggai Laut.

Empat pasangan tersebut, yaitu calon bupati dan wakil bupati Wenny Bukamo dan Ridaya Laode Ngkowe. Nomor urut dua menjadi milik pasangan Rusli Banun-Asgar B. Badalia.

Berita Rekomendasi

Nomor urut tiga pasangan Tuty Hamid-Richard Brynwerd Schwaner Manuas, dan nomor urut Empat pasangan Sofyan Kaepa dan Ablit.

Baca juga: Daftar 20 Calon Kepala Daerah Terkaya dan Termiskin yang Ikut Pilkada 2020

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, pasangan Tuty-Richard unggul sebesar 26.2%. Dibawahnya ada Wenny-Ridaya 19.5% dan Sofyan-Ablit 16.1%. Di posisi buncit Rusli-Basri 4.2%.

Sedangkan, yang belum menentukan pilihan atau undecided voters sebanyak 34 persen.

Survei Pilkada Banggai Laut dilakukan pada 27 November-2 Desember 2020 terhadap 440 responden di 7 kecamatan di Balut.

Survei menggunakan metode Multistage Random Sampling (sampel acak bertingkat), dengan margin of error sekitar +-4.8%, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Wawancara dilakukan secara tatap muka. Quality control melalui monitoring dan spotcheck 20% dari total sampel.

Untuk pengenalan dan kedisukaan kandidat, Wenny Bukamo dikenal 94.6% dan disukai 46.7%, Tuty Hamid dikenal 90.3% dan disukai 50.9%, Sofyan Kaepa 78.1% dan disukai 44.7%, serta Rusli Banun dikenal 40.7% dan disukai 28.6%.

“Popularitas Wenny dan Tuty Hamid sudah diatas 90 persen. Khusus untuk Tuty Hamid, dia yang paling disukai,” kata Samsul, pada pemaparan hasil survei Pilkada Balut, di Hotel Banggai, Banggai Laut, Kamis (4/12/2020).

Baca juga: Jelang Pilkada, Kabareskrim dan Jam Pidum Merapat ke Bawaslu Pemantau Pemilu

Survei ini juga memotret penilaian masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Banggai Laut.

“Sebanyak 48.6% cukup/sangat puas atas kerja Wenny Bukamo sebagai Bupati. Sebaliknya, sebesar 58.2% cukup/sangat puas terhadap kinerja Wakil Bupati Tuty Hamid. Ini artinya tingkat kepuasan terhadap Wakil Bupati masih lebih baik di banding Bupatinya,” jelas mantan Koordinator Wilayah Sultra LSI Denny JA ini.

Terkait keinginan dan tidak ingin memilih kembali petahana. Data survei menunjukan warga yang tidak ingin Bupati Wenny Bukamo terpilih kembali relatif lebih banyak.

“Warga yang ingin memilih incumbent Wenny Bukamo hanya 20%, berbanding terbalik dengan yang tidak ingin sebanyak 34.9%,” tandasnya.

Lebih jauh, Samsul menjelaskan alasan masyarakat yang ingin dan tidak ingin incumbent terpilih kembali.

“Untuk yang tidak menginginkan kembali, sebanyak 40.8% menilai Wenny Bukamo tidak mampu menyelasaikan masalah yang ada di Balut dan 37.5% karena faktor kepribadian Wenny Bukamo (tidak jujur, tidak bersih dari korupsi dll),” jelas Samsul.

Terkait berapa banyak warga Balut yang mengetahui dan akan ikut serta memilih pada 9 Desember nanti.

“Sebanyak 85.3% masyarakat Banggai Laut tahu jadwal pemilihan. Dari mereka yang tahu, 90.6 persen mengaku akan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, Media Survei Indonesia atau disingkat MSI merupakan lembaga survei yang didirikan di Kota Tangerang Selatan, berdasarkan Akta Notaris Nomor 1, tertanggal 22 Februari 2012 dan SK Kemenkumham No. AHU-29207.AH.01.01. Tahun 2012.

MSI telah terdaftar di KPU Pusat sejak tahun 2014, dengan nomor: 013/LS-LHC/KPU-RI/II/2014. MSI juga terdaftar di KPU Provinsi Sulawesi Tengah sebagai lembaga survei pemilihan tahun 2020.
MSI tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas