BRG Gandeng Masjid Sebagai Pusat Dakwah dan Penjaga Ekosistem Gambut
Langkah itu untuk memberi edukasi dan mengubah perilaku masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan, terutama di lahan gambut.
Editor: Malvyandie Haryadi
Selanjutnya dalam aplikasinya meningkatkan pemahaman dan memberikan pelatihan kepada jamaah masjid tentang Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRG Dr. Ir. Suwignya Utama, MBA, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan penutupan dari serangkaian kegiatan Masjid Peduli Gambut tahun ini.
"Kegiatan Masjid Peduli Gambut di Masjid Al Anshor, Desa Sungai Segajah, adalah kegiatan ke-41 tahun ini. Jadi kita sebelumnya sudah menggelar kegiatan sosialisasasi serupa di 40 masjid yang tersebar di tiga provinsi, yakni Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Desa Sungai Gajah menjadi penutup kegiatan di 2020 ini," kata Suwignya.
Sementara itu Kepala Desa Sungai Segajah Kamaruzaman, menyambut baik kegiatan yang digagas BRG.
Baginya BRG sudah tidak asing lagi, sebab sejak tahun 2018 lalu ekosistem gambut di Desa Sungai Segajah sudah terbentuk dan diberikan BRG pendamping desa.
Selain program Masjid Peduli Gambut ini, sejumlah kegiatan sudah dijalankan BRG dalam mengantipasi kerusakan gambut.
Di antaranya dengan membuat sekat kanal, supaya lahan gambut tetap basah yang sekaligus mengurangi kebakaran hutan dan lahan.
Saat ini menurutnya sudah ada 20 sekat kanal di Desa Sungai Segajah.
Menurutnya kemitraan dengan MUI, juga merupakan wujud keberpihakan agama terhadap lingkungan yang senantiasa harus dijaga.
"Gambut penyempurnaan hidup, dalam artian jika gambut terjaga maka kesehatan kita terjaga karena tidak ada karhutla yang menyebabkan kabut asap dan pencemaran lingkungan," pungkas Kamarzaman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul: Sosialisasi Masjid Peduli Gambut, BRG Ajak Dai Berdakwah Menjaga Lingkungan