Cerita Ibu Hamil Tua yang Meninggal Bersama Janin, Alami Kejang hingga Ditolak 7 Rumah Sakit
Cerita pilu datang dari seorang ibu hamil tua bernama Hartina, Perempuan tersebut meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya.
Editor: Miftah
"Namun kondisi pasien terus memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal jam 20.58 WITA," kata Aulia.
Sementara itu Manajer Pelayanan Medis RS Ananda, Fira mengatakan pihaknya tidak memiliki fasilitas intensive care yang memadai untuk Hartina.
Menurutnya saat tiba di RS Ananda, Hartina dalam kondisi darah tinggi serta kejang.
Ia menyebut, kondisi tersebut berlangsung sejak Hartina dibawa dari Puskesmas di Bulukumba hingga perjalanan ke Makassar.
"Ketika pasien tiba di RS Ananda, dokter datang memeriksa di mobil dan didapatkanlah kondisi pasien dengan kesadaran menurun, napas mulai dalam. Dan kalau begini, sudah butuh perawatan intensive care yang lebih bagus," ujar dokter Fira saat dihubungi.
Selain tak memiliki fasilitas intensive care, Fira menyebut RS Ananda adalah rumah sakit tipe C.
Dengan alasan tersebut, Hartina diarahkan ke RS Labuang Baji.
Bantah ada pasien atas nama Hartina
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Bantaeng, dokter Hikmawati membantah kedatangan pasien Hartina.
"Kami telah telusuri di sistem informasi, tidak ada pasien yang masuk atas nama Hartina. Jika mendapat penanganan awal, pasti didata ke sistem," kata Hikmawati.
Hal yang sama disampaikan pihak RSUD Jeneponto.
Pihak rumah sakit membantah soal kedatangan pasien Hartina.
Kompas.com berusaha menghubungi RSUD Takalar, RS Kartini, RS Labuang Baji dan RS Plamonia.
Tetapi, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari pihak rumah sakit.
(Kompas.com/Nurwahidah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Hartina Hamil Tua Meninggal Bersama Sang Janin, Kejang dan Ditolak 7 Rumah Sakit"