Didiagnosa Sesak Napas, Seorang Pengungsi Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meninggal
Antonius sebelumnya dirawat di RSUD Lewoleba sejak tanggal 9 Desember lalu dengan diagnosa medis sesak napas.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LEMBATA - Antonius Adu (51), salah seorang pengungsi erupsi Gunung Ile Lowotolok asal Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, meninggal dunia.
Antonius sebelumnya dirawat di RSUD Lewoleba sejak tanggal 9 Desember lalu dengan diagnosa medis sesak napas.
"Ia meninggal Jumat kemarin," kata Koordinator Bidang Humas Posko Tanggap Darurat, Markus Labi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (12/12/2020).
Markus mengatakan, sesuai keterangan tertulis Direktur RSUD Lewoleba, pasien asal Desa Jontona tersebut hanya memiliki riwayat sesak napas.
Baca juga: Update Terkini Aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok, Merapi hingga Semeru per 9 Desember 2020
Sementara penyakit lainnya tidak pernah terdiagnosa secara medis oleh tim dokter di rumah sakit.
Markus mengatakan, pihak rumah sakit membebaskan semua biaya pengobatan, perawatan dan transportasi ambulans.
Sementara pengadaan peti jenazah ditanggung Pemda Lembata.
Hingga saat ini, pasien yang dirawat di RSUD Lewoleba, sebanyak 9 orang.
"1 orang di ruangan IGD, 2 orang di ruangan Interna, 3 orang di ruangan anak, 1 orang di ruangan ICU dan 2 orang di ruangan kebidanan," tambah Markus. (Kompas.com/Nansianus Taris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Pengungsi Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meninggal karena Sesak Napas"