Gara-gara Tergiur Ponsel Murah, Seorang Wartawan Dibegal
Nasib nahas menimpa seorang jurnalis radio yang bertugas di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Joni (42).
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Nasib nahas menimpa seorang jurnalis radio yang bertugas di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Joni (42).
Bermaksud membeli ponsel dengan harga murah, warga Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur ini malah dibegal.
Sang begal akhirnya diringkus oleh Sat Reskrim Polres OKU Timur pada Senin (21/12/2020).
"Benar, tersangka berhasil kita tangkap seorang atas nama DN," ujar Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon, melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Wayan, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Detik-detik Seorang Pelajar Tewas Dibegal di Bekasi, Berawal Saat Sang Ibu Memintanya Pulang
Tersangka bahkan diberi hadiah timah panas karena melawan saat hendak ditangkap. Setelah dibawa ke RSUD Martapura, ia pun langsung digelandang ke Mapolres OKU Timur untuk dilakukan pemeriksaan.
Akibat perbuatannya itu, tersangka diancam dengan pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Diduga jadi Korban Begal hingga Alami Luka Tusuk, Motor Kawasaki ZX Raib
Dengan ancaman hukuman, maksimal 9 tahun penjara.
"Kita juga masih melakukan pengejaran terhadap 2 orang tersangka lainnya yang masih buron," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan radio bernama Joni mengalami kejadian pahit.
Ia mengalami pembegalan, yang mengakibatkan beberapa hartanya hilang.
Kejadian itu dialami wartawan radio ini, Senin (24/11/2020) malam, sekira pukul 23.00 WIB.
Ia mendapat telpon usai melakukan siaran di tempatnya bekerja.
Baca juga: Jemput Ibu yang Kerja Shift Malam, Bocah SMA Malah Dibegal di Depan Masjid dan Diancam Ditembak
Berhubung korban penyiar radio, ia tak curiga saat mendapat telpon tersebut.
Dalam komunikasi itu, tersangka mengatakan ingin menjual handphone merek Vivo.
Ia mengiming-imingi korban sebuah handphone seharga Rp1,5 juta saja.
Agar korban mau, tersangka pun mau diberi uang muka Rp500 ribu saja.
Akhirnya, korban bertemu dengan tersangka di Taman Kota Tugu Tani.
Baca juga: Komplotan Begal Sepeda di Jakarta Dibekuk Polisi, Ketua Kelompok Ditembak Mati
Di sana, tersangka beralasan jika hape itu tertinggal di rumahnya dan mereka berjalan ke arah Desa Banuayu.
Di jalan, korban sudah curiga karena dia diajak berkeliling.
Tapi tersangka meyakinkan korban, dengan mengatakan jika rumahnya memang jauh dari keramaian.
Di deretan kebun karet sekitar Desa Banuayu, mendadak motor dicegat oleh dua orang tak dikenal.
Korban kaget dan sempat bilang jika ia warga situ, namun para tersangka tak menghiraukan dan mengambil motor dan handphone korban.
Korban sempat kabur meminta pertolongan ke rumah warga terdekat.
Namun karena sudah dinihari, ia kesulitan mendapatkan pertolongan.
Hingg Akhirnya ada beberapa warga yang mau menolong dan mengantarkannya ke Polsek BP Peliung.
Mereka juga sempat mengecek lokasi tempat pembegalan tersebut.
Namun, di sana ia tidak menemukan apa-apa.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami trauma dan kerugian materi berupa sebuah motor, uang Rp500 ribu, handphone 2 buah dan surat menyurat.
Ia pun akhirnya melapor ke Polsek BP Peliung untuk dilakukan penyelidikan. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Tergoda Beli Ponsel Harga Murah, Pria Ini Malah Kena Begal, Korban Ditinggal di Kebun